Puncak kesialan Aston Villa terjadi pada 25 Mei 2025. Mereka bertamu ke Old Trafford untuk menjalani pertandingan terakhir Premier League 2024/2025 melawan Manchester United. Pada laga ini, Dewi Fortuna seolah benar-benar memusuhi Aston Villa. Pertama, mereka menerima hukuman kartu merah pada menit 45. Sang kiper, Emi Martinez, dengan begitu ceroboh menghentikan pergerakan Rasmus Hojlund di luar kotak penalti. Insiden tersebut tercipta akibat backpass keliru dari Matty Cash.
Namun, momen menentukan sesungguhnya tercipta pada menit 73. Aston Villa berhasil mencetak gol lewat Morgan Rogers. Sayangnya, Thomas Bramall menganulirnya karena menilai Rogers melanggar kiper MU, Altay Bayindir. Menariknya, tayangan ulang menunjukkan Rogers merebut bola dari Bayindir secara legal. Nahas, Bramall kadung meniup peluit sebelum bola masuk ke gawang. Oleh karenanya, video assistant referee (VAR) pun tidak bisa ikut campur.
Tiga menit berselang, Aston Villa kebobolan gol yang dicetak Amad Diallo. Asa mereka untuk bisa meraih kemenangan benar-benar hilang setelah Christian Eriksen menggandakan keunggulan Setan Merah lewat tendangan penalti pada menit 87. Laga tuntas dan Aston Villa dipastikan berakhir di posisi keenam yang berarti gagal lolos ke Liga Champions 2025/2026.
Nasib mereka mungkin bakal berbeda andai gol Rogers tidak dianulir. Aston Villa bisa saja meraih kemenangan dan berhak atas satu tempat di UCL musim depan. Pasalnya, pada saat bersamaan, Newcastle United justru menelan kekalahan dari Everton. The Magpies pun merebut slot Liga Champions terakhir dari Premier League berkat keunggulan selisih gol. Mereka dan Aston Villa sama-sama memiliki 66 poin.
Tidak lama setelah pertandingan selesai, Aston Villa langsung mengeluarkan sebuah pernyataan. Mereka mengungkapkan telah mengirim surat protes kepada Badan Wasit Inggris (PGMOL) karena keputusan menugaskan Bramall untuk memimpin laga melawan MU. Aston Villa mengaku heran pertandingan yang begitu penting hanya dikomandoi wasit yang paling tidak berpengalaman kedua di Premier League.
"Keputusan untuk menganulir gol Morgan Rogers, yang akan membuat klub memimpin 1-0 dengan 17 menit tersisa dalam pertandingan, adalah faktor besar yang berdampak terhadap kegagalan klub lolos ke Liga Champions," tulis Aston Villa di situs resminya.
Sayangnya, nasi telah menjadi bubur. Aston Villa pun memahami, hasil akhir tidak akan lagi bisa diubah. Kini, mereka hanya bisa menerima kenyataan cuma bakal bermain di Liga Europa pada 2025/2026.
Menariknya, itu justru bisa saja merupakan skenario yang telah disiapkan semesta bagi mereka dalam mengakhiri dahaga akan gelar juara. Sebabnya, sang pelatih, Unai Emery, tercatat sebagai juru taktik tersukses di kompetisi ini dengan empat trofi. Jika benar menjadi kampiun, maka secara otomatis Aston Villa pun bakal tampil di Liga Champions 2026/2027 tanpa perlu pusing dengan posisi akhir di liga domestik.