Penundaan pertandingan sepak bola adalah sesuatu yang wajar. Ada banyak alasan kenapa partai harus ditunda. Paling sering adalah faktor cuaca yang tidak bersahabat. Selain itu, wabah seperti COVID-19 juga membuat banyak pertandingan harus diundur atau dibatalkan.
Nah, selain alasan-alasan yang masuk akal atau logis, ternyata ada sejumlah pertandingan sepak bola yang harus ditunda karena sesuatu yang aneh, bahkan terdengar konyol.
Estonia sempat dibuat kesal oleh FIFA. Pasalnya, pada laga Kualifikasi Piala Dunia 1998 lawan Skotlandia pada 1996 silam, FIFA memajukan jadwal dari malam menjadi sore karena lampu stadion dinilai kurang terang. Estonia sebagai tuan rumah tidak terima dan melakukan boikot.
Partai tetap digelar tanpa Estonia, tetapi langsung dihentikan wasit tiga detik setelah Skotlandia melakukan sepak mula. Dilansir ESPN, pertandingan ulang pun diadakan di tempat netral, tepatnya di Monaco, pada 4 Februari 1997 dan berakhir dengan skor sama kuat 0-0.
Jika suatu tim kekurangan skuad karena masalah kesehatan, mereka bisa meminta partai ditunda. Namun, dalam laga tandang kontra Blackburn Rovers pada 1996, Middlesbrough lalai memberitahu panitia pertandingan bahwa mereka tidak bisa hadir saat cuma punya 17 pemain.
Alhasil, pihak Premier League memutuskan mendenda The Boro sebesar 50 ribu pound sterling karena ketidakhadiran mereka di stadion. Dilansir Independent, poin klub tersebut di klasemen juga dikurangi dan mereka masih wajib melakukan pertandingan ulang.
Laga Torquay United melawan Portsmouth pada 28 Juni 1999 silam terpaksa ditunda karena kekurangan tenaga pengamanan. Partai tersebut tidak bisa diselenggarakan lantaran kepolisian sibuk mengamankan kerumunan yang menonton gerhana matahari.
Saat itu, ribuan orang datang ke Devon menyaksikan gerhana matahari total pertama dalam 72 tahun. Kekurangan staf, kepolisian mengerahkan semua personel untuk mengatur kerumunan, termasuk mereka yang seharusnya bertugas mengawal laga Torquay kontra Portsmouth.
Pertandingan antara Claypole vs Victoriano Arenas di Divisi Lima Argentina pada 2011 silam bakal diingat sebagai laga yang gila atau malah konyol. Bagaimana tidak, wasit Damian Rubino harus mengeluarkan total 36 kartu merah dan akhirnya pertandingan harus dihentikan.
Awalnya, dia cuma memberikan 1 kartu merah dan 2 kartu kuning pada babak pertama. Namun, perkelahian meletus pada paruh kedua. Wasit akhirnya mengusir 22 pemain inti dan memberikan 14 kartu merah tambahan untuk pelatih, pemain pengganti, hingga manajer tim.
Partai ditunda gara-gara cuaca mungkin masih masuk akal. Namun, bagaimana jika laga tersebut harus diundur karena pamornya kalah dari pameran keju? Hal tersebut terjadi saat Frome Town berjumpa Chippenham Town dalam ajang Piala FA pada September 2015 lalu.
Saat itu, pertandingan ini bertepatan dengan Frome Agricultural and Cheese Show, yang ternyata mampu menarik 20 ribu orang. Dilansir BBC, karena tidak ingin kehilangan penonton, pihak Frome Town terpaksa mengalah dan menjadwalkan ulang laga tersebut.
Memprotes keputusan wasit jamak terjadi. Namun, yang dilakukan pemilik PAOK FC, Ivan Savvidis, sangat keterlaluan. Ia menyerbu lapangan sambil membawa pistol karena tidak terima dengan keputusan wasit dalam laga timnya kontra AEK Athens pada Maret 2018 lalu.
Saat itu, PAOK mencetak gol memasuki menit-menit akhir. Namun, wasit menganulirnya karena menilai ada pemain PAOK yang offside. Tak terima, Savvidis masuk lapangan sambil menenteng pistol. Efeknya, Liga Yunani terpaksa dihentikan sementara akibat insiden tersebut.
Apa jadinya jika pertandingan sepak bola tanpa tiang gawang? Tentu saja laga tidak dapat dilakukan. Hal tersebut yang terjadi pada partai awal musim South West Peninsula Division One East yang mempertemukan Teignmouth kontra Crediton United pada Agustus 2018 lalu.
Kala itu, Teignmouth yang bertindak sebagai tuan rumah ceroboh ketika menyiapkan perangkat pertandingan. Tiang gawang yang dipesan ternyata tidak dapat datang tepat waktu. Setelah berbicara dengan panitia dan tim lawan, akhirnya pertandingan tersebut sepakat diundur.
Laga Mossley AFC konta Lower Breck pada penyisihan Piala FA (24/8/2021) terpaksa dihentikan menjelang berakhir. Penyebabnya, para pemain tim tamu terlibat perkelahian dengan fans tuan rumah ketika kedudukan 2-0 untuk keunggulan Mossley AFC.
Saat itu, sejumlah pemain Lower Breck menyerbu tribun setelah kiper mereka diduga terkena lemparan dari pendukung tuan rumah. Meski situasi akhirnya dapat dikendalikan, tetapi ofisial pertandingan memutuskan meninggalkan lapangan karena alasan keamanan.
Selain laga-laga di atas, partai terakhir Manchester United 2015/2016 juga harus diundur karena ada paket diduga bom. Sementara itu, Marseille sempat terancam kehilangan laga kandang selama dua bulan karena ada insiden di stadion yang akan digunakan konser Madonna.