9 Kepindahan Klub Inggris ke Stadion Baru yang Dinilai Gagal

Stadium of Light merupakan kandang dari salah satu klub kuda hitam di Inggris, Sunderland. The Black Cats pindah menuju stadion modern ini di tahun 1997. Mereka meninggalkan kandang lama mereka yang sudah ditempati selama 100 tahun, Roker Park.

Pertandingan perdana di stadion baru ini adalah ketika Sunderland berhasil menang 3-1 atas Manchester City dalam laga divisi dua musim 1997/1998. Dua musim berselang, mereka berhasil mendapatkan promosi dan hampir lolos ke Liga Europa.

Namun, setelah itu prestasi The Black Cats naik turun. Kini stadion megah berkapasitas 49.000 tersebut hanya berada di kompetisi kasta ketiga di Inggris dan tidak pernah terisi penuh beberapa tahun terakhir.

Juga dibuka pada tahun 1997, Pride Park yang menjadi markas dari Derby County mengawali peresmiannya dengan cara yang sangat buruk. Yap, stadion ini gagal menggelar laga perdana Premier league musim 1997/1998 melawan Wimbledon FC, karena saat itu listrik di stadion yang padam. Akhirnya, pertandingan perdana baru berhasil digelar pada tanggal 30 Agustus 1997 dengan kemenangan 1-0 Derby atas Barnsley.

Mengakhiri musim  tersebut dengan finis di 10 besar sejak kepindahan dari stadion lama mereka, Baseball Ground, banyak pihak menilai The Rams akan menjadi lebih baik dengan pindah stadion.

Namun, nyatanya mereka terlilit hutang dan terdegradasi di musim 2001/2002. Bahkan, stadion itu sempat dijual kepada konglomerat Panama, sebelum akhirnya mereka mendapatkannya kembali di tahun 2006. Kini, Pride Park hanya menemani Derby County dalam laga-laga mereka di Championship.

Kassam Stadium merupakan markas dari klub kasta ketiga, Oxford United. Pembangunan stadion ini sudah diumumkan sejak tahun 1995, namun pengerjaannya molor hingga lebih dari lima tahun lamanya.

Dengan hanya tiga sisi tribun yang terselesaikan, stadion ini akhirnya dibuka pada tahun 2001 dengan saat itu Oxford berada di divisi keempat. Hingga kini, tribun belakang gawang stadion berkapasitas 12.500 tersebut masih belum selesai karena buntunya kesepakatan antara pihak klub dan juga dewan kota.

Darlington FC menghabiskan sebagian besar waktu mereka di kasta keempat di Inggris dengan bermain di Feethams Stadium yang berkapasitas 8.000 penonton. Namun, pengusaha lokal yang bernama George Reynolds secara mengejutkan membuatkan stadion baru berkapasitas 25.000 penonton untuk klub berjuluk The Quakers tersebut.

Pertandingan pertama Darlington di stadion baru mereka berhasil menarik 11.600 suporter saat melawan Kidderminster di tahun 2003. Namun, setahun berselang sang pembuat stadion harus mendekam di penjara dengan kasus penggelapan pajak. Akhirnya, ia meninggalkan klub tersebut dengan stadion besar yang tidak mampu mereka beli.

Terbebani dengan masalah finansial, The Quakers akhirnya dikeluarkan dari liga dan memulai lagi dari divisi sembilan di tahun 2012. Saat ini, Darlington memainkan kandang mereka di Blackwell Meadows Stadium yang berkapasitas 3.000 penonton.

Di era keemasan mereka, Coventry City menjadi salah satu tim kuda hitam dan sukses meraih gelar Piala FA di tahun 1987. Highfield Road yang merupakan stadion lama mereka bahkan menjadi stadion all-seater pertama di Inggris. Namun, di awal abad 21 mereka secara mengejutkan berencana pindah ke stadion baru dan membuat proyek ambisius, yaitu stadion modern serbaguna berkapasitas 45.000 penonton.

Akhirnya rencana tersbut berhasil dan stadion baru pun di buka tahun 2005 dengan kapasitas awal 32.609. Namun, rencana tinggalah rencana, Coventry mengalami kesulitan keuangan dan puncaknya adalah mereka terdegradasi hingga ke kasta ketiga tahun 2012 dan terkena hukuman administrasi.

Setelah harus berpindah kandang hampir 60 km menuju Northampton, mereka sempat kembali ke Ricoh Arena di tahun 2014, sebelum akhirnya pihak klub berselisih dengan pemilik stadion.

Kini, The Sky Blues yang berada di Championship, harus menyewa stadion milik Birmingham City, St Andrews. Ricoh Arena yang sekarang dimiliki oleh tim rugby Union Wasps, nampaknya semakin sulit akan menjadi kandang bagi Coventry lagi.

"Kami membangun stadion baru tetapi kami meninggalkan jiwa kami di Highbury", itulah kata-kata yang disampaikan oleh Arsene Wenger beberapa waktu lalu terkait menurunnya performa Arsenal di laga kandang sejak pindah menuju Emirates Stadium.

Tak disangkal, Emirates menjadi salah satu stadion modern terbaik di dunia dan menjadi magnet bagi suporter maupun para pemain. Dibuka pada tahun 2006, stadion berkapasitas 60.260 tersebut menjadi saksi 8 tahun tanpa gelar bagi The Gunners.

Stadion baru ini juga membuat Arsenal harus berhemat demi melunaskan biaya pembuatan stadion. Kini, meski Emirates sudah lunas dan Arsenal dapat lebih leluasa dalam belanja pemain, performa The Gunners belumlah seganas saat mereka masih bermarkas di Highhbury Stadium.

Tidak memiliki stadion berstandar, Wimbledon FC malah menjadi mangsa dan namanya diganti menjadi Milton Keynes Dons di tahun 2004 silam. Pindah 128 km dari London, The Dons mendapatkan stadion baru berkapasitas 30.500 penonton di tahun 2007.

Memiliki prestasi biasa-biasa saja dan belum pernah menginjakkan kaki kembali ke Premier League sejak berganti nama, Stadium MK yang menjadi markas mereka rata-rata hanya terisi sekitar 10.000 penonton di tiap pertandingannya, atau sepertiga dari total kapasitas stadion.

Cardiff City Stadium yang menjadi markas bagi Cardiff City dan juga timnas Wales dibuka pada tahun 2009. Dibangun di seberang Taman Ninian, stadion itu turut melambungkan klub ke Premier League setelah 50 tahun lamanya.

Namun, setelah promosi, The Bluebird nampak kehilangan jati diri mereka. Sang pemilik Vincent Tan, merubah jersey mereka menjadi warna merah. Ia juga menambahkan tribun baru di stadion berkapasitas 33.280 itu dengan warna yang sama. Suporter Cardiff yang mengecam, akhirnya mencemooh klub mereka sendiri dalam setiap pertandingan kandang.

Pada tahun 2016 silam, West Ham United secara mengejutkan memutuskan pindah dari Upton Park yang sudah mereka tempati selama 112 tahun. Berhasil mengalahkan Tottenham dan QPR dalam hak sewa The Stadium Queen Elizabeth Olympic Park atau Stadion Olimpiade London, The Hammers berharap dapat meningkatkan standar klub setelah pindah ke stadion yang lebih besar.

Berganti nama menjadi London Stadium, West Ham memulai kampanye mereka di stadion berkapasitas 60.000 itu dengan kemenangan tipis 1-0 atas Bournemouth di tanggal 21 Agustus 2016. Namun, setelah itu performa The Hammers cenderung naik turun dalam laga kandang mereka hingga kini.

Well, itulah deretan klub Liga Inggris yang pindah ke stadion baru. Ada yang bermasalah dengan stadion itu sendiri dan ada yang performanya justru menjadi lebih buruk setelah meninggalkan markas lama mereka. Menurutmu, mana klub yang seharusnya tidak pindah ke stadion baru?