Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mario Balotelli (fifa.com)

Intinya sih...

  • Mario Balotelli kembali ke Italia dengan bergabung bersama Genoa setelah menganggur cukup lama.
  • Balotelli memiliki rekam jejak apik ketika memperkuat klub Italia, seperti Inter Milan dan AC Milan.
  • Perilaku indisipliner Balotelli sering menimbulkan kontroversi di klub-klub sebelumnya, namun ia diharapkan mampu membawa Genoa keluar dari papan bawah Serie A.

Mario Balotelli dikenal sebagai pemain ikonis dari Italia. Tak cuma kualitasnya sebagai striker yang menjadi sorotan, tetapi perilakunya juga sering kali menimbulkan kontroversi. Ini yang membuatnya tetap eksis hingga saat ini meski sudah jarang memperkuat klub-klub elite. 

Sejak kontraknya habis bersama Adana Demirspor pada musim panas 2024, ia menggangur cukup lama. Pada 28 Oktober 2024, Balotelli akhirnya mempunyai klub baru. Kali ini, ia kembali pulang ke Italia dengan bergabung bersama Genoa yang berkompetisi di Serie A.

Genoa merupakan klub Italia keenam dalam karier Balotelli. Meski kerap membela klub luar negeri, pemain berusia 24 tahun ini mempunyai rekam jejak apik ketika memperkuat klub Italia. Lalu, bagaimana kiprahnya bersama klub-klub tersebut? Simak di bawah ini.

1. Lumezzane merupakan klub awal Balotelli membangun karier

Mario Balotelli (x.com/Azzurri)

Lumezzane menjadi tempat Balotelli menimba ilmu sepak bola. Ia masuk ke akademi ini pada usia 10 tahun. Tercatat, ia berada di akademi selama 5 tahun pada 2001–2006. Setelah itu, ia promosi ke tim utama ketika usianya masih 15 tahun. 

Debut Balotelli bersama Lumezzane terjadi 2 April 2006. Ia tampil pada laga melawan Padova di Serie C1. Kiprah Balotelli tak banyak di tim utama. Ia hanya bermain sebanyak dua kali. Setelah itu, ia melakukan trial di akademi La Masia Barcelona. Sayangnya, ia gagal sehingga kembali ke Italia. Inter Milan yang melihat bakatnya kemudian merekrutnya pada 2006. 

2. Balotelli mulai dikenal ketika membela Inter Milan

Mario Balotelli (x.com/ChampionsLeague)

Mulanya, Inter Milan merekrut Balotelli sebagai pemain pinjaman dengan opsi pembelian pada 2006. Ia masuk ke tim U-19 dan menunjukkan potensinya sebagai striker. Setahun kemudian, ia dipermanenkan dan langsung dipromosikan ke tim utama Inter Milan.

Balotelli melakoni debut bersama Inter Milan saat bersua Cagliari pada 16 Desember 2007. Secara perlahan, ia mampu bermain apik. Bisa dibilang, Inter Milan merupakan klub yang mengorbitkan namanya. Ia memainkan 88 laga dengan kontribusi 28 gol dan 15 assist. 

Sayangnya, kiprah Balotelli di Inter Milan tak lepas dari kritik. Sebagai pemain muda, ia kerap melakukan aksi indispliner. Perilaku tersebut membuatnya berulang kali terlibat friksi dengan pelatih saat itu, Jose Mourinho, serta para pemain senior lainnya. Meski perilakunya kerap dikritik, ia tetap memberi prestasi dan menjadi pemain yang membantu Inter Milan meraih treble winners saat menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions Eropa pada 2009/2010. 

3. Balotelli juga membela klub rival sekota, yakni AC Milan

Mario Balotelli (legaseria.it)

Kontroversi di Inter Milan nyatanya membuat Balotelli malah membela klub rival sekota, yakni AC Milan. Pada Januari 2013, ia bergabung setelah dibeli dari Manchester City. Tentunya, keputusan tersebut menimbulkan reaksi beragam dari pendukung Inter Milan.

Kiprahnya di AC Milan terbilang konsisten. Bahkan, pada paruh kedua 2012/2023, ia langsung moncer dengan gelontoran 12 gol dari 13 laga. Pada musim 2013/2014, penampilannya juga apik dengan catatan 18 gol dan 8 assist dari 48 laga. 

Balotelli berada di AC Milan pada dua periode. Pada 2014, ia dibeli Liverpool dan hanya bertahan semusim. Ia dipinjamkan lagi ke AC Milan selama musim 2015/2016. Namun, ketajamannya menurun. Ia hanya membuat 3 gol dan 1 assist dari 23 laga. 

4. Brescia sempat menjadi tempat berkarier Balotelli selama semusim

Mario Balotelli (instagram.com/mb459)

Setelah bertualang di luar negeri sejak hengkang dari AC Milan, Balotelli kembali ke Italia. Ia membela Brescia hanya semusim pada 2019/2020. Ia mampu mencetak 6 gol dari total 19 laga. Namun, kiprahnya ini terbilang biasa saja dan tak membuat tim kompetitif di Serie A. 

Lag-lagi, perilaku indisplinernya merugikan tim. Pada awal kedatangannya, Balotelli diganjar kartu merah yang membuatnya disanksi larangan bermain empat laga. Ia juga kembali di sanksi jelang akhir musim dengan kartu merah lagi dan absen dalam dua laga.

5. Balotelli juga pernah mentas di Serie B bersama AC Monza

Mario Balotelli (acmonza.com)

Sempat tanpa klub setelah pergi dari Brescia pada musim panas 2020, Balotelli direkrut AC Monza pada Desember 2020. Namun, ia tidak berlaga di Serie A sebagai kasta tertinggi. Ia mentas di Serie B atau kasta kedua Liga Italia pada paruh kedua musim 2019/2020. 

Sayangnya, Balotelli tidak menuai kesuksesan di sini. Ia memang tak ada masalah indispliner seperti klub-klub sebelumnya. Namun, ia kerap menderita cedera dan absen lama sehingga hanya memainkan 14 laga dengan kontribusi 8 gol dan 1 assist. 

6. Genoa menjadi klub Italia terbaru yang dibela Balotelli

Mario Balotelli (genoacfc.it)

Kini, Balotelli kembali ke Italia untuk memperkuat Genoa. Ia dikontrak hingga akhir musim 2024/2025. Namun, perilakunya tetap tidak berubah. Tidak terlalu parah, tetapi Balotelli tetaplah Balotteli. Dalam dua laga awalnya, ia sudah mendapat kartu kuning sebanyak dua kali. 

Terlepas dari kontroversi yang kerap ditimbulkannya, kembalinya Mario Balotelli ke Italia menjadi harapan tersendiri. Dengan pengalaman matangnya di Serie A Italia, ia diharapkan mampu membawa Genoa keluar dari papan bawah. Mampukah Super Mario membuktikannya? Menarik ditunggu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team