Alasan Chelsea Terpuruk ke Peringkat 10 Klasemen, Pochettino Tersudut

Meski menang atas Crystal Palace namun Pochettino masih belum sepenuhnya lepas dari tekanan. Sebab, sampai pekan ke-24, Chelsea masih terpuruk ke peringkat 10 klasemen Liga Premier Inggris.

Dari 24 pertandingan sepanjang musim ini, Chelsea hanya mengoleksi 34 poin, hasil dari 10 kali menang, 4 kali seri, dan 10 kali kalah. Bukan catatan yang impresif untuk klub sebesar Chelsea.

Karena itu Pochettino masih harus berjuang ekstra keras untuk bisa membawa timnya setidaknya masuk 4 besar klasemen pada akhir musim nanti. Situasi sulit ini, tentu saja, menjadi tekanan bagi Pochettino yang baru melatih Chelsea pada Juli 2023 lalu.

Melorotnya performa Chelsea ini antara lain karena lini depan yang kurang tajam dan lini belakang yang tidak cukup tangguh menjaga garis pertahanan mereka.

Ini bisa dilihat dari jumlah gol yang mereka cetak sepanjang musim ini. Dari 24 pertandingan, mereka hanya 41 kali mencetak gol. Bandingkan dengan Liverpool yang telah mencetak 55 gol.

Pada saat yang sama, kinerja lini belakang Chelsea juga payah. Mereka sudah kebobolan hingga 40 gol dalam 24 pertandingan.

Selain itu mereka juga tidak bisa memanfaatkan keuntungan saat bertanding di laga kandang. Dari 10 kali menjamu lawan di Stamford Bridge, markas mereka, Chelsea hanya lima kali memetik kemenangan, selebihnya kalah.

Buruknya performa Chelsea ini mendapat sorotan banyak pihak karena mereka telah menggelontorkan cukup banyak uang pada bursa transfer musim panas 2023/2024.

Situs transfermarkt mencatat The Blues, julukan Chelsea, telah mengucurkan tak kurang dari 467 juta euro atau setara dengan Rp7,7 triliun. Angka ini menjadikan mereka sebagai klub terboros di Eropa pada musim transfer 2023/2024.

Dana jumbo tersebut tentu saja membuat Pochettino semakin tertekan. Mampukah Pochettino membuat Chelsea bangkit di sisa musim ini?