Sedikit demi sedikit, pesepak bola asal Inggris telah berhasil mengubah stereotip mereka sebagai si jago kandang. Pasalnya, dalam 10 tahun ke belakang, jarang sekali pesepak bola asal Inggris yang bermain di liga non-Inggris.
Kini, semua telah berubah. Pada 2021/2022 ini, ada enam pemain berkebangsaan Inggris yang bermain dan merumput di Bundesliga.
Selepas kepergian Jadon Sancho ke Manchester United pada awal musim ini, Reece Oxford otomatis menjadi pemain Inggris paling senior di Bundesliga. Oxford pertama kali datang ke Bundesliga 2017/2018 untuk membela Borussia Monchengladbach dengan status pinjaman dari West Ham United.
Semusim setelahnya, Oxford dipinjamkan ke FC Augsburg. Penampilannya yang menjanjikan membuat ia akhirnya dipermanenkan dan masih bertahan bersama Augsburg hingga kini.
Oxford berhasil menampilkan perkembangan yang cukup signifikan hingga musim ini. Sebagai seorang pemain yang versatile, Oxford telah berhasil mencatatkan 14 laga sejauh ini dengan torehan 2 gol.
Keanan Bennetts merupakan sayap kiri yang bermain untuk Borussia Monchengladbach. Bennetts sebetulnya telah bergabung bersama Gladbach sejak 2018, tetapi ia baru berhasil mencatatkan debutnya di Bundesliga pada 2020.
Bennetts juga sempat dipinjamkan ke Ipswich Town musim lalu. Pada usianya yang baru menginjak 22 tahun, Bennetts memang bukanlah pilihan utama dari Pelatih Adi Hutter. Hingga sejauh ini, ia baru menampilkan empat laga dan seluruhnya berasal dari bangku cadangan.
Jude Bellingham patut disebut sebagai pesepak bola Inggris terbaik yang bermain di luar Inggris. Performanya bersama Borussia Dortmund memang sangatlah impresif walau umurnya baru menginjak 18 tahun.
Bellingham sendiri datang ke Signal Iduna Park dari Birmingham pada awal musim lalu dengan banderol sebesar 23 juta euro atau setara dengan Rp370 miliar. Saat itu, usianya masih 16 tahun. Melihat performa dan potensi yang ada, bukan tidak mungkin nama Bellingham akan lebih besar dari Jadon Sancho di Borussia Dormund.
Musim ini merupakan musim ketiga bagi Clinton Mola berseragam VfB Stuttgart. Namun, pada musim inilah ia baru berhasil melakukan debut di kasta tertinggi Bundesliga. Cedera panjang yang diderita produk akademi Chelsea ini menjadi alasan ia harus absen hingga semusim lamanya.
Pada umurnya yang baru menginjak 20 tahun, Mola memang masih belum berhasil menembus tim utama VfB Stuttgart karena performa dan pengalaman. Sebagai seorang gelandang bertahan, Mola kalah saing dari beberapa pemain senior, seperti Wataru Endo, Orel Mangala, dan Atakan Karazor.
Berlabel wonderkid karena permainan impresifnya bersama tim muda Inggris dan Manchester City, kini Felix Nmecha mencari peruntungan di Bundesliga. Pada awal musim ini, ia pindah ke VfL Wolfsburg dari Manchester City secara permanen.
Hingga sejauh ini, Nmecha baru mencatatkan sembilan penampilan bersama VfL Wolfsburg. Pada umurnya yang baru menginjak 21 tahun, Felix harus bekerja keras untuk bisa tampil konsisten di skuad utama Wolfsburg yang didominasi para pemain senior.
Kejutan datang pada awal musim ini, ketika Bayern Munich mendatangkan bek muda Reading bernama Omar Richards ke Allianz Arena. Pasalnya, nama Omar Richards tidak terlalu populer. Belum lagi, Reading, klub Richards sebelumnya, berada di kasta kedua.
Kedatangan Richards memang diproyeksikan untuk menjadi pelapis Alphonso Davies dan Lucas Hernandez di posisi bek kiri Die Bavaria. Tak mengherankan jika Richards baru mengemas enam laga bersama Bayern Munich.
Meski begitu, Richards dan lima nama di atas punya kesempatan menjadi bintang pada masa depan. Mereka masih tergolong sangat muda dan memiliki potensi karier yang cemerlang. Mampukah mereka mengubah stereotip pesepak bola Inggris yang jago kandang selamanya?