6 Kekalahan Terbesar yang Pernah Dialami Lionel Messi, Masih Ingat?

Messi pernah empat kali mengalami kekalahan dengan skor 0-4 sepanjang kariernya sejauh ini. Kekalahan pertama terjadi bersama Timnas Argentina di Piala Dunia 2010. Saat itu Argentina yang dilatih Diego Maradona harus berhadapan dengan Jerman pada babak perempat final dan keok 0-4.

Padahal, Messi main 90 menit pada laga tersebut, tetapi ia tak bisa berbuat banyak bagi timnya. Meski begitu, 2010 tetap tahun yang terbilang sukses bagi Messi. Ia membawa Barcelona meraih dua trofi dan menutupnya dengan memenangi Ballon d'Or kedua selama kariernya.

Sekitar tiga tahun berselang, tim yang dibela Messi harus menelan kekalahan dari tim asal Jerman. Kali itu penakluk mereka adalah Bayern Munchen, yang menghadapi Barcelona pada semifinal Liga Champions 2012/2013. Pada leg pertama yang digelar di Allianz Arena, Munchen menang telak 4-0 atas Barca.

Penderitaan Messi dan kawan-kawan ternyata tak berhenti sampai situ. Pada leg kedua di Camp Nou, Barca kalah lagi 0-3, sehingga mereka tersingkir dengan agregat 0-7. Itu menjadi kekalahan dengan agregat terbesar pada semifinal sejak era Liga Champions pada 1992/1993.

Kekalahan 0-4 kembali dirasakan Messi pada Liga Champions 2016/2017. Pada babak 16 besar, Barca mesti bersua Paris Saint-Germain yang sudah menjelma klub kuat. Gol-gol Angel Di Maria, Julian Draxler, serta Edinson Cavani memastikan PSG menang 4-0 atas Barca, meski saat itu Messi tampil penuh.

Namun, leg kedua berbalik 180 derajat dibanding leg pertama. Barca mengamuk di Camp Nou dan membantai PSG 6-1 sehingga berhak lolos ke perempat final dengan agregat 6-1. Messi sendiri mencetak satu gol dalam laga yang belakangan dijuluki La Remontada alias The Comeback tersebut.

Liverpool jadi tim keempat yang berhasil membuat tim Messi menelan kekalahan 0-4. Babak semifinal Liga Champions 2018/2019 jadi panggungnya. Seperti La Remontada, pertemuan Barca dan Liverpool itu juga terkenal sebagai salah satu aksi comeback terhebat di Liga Champions. Bedanya, kali ini Barca yang harus terkena comeback.

Messi tampil gemilang di leg pertama dengan mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0. Namun, ia dan rekan-rekannya justru melempem di leg kedua yang digelar di Anfield. Alhasil, The Reds sukses membalikkan agregat menjadi 4-3. Meski begitu, lagi-lagi Messi sukses mengakhiri 2019 dengan trofi Ballon d'Or, koleksi keenamnya hingga kini.

Messi juga pernah merasakan kekalahan dengan selisih lima gol dalam kariernya. Itu terjadi pada 2009 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2010 antara Argentina dan Bolivia. Saat itu, Tim Tango yang bertandang ke markas Bolivia harus pulang dengan kekalahan telak 1-6.

Bolivia sendiri memang terkenal sebagai tim lemah di Amerika Selatan, tetapi markas mereka di La Paz kerap jadi neraka bagi tim lawan karena terletak di ketinggian luar biasa, yaitu 3.600 meter di atas permukaan laut. Messi yang saat itu berusia 21 tahun pun dibuat tak berkutik karena tak mampu melawan faktor alam.

Kekalahan terbesar Lionel Messi sepanjang kariernya terjadi kala Barcelona dibantai Bayern Munchen 2-8 pada babak perempat final Liga Champions 2019/2020. Karena pendemi COVID-19, kedua tim hanya bertanding satu kali di tempat netral, yaitu Portugal. Barca dipermak habis oleh Munchen.

Ada enam pemain Munchen yang sukses mencetak gol, sementara Barca hanya mencetak skor melalui gol bunuh diri David Alaba dan sepakan Luis Suarez. Messi sendiri tak bisa berbuat banyak meski tampil penuh pada laga tersebut. Hasil itu menjadi kekalahan terbesar yang pernah dialami Barcelona di Liga Champions sepanjang masa.

Deretan kekalahan telak di atas menegaskan, meski sangat berprestasi, Lionel Messi tetaplah manusia biasa yang sewaktu-waktu bisa gagal membantu timnya. Namun, Messi tetap pantas disebut salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Setuju?