Ahlinya Transfer, 6 Pemain Terbaik yang Pernah Diboyong Ralf Rangnick

Erling Haaland sudah menjadi target banyak klub besar sejak dirinya berkostum Molde. Namun, RB Salzburg berhasil memboyong sang pemain. Itu tidak lepas dari peran Ralf Rangnick sebagai Direktur Teknik Global yang menaungi beberapa tim Red Bull. Haaland diboyong hanya dengan harga 5 juta euro saja atau sekitar Rp81 miliar pada 2018. 

Haaland hanya satu tahun membela Salzburg dengan torehan impresif, mencetak 29 gol dari 27 laga. Ia kemudian dilepas ke Borussia Dortmund dengan nilai 20 juta euro atau sekitar Rp325 miliar. Kariernya terus melejit dan melahirkan banyak rekor. Kini, striker 21 tahun itu memiliki nilai transfer 150 juta euro atau sekitar Rp2,4 triliun.

Sadio Mane adalah pemain Liverpool paling konsisten. Sejak didatangkan pada 2016, setiap musimnya ia selalu berhasil mencetak dua digit gol. Ia sudah mengoleksi 106 gol dari 236 laga di semua ajang. Potensi sang pemain sendiri ditemukan oleh Ralf Rangnick saat menjabat Direktur Teknik RB Salzburg pada 2012. Saat itu, Mane diboyong dari klub divisi ketiga Prancis, FC Metz, dengan harga 4 juta euro saja.

Selama dua musim di RB Salzburg, Sadio Mane mencetak 45 gol dan 32 assist dari 87 laga. Pada 2014, ia dilepas ke Southampton seharga 23 juta euro atau sekitar Rp373 miliar. Di sana, kariernya makin cemerlang. Ia pun diboyong Liverpool dua tahun kemudian.

Joshua Kimmich merupakan salah satu gelandang bertahan terbaik di Eropa saat ini. Ia menjadi pemain kunci Bayern Munchen sejak didatangkan pada 2015 dari VFB Suttgart. Ia merupakan lulusan akademi Stuttgart, tetapi Ralf Rangnick kemudian menemukan bakat terpendamnya. Ia memboyongnya dari tim U-19 Stuttgart pada 2013 dengan harga 500 ribu euro saja.

Saat itu, Ralf Rangnick berstatus sebagai Direktur Teknik RB Leipzig dan RB Salzburg. Kimmich kemudian betahan selama dua musim sebelum kembali ke Stuttgart dengan harga 1,5 juta euro.

Salah satu prestasi luar biasa Ralf Rangnick sebagai manajer terjadi ketika menangani TSG Hoffenheim. Ia menangani klub pada 2006—2011 dan membawa mereka promosi ke Bundesliga dari divisi ketiga sepak bola Jerman. Salah satu pemain andalannya adalah Roberto Firmino, yang diboyong dari divisi kedua Brasil, Tombensa, dengan biaya hanya 4 juta euro atau sekitar Rp65 miliar pada 2011.

Firmino bertransformasi menjadi striker top di Bundesliga selama empat musim di sana. Ia mengoleksi 49 gol dan 36 assist dari 153 laga. Ia kemudian diboyong Liverpool pada 2015 dengan biaya 41 juta euro atau sekitar Rp666 miliar. Sebuah keuntungan besar bagi finansial klub.

Saat ini, performa Timo Werner di Chelsea cenderung angin-anginan. Namun, ketika dirinya masih berkostum RB Leipzig, ia adalah salah satu striker paling berbahaya di Bundesliga. Werner mengoleksi 95 gol dan 40 asssit dari 159 laga untuk RB Leipzig selama empat musim membela klub tersebut.

Bakat besarnya tersebut itu ditemukan Ralf Rangnick ketika menjadi manajer RB Leipzig pada 2016. Saat itu, Werner diboyong dengan harga 22 juta euro atau sekitar Rp357 miliar. Musim itu, Werner dan Ralf Rangnick membawa RB Leipzig finis sebagai runner-up Bundesliga. Pada 2020, Werner dilepas ke Chelsea dengan harga 53 juta euro atau sekitar Rp861 miliar. Sedangkan, Rangnick menangani RB Leipzig hingga 2019 sebelum digantikan Julian Nagelsmann.

Christopher Nkunku menjadi transfer brilian lainnya dari Ralf Rangnick ketika ia menjadi Direktur Teknik RB Leipzig. Nkunku didatangkan dari Paris Saint-Germain dengan harga 13 juta euro saja atau sekitar Rp211 miliar. Ia merupakan lulusan akademi PSG, tetapi kesulitan menembus tim utama karena banyaknya striker berkualitas di dalam tim.

Ia dinilai sebagai gelandang dengan kemampuan lengkap. Cepat, muda, dan memiliki visi bermain yang mumpuni. Pemain 24 tahun ini sudah mencetak 25 gol dan 36 assist dari 14 pertandingan di semua ajang. Lewat performa impresifnya ini, kini nilai transfernya melejit ke angka 47 euro atau sekitar Rp764 miliar.

Itulah deretan transfer terbaik yang pernah dilakukan Ralf Rangnick sepanjang keriernya sebagai manajer dan direktur teknik klub. Ini membuktikan jika dirinya merupakan sosok genius soal transfer.

Rangnick berhasil menyulap para pemain potensial dengan harga rendah menjadi pemain bintang berharga tinggi. Hal ini tidak hanya pengembangan karier bagi para pemain, tetapi juga memberikan keuntungan finansial bagi klub.