Profil Tim Piala Dunia 2018: Optimisme Iran

Negara penuh krisis tapi sepak bolanya memberikan prestasi

Jakarta, IDN Times - Semenjak dilatih Carlos Queiroz pada 2011 Iran berubah menjadi tim tangguh di Asia.

Itu dibuktikan Iran saat kampanye menuju Piala Dunia 2018. Tim ini memainkan 18 pertandingan sepanjang kualifikasi dan tidak sekali pun menelan kekalahan. Mereka memenangi 12 pertandingan dan bermain imbang dalam 6 lainnya.

Dengan penampilan seperti itu Iran telah memastikan diri lolos sejak pertandingan kedelapan putaran tiga Kualifikasi Zona Asia. Iran mengalahkan Uzbekistan 2-0. Yang lebih hebat lagi, sepanjang kualifikasi Iran hanya kebobolan 5 gol; mencetak 36 gol.

Penampilan Iran sepanjang kualifikasi membuat para pemain dan penggemar cukup optimis menyambut Piala Dunia 2018.

Superioritas Iran di kualifikasi Zona Asia membuat Iran untuk kali pertama lolos ke Piala Dunia secara berturut-turut. Penampilan luar biasa Iran itu tidak lepas dari peran Carlos Queiroz.

Berikut IDN Times rangkum berita terkini lika-liku Carlos Queiroz mengasuh timnas Iran sejak 2011 sampai dikabarkan pelatih asal Portugal ini memilih tak melanjutkan tugasnya sebagai pelatih timnas Iran setelah Piala Dunia 2018.

1. Kemurahan hati Queiroz yang bergabung dengan tim Iran   

Profil Tim Piala Dunia 2018: Optimisme IranTwitter/TeamMelliIran

Kesediaan Queiroz untuk menangani Iran sejak 2011 tidak bisa dianggap biasa. Ia pelatih Eropa satu-satunya yang mau bergabung dengan timnas Iran meski pada 2011 Iran sedang dilanda krisis.

Krisis Iran pada 2011 disebabkan karena pada tahun itu mereka sedang mendapatkan sanksi dari PBB. Jangankan untuk mengembangkan sepakbola, mengembangkan pertumbuhan ekonomi negara saja mereka cukup kesulitan.

Timnas Iran kesulitan mencari pengganti Branko Ivanovic yang melepas jabatan sebagai pelatih. Kesulitan itu disebabkan oleh sanksi PBB yang membuat kekuatan ekonomi Iran tak cukup baik untuk mempekerjakan pelatih asing.

Baca juga: 5 Alasan Ini Bisa Membuat Messi Memboyong Trofi Piala Dunia 2018

Jangankan mempekerjakan pelatih asing, Iran saat itu cukup kesulitan melakukan uji tanding melawan negara-negara lain, karena negara-negara yang mereka hubungi menolak melakukan uji tanding.

Kesulitan memperoleh visa untuk pemain dan staf, kesulitan mendatangkan sponsor karena keterbatasan perbankan internasional adalah sedikit masalah lain yang dialami Iran saat itu.

Kemurahan hati Queiroz saat itu cukup diapresiasi karena pengalamannya di Eropa, ia masih bersedia menjadi pelatih Iran walaupun pada saat itu Iran sedang mengalami krisis yang cukup rumit.

2. Menolak tawaran perpanjangan kontrak  

Profil Tim Piala Dunia 2018: Optimisme IranTwitter/TeamMelliIran

"Ini sudah hampir satu tahun sejak kami lolos ke Piala Dunia dan memang benar bahwa mereka menawari saya (kontrak) untuk enam bulan menuju Piala Asia di (Uni) Emirat (Arab), namun hal itu tidak menemui ekspektasi-ekspektasi saya," kata Queiroz.

Kontrak Queiroz, yang telah mengarsiteki "Team Melli" sejak April 2011, akan habis usai Piala Dunia di Rusia. Ia ditawari perpanjangan kontrak oleh Federasi Sepak Bola Iran sampai putaran final Piala Asia pada Januari di Uni Emirat Arab. Namun pelatih asal Portugal itu memutuskan untuk mengakhiri pekerjaannya.

Queiroz menyiratkan kekecewaan atas tawaran kontrak jangka pendek itu.

"Setelah tahun-tahun itu, bagi federasi Iran untuk hanya memperpanjang kontrak selama enam bulan merupakan keputusan yang tidak memperlihatkan apresiasi atau pengakuan terhadap apa yang telah saya lakukan. Itu adalah tawaran yang tidak dapat diterima dari sudut pandang saya."

Ia melanjutkan, "Negosiasi-negosiasi telah tertutup, mereka berada di belakang saya. Sebelum kami pergi ke Istanbul, federasi semestinya meninjau ulang posisi dan mereka tidak kembali ke saya, maka mulai sekarang inilah saatnya untuk bergerak ke depan."

Queiroz sebelumnya meloloskan Afrika Selatan ke Piala Dunia pada 2002, namun ia mengundurkan diri dari posisinya sebelum putaran final di Jepang dan Korea. Ia kemudian memimpin Portugal ke turnamen 2010 di Afrika Selatan. Di timnas Iran ia sukses memastikan negara itu bisa tampil dua kali beruntun di Piala Dunia.

"Setelah semua tahun-tahun di Iran terdapat kemungkinan bahwa saya akan pensiun setelah Piala Dunia," tutur Queiroz. "Namun, sementara itu, ketidakpuasan karena gagal lolos ke Piala Dunia untuk kelima kalinya mulai tumbuh."

Tapi, hasrat untuk menorehkan sejarah membuat ia menimbang untuk membatalkan niat pensiun. "Hal itu mulai berteriak lebih keras dan saya mulai semakin memikirkan tentang peluang sejarah yang unik, untuk menjadi satu-satunya pelatih di sejarah sepak bola untuk lima kali lolos ke Piala Dunia, kemarahan dan hasrat saya mulai tumbuh dan ini sekarang menjadi tujuan utama dan ekspektasi saya," kata dia.

Setelah tugasnya di timnas Iran berakhir, ia tak khawatir soal tawaran kerja baru. "Saya memiliki dua tawaran, satu dari Afrika dan satu dari Asia dengan peluang untuk lolos ke Piala Dunia di Qatar pada 2022, dan jika itu tidak terwujud maka saya dapat melihat pada satu atau dua opsi yang saya miliki di Inggris setelah Piala Dunia."

3. Siap memberikan yang terbaik

Profil Tim Piala Dunia 2018: Optimisme IranTwitter/TeamMelliIran

Pesawat yang membawa para pemain dan staf timnas Iran mendarat di Bandara Internasional Vnukovo, Moskva, Rusia pada Selasa (5/6/2018) pukul 20.26 waktu setempat atau Rabu (6/6/2018) pukul 00.26 WIB.

"Berada di Rusia adalah impian yang jadi nyata bagi sepak bola Iran," ujar Queiroz.

"Kami berhasil mewujudkan mimpi ini melalui kerja keras dan pengorbanan yang membuat kami merasa terhormat bisa berada di Rusia," kata Queiroz menambahkan.

Selama berada di Rusia, timnas Iran akan memusatkan latihan di Pusat Latihan Lokomotiv Bakovka, di daerah Moskow, ibu kota Rusia.

Timnas Iran akan memainkan partai pertama mereka melawan timnas Maroko pada Jumat (15/6/2018) di Stadion Saint Petersburg.

Selain menjadi tim pertama yang datang ke Rusia, timnas Iran juga menjadi wakil Asia yang paling awal mendapat tiket Piala Dunia 2018.

4. Skuad Piala Dunia

Profil Tim Piala Dunia 2018: Optimisme IranTwitter/@IranFooty

Kiper: Alireza Beiranvand (Persepolis), Rashid Mazaheri (Zob Ahan), Amir Abedzadeh (Maritimo).

Belakang: Majid Hosseini (Esteghlal), Ramin Rezaeian (Ostende), Mohammad Reza Khanzadeh (Padideh), Morteza Pouraliganji (Alsaad), Pejman Montazeri (Esteghlal), Milad Mohammadi (Akhmat Grozny), Roozbeh Cheshmi (Esteghlal).

Tengah: Saeid Ezatolahi (Amkar Perm), Masoud Shojaei (AEK Athens), Mehdi Torabi (Saipa), Omid Ebrahimi (Esteghlal), Ehsan Haji Safi (Olympiacos), Karim Ansarifard (Olympiacos), Vahid Amiri (Persepolis).

Depan: Alireza Jahanbakhsh (AZ Alkmaar), Mehdi Taremi (Al Gharafa), Sardar Azmoun (Rubin Kazan), Reza Ghoochannejhad (Heerenveen), Saman Ghoddos (Ostersunds), Ashkan Dejagah (Nottingham Forest).

Baca juga: Daftar Lengkap Skuad Resmi Piala Dunia 2018 (Bagian 1)

Topik:

  • Sugeng Wahyudi
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya