Sudah banyak pemain yang dianggap legenda sepak bola karena prestasi mereka di atas lapangan. Sebut saja superioritas Diego Maradona di World Cup 1986, Pele dengan tiga gelar Piala Dunia, atau mungkin Lionel Messi dengan koleksi Ballon d'Or terbanyak.
Selain itu, ada sederet pemain yang ternyata berkontribusi pada aturan sepak bola yang dimainkan saat ini, baik yang bersifat teknis maupun nonteknis. Siapa saja mereka dan apa aturan sepak bola yang mampu mereka ubah?
Awalnya, aturan offside ditetapkan jika seorang pemain yang menyerang berada di belakang tiga pemain terakhir lawan. Namun, aturan itu diubah menjadi dua pemain karena Bill McCracken, bek legendaris Newcastle United yang berkiprah pada awal 1990-an silam.
Saat itu McCracken dan rekannya, Frank Hudspeth, terus berdiri di sekitar garis tengah lapangan. Tim lain pun mengikuti sehingga gol sangat jarang terjadi. Akhirnya, FA turun tangan dan mengubah aturan offside hanya dua pemain terakhir pada musim 1925/1926.
Jean-Marc Bosman merupakan pemain yang berada di balik Bosman Rule. Pada tahun 1990, ia menggugat timnya, RFC Liege, ke Pengadilan Eropa karena tidak mengizinkannya pergi meskipun kontraknya sudah berakhir. Pengadilan pun mengabulkan gugatannya.
Sejak kasus tersebut, dunia sepak bola akhirnya mengenal Aturan Bosman. Pemain bebas menentukan nasibnya ketika kontrak dengan klub lamanya tersisa enam bulan. Mereka diizinkan menjalin kontrak dengan tim lain untuk pindah secara gratis atau memilih bertahan.
Ketika bola sudah di pelukan penjaga gawang, pemain lawan tidak diizinkan mengangkat kaki mereka untuk merebut bola. Aturan tersebut berlaku hingga saat ini dan sayangnya berawal dari kejadian mengenaskan yang menimpa kiper legendaris Sunderland, Jimmy Thorpe.
Saat pertandingan melawan Chelsea pada Februari 1936 silam, Thorpe harus tewas lantaran ditendang di kepala dan dada oleh penyerang lawan yang berusaha merebut bola dari tangannya. Kala itu Sunderland memenangkan liga, tetapi Thorpe tidak bisa merayakannya.
Sebagai pemain, prestasi Jimmy Hill memang tidak mentereng. Namun, ia dapat dikatakan sebagai tokoh revolusioner dalam dunia sepak bola. Pasalnya, berkat legenda Fulham tersebut, pemain bola zaman sekarang bisa mendapatkan gaji dan bonus yang selangit.
Saat menjadi chairman PFA, Hill mengampanyekan pembatalan aturan yang membatasi gaji pemain maksimal 20 poundsterling seminggu. Berkat aksinya, gaji maksimal akhirnya dibatalkan dan Johnny Haynes menjadi pemain pertama berupah 100 poundsterling sepekan.
Kamu pasti tidak asing lagi dengan aturan backpass. Ini adalah aturan yang melarang kiper menerima bola umpan rekan setimnya dengan tangan. Namun, tahu tidak kalau kebijakan itu berawal dari aksi kiper Denmark, Peter Schmeichel, selama gelaran Euro 1992?
Ketika sudah unggul, pemain Denmark akan sering mengumpan bola ke Schmeichel. Sang kiper pun menangkap bola, lalu menggulirkan lagi ke bek dan begitu seterusnya untuk mengulur waktu. Cara kotor ini, bagaimanapun, membawa Denmark menjadi kampiun Euro 1992.
Saat tiba di MLS (Major League Soccer) pada 2007, David Beckham berstatus pemain bintang. Tentu saja bayaran yang diterimanya sangat tinggi. Hal tersebut membuat operator liga membuat aturan baru bernama The Designated Player Rule atau juga disebut Beckham Rule.
Secara sederhana, aturan ini mengizinkan masing-masing klub merekrut tiga pemain yang bayarannya melebihi salary cap yang sudah ditetapkan operator. Melalui kebijakan ini, banyak pemain top, terutama dari Eropa, yang akhirnya bersedia merumput di kompetisi MLS.
Para pemain tersebut mungkin tidak bakal menyangka bahwa aksi mereka akan mengubah wajah sepak bola selamanya. Jadi, mungkin memang kita harus berterima kasih kepada mereka.