6 Eks Pemain Liga Top Eropa Jadi Pelatih di Piala Dunia U-17 2023

Diego Placente, pelatih Timnas Argentina U-17, memiliki rekam jejak yang mengagumkan ketika masih aktif sebagai pemain. Namanya tersohor ketika membela Leverkusen dari 2001—2005. Ia juga merupakan bagian dari skuad Die Werkself yang menjadi finalis Liga Champions Eropa 2001/2002. Di klub lainnya, Placente pernah merasakan 1 kali gelar juara Ligue 1 Prancis serta masing-masing 2 kali trofi Piala Prancis dan Piala Super Prancis bersama Bordeaux. Selain itu, ia juga sukses menjuarai Liga Uruguay bersama Club Nacional pada 2011/2012.

Di level internasional, Placente memiliki 22 caps bersama Timnas Argentina. Ia ikut serta di Piala Dunia 2002 dan Copa America 2004, tetapi gagal mengangkat trofi pada keduanya. Meski demikian, Placente pernah menjuarai Piala Amerika Selatan U-20 dan Piala Dunia U-20 1997 bersama tim muda Argentina.

Setelah pensiun, Placente memulai karier kepelatihannya sebagai asisten manajer di Argentinos Jrs (2014—2015) dan Argentina U-20 (2020—2021). Ia kemudian ditunjuk sebagai pelatih Timnas Argentina U-16 pada 2021 dan U-17 pada 2023. Kini, Placente akan memimpin Claudio Echeverri cs. di ajang Piala Dunia U-17 2023 dalam perburuan trofi perdana mereka.

Pelatih Inggris U-17, Ryan Garry, merupakan mantan pemain didikan akademi Arsenal yang tercatat pernah tampil dua kali bersama tim utama pada 2002/2003. Namun, cedera parah sempat mengganggu kariernya hingga ia dilepas Arsenal pada akhir 2006/2007. Garry lalu menghabiskan kariernya bersama AFC Bournemouth. Kembali mengalami cedera pada pertengahan 2010/2011, Garry yang masih berusia 27 tahun lantas memutuskan pensiun dini pada Juli 2011.

Setelah pensiun, Garry langsung merintis karier kepelatihannya dengan menjadi manajer Bournemouth U-21 (2011—2012). Ia kemudian kembali ke Arsenal sebagai asisten manajer akademi pada 2013, lalu menjadi asisten manajer skuad U-18 serta U-23 pada medio 2015--2021. Baru pada 2021, Garry ditunjuk sebagai pelatih Timnas Inggris U-18. Ia kemudian memimpin The Young Lions pada Euro U-17 2023 hingga sukses meraih tiket Piala Dunia U-17 2023 Indonesia. Sebagai informasi, tim muda Inggris sempat absen pada Piala Dunia U-17 2019 di Brasil setelah menjadi juara pada edisi 2017.

Pelatih Prancis U-17 saat ini, Jean-Luc Vannuchi, menghabiskan kariernya sebagai pemain di Liga Prancis dari 1987 hingga 2004. Berposisi sebagai bek, ia pernah membela empat klub di kasta pertama dan kedua, yaitu OGC Nice, AS Cannes, EA Guingamp, dan Nimes Olympique. Saat membela Nice, Vannuchi turut merasakan gelar juara Ligue 2 1993/1994.

Berbicara karier kepelatihan, Vannuchi memiliki pengalaman sebagai pelatih klub-klub di kasta kedua dan ketiga Prancis sejak 2005. Ia baru ditunjuk untuk menangani tim muda Prancis pada 2018. Pada Piala Dunia U-17 2023, Vannuchi dipercaya untuk memimpin Timnas Prancis U-17 dalam partisipasi ke-8 mereka pada ajang tersebut. Sebagai salah satu tim unggulan, mereka berambisi untuk mengulangi prestasi yang sanggup mereka raih pada edisi 2001.

Jerman U-17 merupakan salah satu tim unggulan di Piala Dunia U-17 2023. Mereka memiliki pelatih yang sarat pengalaman, Christian Wuck. Wuck sendiri merupakan mantan pesepak bola yang malang melintang di Liga Jerman medio 1990 hingga 2002. Klub yang pernah dibelanya adalah FC Nuernberg, Karlsruher SC, dan Vfl Wolfsburg di Bundesliga, serta Arminia Bielefeld di 2. Bundesliga.

Setelah pensiun pada 2002, Wuck sempat menukangi beberapa klub kasta bawah Jerman. Ia kemudian ditunjuk sebagai pelatih tim muda Jerman pada Agustus 2012. Pada 2023, Wuck sukses membawa Der Panzer muda menjuarai Euro U-17. Kini, pria berusia 50 tahun itu memimpin Jerman U-17 untuk ketiga kalinya—sebelumnya pada edisi 2015 dan 2017—pada Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.

Soumaila Coulibaly, pelatih Timnas Mali U-17 sekarang, menghabiskan sebagian besar karier pesepak bolanya di Jerman. Ia pernah membela dua klub top Jerman, SC Freiburg dan Borussia Moenchengladbach dari 2000 hingga 2009. Di kedua klub tersebut, Coulibaly ikut merasakan gelar juara 2. Bundesliga bersama Freiburg pada 2002/2003 dan bersama Gladbach pada 2007/2008.

Di level internasional, Coulibaly merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Timnas Mali. Ia memiliki total 59 caps dan pernah menjadi kapten Mali pada era 2000-an. Kini, Coulibaly untuk pertama kalinya memimpin Mali U-17 di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia. Sebagai informasi, ini merupakan keikutsertaan ke-6 Les Aiglons sejak debut pada 1997. Menariknya, mereka selalu lolos ke fase knockout dan sempat mencapai final pada edisi 2015 di Chile. Sisanya, Mali selalu meraih peringkat keempat di Piala Dunia U-17.

Maroko yang berada satu grup dengan Indonesia pada Piala Dunia U-17 2023 memiliki pelatih dengan pengalaman sebagai pemain liga top Eropa. Sang pelatih, Said Chiba, pernah merasakan atmosfer La Liga Spanyol saat membela SD Compostela pada 1996—1999. Selain itu, ia sempat tampil di kasta teratas Liga Prancis pada 1999/2000 bersama AS Nancy.

Setelah pensiun, pemilik 40 caps Timnas Maroko ini sempat menjadi asisten serta pelatih beberapa klub. Chiba kemudian mendapat pengalaman berharga saat menjadi asisten manajer Timnas Qatar pada 2010—2011 dan Maroko pada 2014—2016. Pada 2021, ia ditunjuk sebagai manajer Timnas Maroko U-17. Kini, pada Piala Dunia U-17 2023 Indonesia, Chiba dipercaya untuk memimpin tim Singa Atlas muda pada partisipasi kedua mereka di ajang U-17 tersebut.

Berbekal status sebagai eks pemain di liga top Eropa, keenam pelatih sepak bola di atas diharapkan dapat menularkan pengalamannya kepada skuad asuhan mereka. Selain itu, mereka akan membuktikan kualitas taktiknya dalam membawa hasil positif di Piala Dunia U-17 2023. Menurutmu, akankah salah satu dari nama pelatih di atas mampu membawa negaranya meraih gelar juara di Indonesia?