Pernahkah kamu mendengar istilah klub yoyo? Jika belum, klub yoyo sendiri merupakan istilah yang paling sering digunakan dalam sepak bola yang kaitannya dengan promosi dan degradasi.
Ibarat yoyo, yang cara memainkannya adalah dengan menaik dan turunkan dengan seutas tali, ini sangat pas untuk menggambarkan keadaan klub yang sangat mudah sekali naik dan turun kasta.
Penasaran klub Liga Inggris mana saja yang mendapat julukan unik tersebut? Yuk, simak kisahnya di bawah ini.
Setelah meroket dari National South League (divisi terendah kompetisi di Inggris) menuju Championship (divisi dua), Watford akhirnya berada di Liga Primer Inggris pada tahun 1999 di bawah asuhan Graham Taylor.
Selang satu musim, mereka harus rela kembali terdegradasi ke Championship. Mereka bahkan mengalami periode promosi-degradasi kembali secara berturut-turut.
Setelah menunggu cukup lama, The Hornets kembali promosi ke Liga Primer Inggris pada musim 2014/2015. Namun, petualangan mereka di kasta tertinggi harus terhenti setelah lima tahun, karena harus kembali terdegradasi pada musim lalu.
Antara tahun 2006 dan 2011, merupakan era paling tidak stabil yang terjadi pada Birmingham City. Klub yang merupakan rival berat Aston Villa ini, mendapatkan dua kali promosi dan dua kali degradasi.
Tren yoyo mereka berakhir pada tahun 2011, yaitu saat mereka berhasil mendapatkan trofi Piala Liga namun harus rela terdegradasi di akhir musim. Setelah sembilan tahun berlalu, mereka masih belum mampu kembali promosi ke kasta tertinggi.
Wolverhampton Wanderers atau Wolves yang dua musim belakangan selalu menyulitkan klub papan atas ini, ternyata juga termasuk salah satu klub yang gemar promosi-degradasi, lho.
Diawali pada tahun 2003, mereka berhasil promosi ke Liga Primer Inggris namun harus rela kembali terdegradasi semusim setelahnya. Harus menunggu lama hingga tahun 2009 untuk mendapatkan promosi kembali, setelah itu mereka berhasil bertahan selama tiga musim.
Di tahun 2012 dan 2013, mereka mengalami dua kali degradasi menuju League One (kasta ketiga). Selang satu musim mereka berhasil kembali ke Championship, sebelum akhirnya kembali ke Liga Primer Inggris pada tahun 2018 hingga kini.
Saat ini, Leicester mungkin merupakan salah satu klub yang layak diperhitungkan sebagai kandidat juara Liga Primer Inggris. Namun siapa sangka, mereka juga termasuk klub yang hobi naik-turun kasta.
Pada tahun 1994 hingga 1996, Leicester mengalami era dimana mereka sering bolak balik promosi-degradasi. Setelah enam tahun berada di Liga Primer Inggris, di tahun 2001 sampai 2003, siklus ini kembali berulang kepada The Foxes. Bahkan, Leicester City sempat terdegradasi ke kasta ketiga pada tahun 2007.
Klub yang bermarkas di Stadion King Power ini sempat mengejutkan dunia, karena berhasil menjadi juara Liga Primer Inggris pada tahun 2016 lalu, tepat satu tahun setelah mereka berhasil kembali promosi ke Liga Primer Inggris.
Norwich City merupakan salah satu klub yang berpartisipasi sejak awal dibentuknya Liga Primer Inggris sebelum akhirnya terdegradasi di tahun 1995. Butuh kurang lebih sembilan tahun untuk kembali promosi, namun sialnya mereka harus rela kembali terdegradasi.
Sempat terdegradasi hingga kasta ketiga seperti Leicester dan Wolves, mereka mendapatkan promosi berturut-turut dari tahun 2011 hingga 2013, sebelum akhirnya kembali degradasi di tahun 2014.
Tren yoyo Norwich terus berlanjut hingga kini, di lima tahun terakhir mereka tercatat mendapatkan dua promosi dan dua degradasi!
Inilah klub yang layak di beri gelar klub yoyo sejati. West Bromwich Albion atau biasa disingkat WBA, merupakan klub yang paling sering merasakan promosi-degradasi di era Liga Primer Inggris.
Antara tahun 2002 hingga 2010 saja mereka mendapatkan empat promosi dan tiga degradasi. Setelah bertahan hingga tujuh musim lamanya, mereka akhirnya kembali terdegradasi di tahun 2018, sebelum akhirnya mendapatkan promosi kembali ke Liga Primer Inggris pada musim lalu.
Well, itulah enam klub liga Inggris yang paling sering naik turun kasta atau biasa disebut 'klub yoyo' di era Premier League.
Sepertinya, mereka seperti terlalu lemah berada di Liga Primer Inggris, namun terlalu kuat ketika berada di Championship, setuju?