Makna Jubah Hitam yang Messi Pakai, Ternyata Istimewa

Sebagai bentuk penghormatan untuk Messi

Jakarta, IDN Times - Megabintang Argentina, Lionel Messi, terlihat mengenakan jubah hitam tembus pandang saat mengangkat trofi Piala Dunia 2022. Jubah tersebut sempat memunculkan perdebatan dan kontroversi karena dirasa menutupi jersey kebanggaan Argentina.

Namun, sebenarnya jubah itu sangat istimewa untuk warga Qatar. Tak sembarang orang bisa menggunakan jubah bernama Bisht tersebut.

1. Tak semua bisa mengenakannya

Makna Jubah Hitam yang Messi Pakai, Ternyata IstimewaLionel Messi memenangkan Piala Dunia 2022 bersama timnas Argentina. (instagram.com/leomessi)

Bisht dipakai Messi setelah diberikan oleh Emir Qatar. Dia memakainya di depan Presiden FIFA, Gianni Infantino, sebelum berselebrasi dengan rekan-rekan timnas Argentina.

Dilansir Independent, Bisht diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Messi. Hal itu disampaikan oleh Dr Mustafa Baig, seorang dosen Studi Islam di University of Exeter. Dia mengatakan kalau Bisht adalah jubah formal yang dikenakan oleh keluarga kerajaan, pejabat, calon pengantin pria, dan wisudawan.

"Hanya orang terpilih yang benar-benar bisa memakai Bisht," kata dia.

Baca Juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Messi Masih Belum Mau Pensiun

2. Maknanya dalam

Makna Jubah Hitam yang Messi Pakai, Ternyata IstimewaLionel Messi. (heraldsun.com.au)

Dengan diberikannya Bisht, Messi berarti begitu dihormati di Qatar. Ini juga menjadi bentuk sambutan dalam budaya Arab terhadap Messi. Memang, sejak awal, di Qatar banyak yang berharap Messi jadi juara dunia. Sebab, jumlah fans Messi di Qatar begitu besar.

"Mereka pada dasarnya menghormatinya dengan meletakkan di atas bahunya. Itu seperti tanda kehormatan, semacam penyambutan, dan penerimaan budaya," tutur Mustafa.

3. Pakaian khusus di acara penting

Makna Jubah Hitam yang Messi Pakai, Ternyata IstimewaTimnas Argentina. (indianexpress.com)

Mustafa juga menyatakan Bisht juga merupakan pakaian nasional Qatar. Tetapi, pakaian tersebut hanya bisa dikenakan pada acara-acara penting, termasuk final Piala Dunia 2022, yang merupakan acara puncak.

"Ini adalah acara puncak. Mungkin tidak ada kesempatan lain yang lebih besar, jadi mereka menjadikannya sebagai tanda kehormatan. Itu terlihat seperti pelukan untuk Messi dari budaya lokal. Itu cukup keren untuk dilakukan Qatar. Suatu pemikiran yang cerdas," kata dia.

Baca Juga: Lionel Messi, Titisan Maradona Kini Sah Jadi GOAT

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya