8 Rumah Judi yang 'Ngiklan' di Jersey Klub Premier League
Tak seperti di Indonesia, perjudian di Inggris adalah sebuah sesuatu yang legal. Bahkan, hobi ini pun diatur oleh sebuah badan khusus bernama Gambling Comission. Bahkan, industri perjudian menyumbang 2,6 juta poundsterling untuk pendapatan Inggris pada tahun lalu. Efek lainnya adalah ada 50 ribu pekerjaan tercipta pada industri ini.
Tak heran jika kemudian pengusaha rumah judi berani merambah ke liga paling mentereng sejagat, English Premier League. Hampir setiap tahun sektor ini selalu mendominasi sponsor klub Premier League. Tak sekadar kerja sama kemitraan, mereka juga berani mengambil skema termahal dengan menempel nama perusahaan di jersey klub Inggris.
Keberadaan mereka bukannya tanpa tentangan. Lembaga pemerhati kebijakan publik, House of Lords Select Committee merekomendasikan agar kompetisi di Inggris tak lagi menggunakan iklan judi pada 2023.
Meski begitu, industri ini tak surut. Buktinya, musim ini ada 8 perusahaan judi online yang mejeng di kaos para pemain top Inggris.
1. Sejak tahun 2019, rumah judi online yang bermarkas di Inggis dan Malta, ManBetX mejeng di jersey Wolverhampton, mereka mengantarkan The Wolves ke kancah eropa untuk pertama kali sejak 40 tahun
2. Website judi dengan 2 juta pelanggan, betway sudah bekerja sama dengan West Ham United sejak 2015
3. Rumah judi berbasis bitcoin Sportsbet.io menjadi mitra Southampton musim ini dengan durasi satu tahun
4. Rumah taruhan yang berbasis di Asia, Fun88 memilih Newcastle sebagai salah satu tujuan promosinya
5. SBOTOP mulai musim ini menjadi salah satu pengiklan di jersey Leeds United, uniknya rumah judi ini juga sempat nongol di jersey Tira-Persikabo
6. Fulham dan perusahaan judi asal Gibraltar BetVictor resmi menjalin kerja sama sejak 2020 hingga 2022
7. Perusahaan online gaming dan judi W88 menjadi sponsor utama Crystal Palace untuk satu musim
8. LoveBet membayar Burnley sebesar 7,5 juta poundsterling per tahun selama tiga tahun untuk bisa tampil di jersey mereka
Inggris bukan Indonesia. Apa yang dilakukan di Inggris tentu tak dapat diterima di Indonesia. Tapi, tak perlu mendebat. Yang perlu dicontoh adalah bagaimana cara mereka mendapatkan sponsor agar menjadi klub profesional.
