7 Pemain Afrika yang Pernah Mencetak Hattrick di Liga Champions

Sejak perubahan format Piala Champions menjadi Liga Champions pada tahun 1992, Yakubu Aiyegbeni jadi pemain Afrika pertama yang berhasil mencetak hattrick di ajang ini. Itu terjadi di laga penyisihan grup pertama antara Maccabi Haifa melawan Olympiacos. Membela Maccabi, Yakubu menorehkan hattrick yang membuat klub Israel itu menang 3-0.

Maccabi sendiri akhirnya tetap tersisih di babak grup karena hanya finis di posisi ke-3, tapi Yakubu boleh berbangga karena sukses mencetak 7 gol di Liga Champions musim itu. Setelah membela Maccabi, striker Nigeria ini bermain di Premier League selama 9 musim dan jadi salah satu pemain Afrika dengan koleksi gol terbanyak di Liga Inggris.

Berikutnya ada Didier Drogba, striker asal Pantai Gading yang sukses mencetak hattrick 2 kali di Liga Champions. Yang pertama terjadi di musim 2003/04 saat ia masih membela Marseille. Trigol ke gawang Partizan Belgrade membuat Marseille menang 3-0, meski akhirnya mereka pun gugur di fase grup karena mentok di posisi ketiga.

Hattrick kedua Drogba di Liga Champions terjadi saat ia sudah berseragam Chelsea, tepatnya di musim 2006/07. Melawan Levski Sofia, gol-gol Drogba membuat The Blues menang 3-1. Chelsea sendiri akhirnya melaju hingga semifinal di musim tersebut, namun sayang mereka gagal juara setelah disingkirkan Liverpool.

Samuel Eto'o juga adalah pemain Afrika yang pernah membuat 2 hattrick di Liga Champions. Seperti Drogba, kedua hattrick Eto'o juga dibuat bersama klub yang berbeda. Pertama ia mencetak 3 gol ke gawang Panathinaikos saat membela Barcelona. Itu terjadi di musim 2005/06, dimana Barca akhirnya jadi juara Liga Champions di pengujung musim.

Berikutnya, Eto'o mencetak hattrick untuk Inter Milan di fase grup musim 2010/11. Tiga gol dari striker asal Kamerun ini membuat Inter menang 4-0 atas Werder Bremen. Sayangnya Inter hanya sampai babak perempat final di musim tersebut, setelah di musim sebelumnya berhasil jadi juara.

Nama Yacine Brahimi memang jarang terdengar di dunia sepak bola. Winger atau gelandang asal Aljazair ini hanya pernah membela Rennes, Granada, dan FC Porto di Eropa. Namun ia pernah mencatat prestasi dengan membuat hattrick di Liga Champions 2014/15. Saat itu, 3 gol Brahimi membuat Porto menang 6-0 atas BATE Borisov.

Hasil itu turut andil membuat Porto memuncaki klasemen akhir grup. Mereka kemudian melaju hingga perempat final sebelum disingkirkan Bayern Munchen. Hacimi sendiri saat ini sudah tak bermain di Eropa, dan ia membela Al-Rayyan di Liga Qatar.

Empat pemain di atas mencetak hattrick di fase grup Liga Champions. Namun pemain yang satu ini melakukannya di fase gugur, tepatnya di babak 16 besar. Pierre-Emerick Aubameyang membuat 3 gol di leg kedua perdelapan final musim 2016/17 antara Borussia Dortmund melawan Benfica.

Setelah kalah 0-1 di leg pertama, hattrick Auba turut membawa Dortmund membantai Benfica 4-0 di partai kedua. Sayangnya, Dortmund kemudian gugur di babak perempat final dari AS Monaco. Auba sendiri memang tampil luar biasa tajam di musim tersebut, dengan koleksi 40 gol dalam 46 laga di semua ajang.

Sadio Mane menyusul capaian Aubameyang di musim berikutnya alias musim 2017/18. Pemain asal Senegal ini mencetak hattrick bagi Liverpool di babak 16 besar Liga Champions melawan FC Porto. The Reds pun menang 5-0 di laga tersebut, dan akhirnya lolos setelah bermain imbang di leg kedua.

Mane sendiri memang tampil tajam di Liga Champions musim tersebut, dengan 10 gol dalam 11 laga. Gol-golnya turut membawa Liverpool mencapai final, meski akhirnya harus takluk dari Real Madrid.

Inilah pemain Afrika terbaru yang sukses mencetak hattrick di Liga Champions. Sebastien Haller adalah striker asal Pantai Gading yang baru bergabung dengan Ajax Amsterdam sejak awal tahun 2021. Sejauh ini, ia sudah menunjukkan ketajamannya dengan mencetak 21 gol dalam 29 laga bersama Ajax di semua ajang.

Itu termasuk 4 gol yang ia buat ke gawang Sporting Lisbon di grup C Liga Champions Kamis (16/9) kemarin. Ya, Haller tak sekadar mencetak hattrick tapi 4 gol sekaligus, sehingga jadi pemain Afrika pertama yang sukses melakukannya di Liga Champions. Torehannya itu pun membuat Ajax menang telak 5-1 atas Sporting yang merupakan tuan rumah.

Tak sampai di situ saja, Haller juga mencetak sejarah lain karena partai tersebut adalah debutnya di Liga Champions. Dengan demikian, Haller jadi pemain kedua setelah Marco van Basten yang mencetak 4 gol di laga debut Liga Champions. Jelas, pemain 27 tahun ini bisa jadi aset berharga bagi Ajax sepanjang musim ini.

Tujuh pemain Afrika di atas pernah mencetak hattrick di Liga Champions, sehingga membuktikan bahwa ajang ini tak hanya jadi dominasi pemain asal Eropa dan Amerika Latin saja. Siapa lagi pemain Afrika yang bakal menyusul jejak mereka di masa depan?