Swiss dan Italia merupakan dua negara yang bertetangga. Swiss berbatasan secara langsung dengan Italia bagian utara. Dengan demikian, tak heran banyak pesepak bola Swiss yang berkarier di Serie A.
Pemain jebolan akademi FC Grasshopper Zurich menjadi yang paling banyak menyumbangkan pemain ke Serie A. Berikut kami merangkum lima pemain jebolan akademi Grasshopper Zurich terbaik yang berlaga di Serie A.
Berkarier selama sepuluh tahun di Serie A membuat Stephan Lichsteiner menjadi pemain jebolan akademi FC Grasshopper Zurich dengan jumlah laga terbanyak. Lichsteiner berhasil mencatatkan 301 laga dengan torehan 15 gol dan 29 assist di Serie A.
Catatan tersebut ia torehkan bersama dua klub berbeda, yakni Lazio (2008—2011) dan Juventus (2011—2018). Dari kedua klub tersebut, pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini paling sering tampil di Serie A untuk Juventus.
Reto Ziegler menghabiskan dua tahun (2000—2002) menimba ilmu di tim akademi Grasshopper saat masih muda. Setelah itu, ia berkarier di banyak liga di dunia, termasuk di Serie A bersama Juventus, Sampdoria, dan Sassuolo.
Dari ketiga klub tersebut, Reto Ziegler sukses menjalani 145 pertandingan dan menciptakan 4 gol serta 12 assist sebagai seorang bek tengah. Catatan tersebut kebanyakan ia ciptakan saat berseragam Sampdoria (2007—2011).
Dalam beberapa musim ke belakang, Remo Freuler memiliki karier yang cukup indah bersama Atalanta Bergamo. Ia bermain di Serie A sejak Januari 2016 setelah hengkang dari FC Luzern.
Pada musim panas 2022, Freuler akhirnya berpisah dengan Atalanta karena ia hengkang ke Nottingham Forest. Selama 5,5 musim berkarier di Italia, gelandang Timnas Swiss ini berhasil mencatatkan 203 pertandingan dengan torehan 18 gol dan 16 assist.
Nedim Bajrami merupakan gelandang serang asal Albania yang saat ini menjadi pemain andalan Empoli. Pemain yang menghabiskan delapan tahun (2009—2017) di tim akademi Grasshopper ini bermain untuk Empoli sejak 2019.
Namun, catatan pertandingannya di Serie A baru ia dapatkan pada musuim 2021/2022 ketika Empoli promosi. Memasuki musim keduanya di Serie A, Bajrami telah mencetak 7 gol dan 7 assist dari 43 pertandingan.
Nama yang terakhir ialah ialah Pajtim Kasami, gelandang Swiss keturunan Makedonia Utara yang saat ini bermain untuk Olympiacos Pireus. Saat masih muda, Kasami pernah tiga tahun (2006—2009) berada di tim akademi Grasshopper.
Kasami juga pernah menimba ilmu di tim akademi Lazio, namun tak pernah bermain untuk tim seniornya. Catatan 14 pertandingan Kasami di Serie A baru ditorehkan ketika membela Palermo pada musim 2010/2011.
Dari sepuluh pemain jebolan akademi Grasshopper Zurich yang pernah berlaga di Serie A, hanya Nedim Bajrami yang masih bertahan. Sementara itu, enam nama lainnya telah berkarier di luar Italia dan tiga lainnya telah pensiun.