Jika merinci siapa saja ayah dan anak yang sama-sama menjadi pesepak bola, daftarnya akan sangat panjang. Sebut saja Enrico dan Federico Chiesa, Patrick dan Justin Kluivert, Alf Inge dan Erling Haland, sampai talenta lokal seperti Yusuf Ekodono dan Fandi Eko Utomo.
Namun, tidak banyak pasangan bapak-anak ini yang sama-sama sukses saat memutuskan merumput di lapangan hijau. Nah, berikut ini sederet pasangan bapak-anak yang mampu meraih juara liga domestik dalam karier mereka. Siapa saja?
Bagi penggemar Liga Inggris era 1990-an, pasti sudah tidak asing lagi dengan Peter Schmeichel. Ia adalah kiper legendaris Manchester United. Bergabung selama delapan tahun, The Great Dane mampu memberikan lima gelar Premier League untuk publik Old Trafford.
Dekade berikutnya, sang anak, Kasper Schmeichel, mengikuti jejak sang ayah menjadi penjaga gawang. Mengawali karier di Manchester City, ia lantas tenar saat membela Leicester City. The Foxes dibawanya menjadi juara Liga Inggris musim 2015/2016.
Selain Schmeichel, Ian Wright dan Shaun Wright-Phillips adalah bapak-anak yang pernah merasakan manisnya tahta Premier League. Sang ayah meraihnya saat membela Arsenal musim 1997/1998, sedangkan anaknya kala berseragam Chelsea pada musim 2005/2006.
Selama merumput di lapangan hijau, Ian Wright dikenal sebagai penyerang yang punya pergerakan liat dan lincah, membuat total 128 gol di liga domestik bersama Arsenal. Sementara, Shaun Wright-Phillips yang berposisi sebagai sayap juga punya kecepatan luar biasa.
Salah satu pasangan pesepak bola bapak dan anak paling terkenal di dunia. Sama-sama berposisi sebagai bek, Cesare Maldini adalah legenda AC Milan yang mengantarkan klub tersebut meraih empat titel Serie A pada periode 1950-an hingga awal 1960-an.
Sang anak, Paolo Maldini, juga sangat sukses di Il Rossoneri. Setia di AC Milan sepanjang karier profesionalnya, Maldini berhasil merengkuh tujuh gelar scudetto Serie A, sekali Coppa Italia, lima gelar Liga Champions Eropa, serta sekali FIFA Club World Cup.
Danny Blind merupakan sosok kunci Ajax Amsterdam pada periode 1980-an hingga akhir 1990-an. Berposisi sebagai bek, ia sukses mengantarkan klub tersebut meraih lima gelar Eredivisie, empat gelar KNVB Cup, serta Liga Champions Eropa tahun 1995.
Mengikuti jejak ayah, Daley Blind juga mengawali karier di Ajax pada tahun 2008. Setidaknya, ia sudah mampu mengantarkan klub meraih lima gelar Liga Belanda serta sekali KNVB Cup. Blind juga sempat berkelana ke Inggris membela Manchester United.
Siapa yang tidak kenal dengan Johan Cruyff? Ia adalah salah satu pemain jenius yang menjadi legenda di Ajax Amsterdam dan timnas Belanda. Sepanjang kariernya, Cruyff mampu meraih 8 kali juara Liga Belanda serta sekali gelar Liga Spanyol bareng Barcelona.
Sayangnya, Jordi Cruyff bisa dibilang gagal meneruskan kesuksesan ayahnya. Ia sering diganggu cedera sehingga membuatnya urung tampil maksimal. Meski demikian, Cruyff masih sempat merasakan titel Liga Inggris 1996/1997 bersama Manchester United.
Mazinho adalah salah satu penggawa timnas Brazil saat meraih World Cup 1994. Ia juga sempat merengkuh titel Campeonato Brasileiro (liga utama Brazil), masing-masing sekali bersama Vasco da Gama (1989) dan dua kali bersama Palmeiras (1993 dan 1994).
Sementara, Thiago dua kali juara Liga Spanyol bersama Barcelona dan tujuh kali juara Liga Jerman bersama Bayern Munich. Adiknya, Rafinha, merupakan penggawa El Barca saat merengkuh titel La Liga musim 2014/2015, 2015/2016, dan 2018/2019.
Pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan Diego Forlan. Ia adalah pemain Timnas Uruguay saat meraih Copa America 2011. Di level klub, Forlan pun pernah merasakan juara liga saat membela Manchester United (2002/2003) dan Penarol (2015/2016).
Sementara, sang ayah merumput di lapangan hijau pada dekade 1960-an hingga 1980-an. Berposisi sebagai bek, Pablo Forlan sempat meraih empat kali titel Liga Utama Uruguay bersama Penarol serta sekali Copa Libertadores pada tahun 1966.
Eidur Gudjohnsen adalah salah satu penyerang yang sempat membela Chelsea pada awal milenium ketiga. Kala itu, ia sukses mengantarkan The Blues menjuarai Liga Inggris dua musim berturut-turut serta sempat merasakan gelar La Liga bersama Barcelona.
Tidak banyak yang tahu bahwa Eidur punya ayah yang juga cukup berhasil sebagai pemain bola. Bernama Arnor Gudjohnsen, ia menghabiskan tujuh tahun di klub Belgia, Anderlecht, dan mampu meraih gelar liga utama selama tiga tahun beruntun.
Itulah tadi delapan pemain sepak bola bapak dan anak yang sama-sama pernah menjuarai liga. Punya anggota keluarga yang punya hobi atau minat yang sama tentu merupakan hal yang seru. Apalagi kegemaran tersebut dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan.