7 Pemain Top Dunia yang Punya Gelar Pendidikan Tinggi 

Chielini dikenal sebagai salah satu bek terbaik Italia. Ia adalah jantung pertahanan timnas Italia dan Juventus hingga tahun 2022. Chielini selain kuat, ia dikenal sebagai pemain yang memiliki kecerdasan tinggi.

Ia membuktikannya dengan memiliki gelar pendidikan tinggi bahkan sampai master. Chielini merupakan pemegang gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas Turin tahun 2017. Saat itu, ia masih aktif membela Juventus dan timnas Italia.

Dalam meraih gelar MBA, Chielini menulis tesis yang tak jauh dari karirnya sebagai pemain sepak bola untuk Juventus. Judul tesisnya yakni “Bisnis Model Juventus Dalam Konteks Internasional”. Berkat tesis ini, ia berhasil meraih gelar MBA dengan predikat cum laude.

Juan Mata tidak hanya pintar mengatur permainan tim, tapi juga cerdas dalam menempuh pendidikan. Sewaktu masih membela Chelsea, Mata terinspirasi dari pamannya yang bekerja di bidang pemasaran. Maka dari itu, dia memilih pendidikan di bidang marketing di Universidad Camilo Jose Sela di Madrid.

Uniknya, Mata tidak hanya mengambil ilmu marketing tetapi juga belajar di bidang ilmu keolahragaan. Selain itu, ia punya ketertarikan di bidang psikologi. Mata mengaku ia mengambil pendidikan tersebut karena sudah punya rencana ingin menjadi pelatih sepak bola setelah pensiun.

Vincent Kompany sukses mengawal Manchester City meraih banyak gelar bergengsi seperti Premier League, FA Cup, dan EFL Cup selama satu dekade. Akan tetapi, kesuksesan itu tak membuatnya lupa akan pentingnya pendidikan. Sewaktu masih di Manchester City, Kompany sukses mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Manchester.

Alasan sang mantan kapten City itu mengambil MBA agar dia dapat mengelola keuangannya sendiri. Bagi Kompany, memiliki gaji tinggi sebagai pemain sepak bola tak jauh beda dengan mengelola keuangan dalam bisnis. Dia ingin agar keuangannya lebih teratur dan dapat memutarkannya untuk hal yang bermanfaat.

Kompany yang kini melatih Burnley juga memiliki ambisi membangun bisnis dan mengambil kepemilikan aset. Kompany mengaku pada dasarnya ia adalah seorang pebisnis. Jadi, dengan gelar MBA itu ia ingin mendalami peran lain di luar sepak bola.

Tak perlu diragukan lagi kapasitas Iniesta sebagai pesepak bola. Jebolan La Masia itu telah meraih segalanya bersama Barcelona dan timnas Spanyol, namun Iniesta tak lupa membekali dirinya dengan pendidikan tinggi.

Saat masih berseragam Barcelona, Iniesta menyempatkan diri untuk mengambil studi di bidang ilmu keolahragaan di Ramon Llull University. Berkat gelar itu, dia membuka sekolah olahraga di Singapura dengan nama Iniesta Academy Singapore. Akademi ini sendiri berfokus pada pendidikan olahraga di usia dini.

Di balik sosok Lukaku yang buas di depan gawang, ternyata pemain asal Belgia ini tak lupa akan pendidikan. Uniknya, gelar pendidikan yang Lukaku ambil jauh dari kesan sepak bola. Dia memiliki gelar sarjana akademik di bidang public relation.

Tak hanya pendidikan sarjana saja, Lukaku mahir berbicara dengan tujuh bahasa. Bahasa-bahasa yang ia kuasai antara lain bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Belanda, Jerman, dan Swahili. Bagi Lukaku, penting menguasai banyak bahasa agar bisa berkomunikasi dan memahami rekan satu timnya yang berasal dari negara yang berbeda.

Mantan pemain Chelsea lainnya yang menempuh pendidikan saat aktif bermain sepak bola adalah Fikayo Tomori. Bek asal Inggris itu menyisihkan 8-10 jam untuk belajar meraih gelar sarjana manajemen bisnis di universitas terbuka. Dia juga menyisihkan waktu untuk membaca buku kepemimpinan setelah pulang dari sesi latihan.

Tomori mengaku ia mengambil pendidikan bisnis untuk berjaga-jaga setelah karir sepak bolanya usai kelak. Dia ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dikerjakan nanti dan pendidikan menjadi kunci agar dia bisa bertahan. Agar bisa fokus dengan studinya, pemain AC Milan itu kerap tidak bergabung dengan rekan-rekan setimnya saat mereka bermain video game.

Tak kalah dengan pemain papan atas lainnya, striker Barcelona, Robert Lewandowski, juga memiliki gelar sarjana di bidang ilmu olahraga. Di tahun 2017, Lewandowski menyelesaikan studi di Warsaw School of Education in Sport. Tak mudah bagi Lewandowski dalam menyelesaikan studi tersebut. Butuh 10 tahun bagi pemain asal Polandia itu untuk menuntaskan tesisnya.

Capaian Lewandowski itu mendapat pujian dari salah satu profesornya, Marek Rybinski. Menurutnya, Lewandowski merupakan mahasiswa yang excellent dalam mengerjakan penelitian untuk tesisnya. Lebih hebatnya lagi, Lewandowski mendapatkan gelar sarjananya kurang dari 24 jam setelah membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2018.

Gemerlap kesuksesan di atas lapangan nyatanya tak membuat pemain-pemain di atas lupa akan pentingnya pendidikan. Mereka tetap mendedikasikan waktunya untuk menempuh studi dan mendapatkan gelar akademis. Selagi kuliah, mereka juga tetap menjaga performa prima dalam setiap pertandingan yang dijalani.