8 Pelatih asal Prancis yang Pernah Menangani Klub Premier League

Arsene Wenger merupakan pelatih Prancis pertama yang melatih klub Premier League. Ia dipercaya menangani Arsenal dalam waktu yang begitu lama. Wenger mulai melatih Arsenal sejak musim 1996/1997 dan bertahan hingga musim 2017/2018.

Wenger melakoni 1.223 laga di semua ajang dengan catatan 707 menang, 264 imbang, dan 252 kalah. Jika dirata-rata, ia memiliki perolehan 1,95 poin per laga. Berbagai gelar juga sukses ditorehkannya, meliputi 3 gelar Premier League, 7 gelar Piala FA, dan 7 gelar English Super Cup. 

Berselang dua musim, Gerard Houllier menyusul Arsene Wenger ke Premier League. Kala itu ia ditunjuk sebagai pelatih Liverpool. Kiprahnya berjalan hingga musim 2003/2004. Ia memainkan 304 laga di semua ajang dengan torehan 160 kemenangan, 70 hasil imbang, dan 74 kekalahan.

Houllier memiliki rata-rata 1,81 poin per laga. Meski gagal membawa Liverpool menjuarai Premier League, ia berhasil meraih 1 gelar Europa League, 1 gelar UEFA Super Cup, 1 gelar English Super Cup, 2 gelar English League Cup, dan 1 gelar Piala FA.

Tak hanya melatih Liverpool, Houllier juga menangani Aston Villa musim 2010/2011. Ia menjalani 40 laga di semua ajang dengan membukukan 14 kemenangan, 11 hasil imbang, dan 15 kekalahan. Houllier memiliki rata-rata 1,33 poin per laga. Tak ada satu pun gelar yang didapat bersama Aston Villa.

Berikutnya ada Jean Tigana yang pernah membesut Fulham. Ia bergabung dengan Fulham menjelang akhir musim 1999/2000. Waktu itu, The Cottagers tengah berjuang di Championship. Barulah di musim 2001/2002, mereka sukses promosi ke Premier League.

Kiprah Tigana bertahan hingga menjelang akhir musim 2002/2003. Dengan kata lain, ia menangani Fulham di Premier League dalam dua musim. Ia mencatatkan 107 pertandingan di semua ajang dengan mengemas 43 kemenangan, 30 hasil imbang, dan 34 kekalahan. Tigana memperoleh rata-rata 1,49 poin per laga. 

Jacques Santini menjadi pelatih Prancis keempat yang pernah melatih tim Premier League. Ia diangkat sebagai pelatih Tottenham Hotspur pada musim 2004/2005. Namun, kiprahnya berjalan begitu singkat, yakni hanya tiga bulan.

Ia memutuskan mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Spurs karena alasan pribadi. Santini sempat melakoni 14 laga di semua kompetisi dengan membukukan 5 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 5 kekalahan. Jika dirata-rata, ia mendapat 1,36 poin per laga.

Sama halnya dengan Jacques Santini, Alain Perrin juga mulai berkarier di Premier League pada musim 2004/2005. Hanya saja, Perrin datang belakangan menjelang musim tersebut berakhir. Portsmouth menjadi klub yang dilatihnya.

Perjalanannya bersama Portsmouth bisa dibilang kurang mulus. Perrin gagal membawa timnya tampil solid. Tercatat, ia memainkan 14 laga di semua ajang dengan torehan 3 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 7 kekalahan. Perolehan poin per laganya juga sangat buruk, yakni 0,93 poin. Ia pun dipecat pada pertengahan musim 2005/2006.

Remi Garde menjadi pelatih Prancis keenam yang pernah menukangi tim Premier League. Ia dipercaya sebagai pelatih Aston Villa pada musim 2015/2016. Sayangnya, kiprah Garde cukup mengecewakan.

Garde memimpin Aston Villa dalam 23 laga di semua ajang dengan hanya menang 3 kali. Sisanya, 7 laga berakhir imbang dan 13 kali mengalami kekalahan. Jika dirata-rata, Garde hanya mendapat 0,70 poin per laga. Ia akhirnya dipecat setelah lima bulan menjabat.

Pelatih Prancis terakhir di Premier League sebelum kedatangan Patrick Vieira adalah Claude Puel. Ia pernah membesut dua tim, yakni Southampton dan Leicester City.

Puel terlebih dahulu menangani Southampton pada musim 2016/2017. Ia mendampingi Southampton dalam 53 laga di semua ajang dengan catatan 20 kemenangan, 13 hasil imbang, dan 20 kekalahan. Puel memiliki rata-rata 1,38 poin per laga. Ia kemudian menyeberang ke Leicester City pada musim 2017/2018.

Bersama The Foxes, kiprahnya bertahan selama satu setengah musim. Ia menjalani 67 laga di semua ajang dengan mengantongi 25 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 28 kekalahan. Rata-rata poin per laganya sedikit lebih buruk ketimbang saat melatih Southampton, yakni sebesar 1,33 poin per laga.

Sekarang giliran Patrick Vieira yang melanjutkan eksistensi pelatih Prancis di Premier League. Ia akan menangani Crystal Palace hingga Juni 2024 atau selama tiga musim. Vieira sendiri sudah berpengalaman di Premier League sebagai pemain Arsenal dan Manchester City.

Sebelum menangani Crystal Palace, Vieira juga sempat melatih New York City FC dan OGC Nice. Belum ada gelar yang sukses diraih pelatih berusia 45 tahun tersebut. Prestasi terbaiknya adalah membawa New York City FC menjadi runner up di MLS. Sementara itu, bersama OGC Nice, Vieira hanya mampu membawa timnya finish di posisi enam Liga Prancis.

Dari tujuh pelatih Prancis sebelum Patrick Vieira, Arsene Wenger menjadi pelatih yang paling sukses di Premier League. Akankah Vieira meraih kesuksesan bersama Crystal Palace?