7 Pemain Bayern Munich yang Dijual ke Inter Milan sebelum Pavard

Sama seperti Benjamin Pavard, Yann Sommer bergabung dengan Inter Milan pada jendela transfer musim panas 2023. Penjaga gawang asal Swiss tersebut dibeli untuk menggantikan Andre Onana yang hijrah ke Manchester United. Usia Sommer sebenarnya sudah tidak muda lagi untuk seorang pesepak bola. Tahun ini usianya menginjak 34 tahun.

Namun, Sommer punya banyak pengalaman selama tampil di Bundesliga Jerman. Musim lalu ia cukup banyak dimainkan ketika Manuel Neuer menepi karena dihantam cedera. Sommer juga tampil menawan ketika membela Timnas Swiss pada beberapa turnamen besar.

Xherdan Shaqiri tak terlalu banyak mendapat kesempatan bermain selama tiga musim berkostum Bayern Munich. Ia kemudian mencari tantangan baru dengan menerima tawaran Inter Milan pada Januari 2015. Namun, Shaqiri hanya bertahan selama setengah musim di Giuseppe Meazza.

Shaqiri hanya bermain dalam 20 pertandingan dengan kontribusi 3 gol di semua kompetisi. Pada akhir musim, pemain asal Swiss tersebut dijual ke klub English Premier League, Stoke City. Saat ini, pemain berusia 31 tahun tersebut bermain bagi klub Major League Soccer, Chicago Fire.

Sejak didatangkan dari Bayer Leverkusen pada 2004, Lucio merupakan tembok tangguh di lini belakang Bayern Munich. Bek asal Brasil tersebut memainkan 218 pertandingan selama 5 musim berseragam Die Roten. Pada 2009, Lucio akhirnya hijrah dari Bundesliga setelah menerima pinangan Inter Milan.

Pada musim pertamanya, Lucio membantu Inter Milan meraih treble winner dengan menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Ironisnya, tim yang ia kalahkan pada final Liga Champions adalah mantan timnya, Bayern Munich, dengan skor 2-0. Lucio bertahan selama tiga musim di Giuseppe Meazza sebelum hengkang ke Juventus.

Satu lagi pemain Swiss yang pernah membela Bayern Munich dan Inter Milan adalah Ciriaco Sforza. Didatangkan dari Bayern Munich pada 1996, Sforza hanya bertahan selama satu musim. Ia total memainkan 40 pertandingan dengan koleksi 4 gol. Meski begitu, ia sempat mengantar Nerazzurri menjadi runner up UEFA Cup.

Bersama Bayern Munich, Sforza tampil dalam dua periode berbeda. Pada periode pertamanya dari 1995--1996, Sforza membawa Die Roten menjuarai UEFA Cup. Kemudian pada 2000--2002, Sforza turut mengantar Bayern Munich menjuarai Liga Champions 2001 meski tak bermain di partai final.

Andreas Brehme merupakan pencetak gol kemenangan Jerman Barat di final Piala Dunia 1990 melawan Argentina. Pemain yang dikenal akan kemampuan bola matinya tersebut membela Bayern munich selama dua musim dengan torehan gelar juara Bundesliga 1986/1987. Setelah itu, Brehme memilih merapat ke Inter Milan pada 1988.

Empat musim berseragam Nerazzurri, Brehme yang berposisi sebagai bek kiri tersebut menjadi salah satu pemain kunci. Ia sanggup memberi Inter Milan masing-masing satu gelar juara Serie A dan Piala UEFA. Kebersamaan Brehme dengan Inter Milan berakhir pada 1992 ketika sang pemain memutuskan hengkang ke Real Zaragoza.

Sama seperti Brehme, Lothar Matthaeus juga didatangkan Inter Milan dari Bayern Munich pada 1988. Sebelumnya, ia menghabiskan empat musim penuh kesuksesan bersama Bayern Munich. Di bawah asuhan Giovanni Trapattoni, Matthaeus merupakan pemain penting bagi Inter Milan.

Bahkan, pada 1991, kapten Timnas Jerman Barat pada Piala Dunia 1990 tersebut meraih gelar Ballon d'Or. Pada 1992, Matthaeus memutuskan untuk kembali ke pangkuan Bayern Munich. Pada periode keduanya, ia tampil selama delapan musim sebelum hijrah ke Major League Soccer bersama MetroStars pada 2000.

Bayern Munich merupakan tim pertama yang dibela Karl-Heinz Rummenigge. Bersama Die Roten, ia meraih masing-masing dua gelar juara Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions. Pemain yang berposisi sebagai penyerang tersebut juga dua kali menyabet gelar Ballon d'Or pada 1980 dan 1981.

Pada 1984, Inter Milan memecahkan rekor transfer mereka dengan mendatangkan Rummenigge. Tiga musim bersama Inter Milan, Rummenigge mencatatkan 42 gol dari 107 pertandingan di semua kompetisi. Sayang, kariernya di Inter Milan sering dihantui cedera yang membuatnya hengkang ke klub Swiss, Servette, pada 1987.

Para pemain tersebut memiliki karier yang cukup bervariasi usai bergabung dengan Inter Milan dari Bayern Munich. Pembelian Benjamin Pavard dari Bayern Munich diharapkan mampu memperkuat lini belakang Inter Milan.