Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Conor Bradley (kanan) saat melawan Bournemouth. (premierleague.com)
Conor Bradley (kanan) saat melawan Bournemouth. (premierleague.com)

Nama Conor Bradley tengah menjadi perbincangan di sepak bola Inggris. Ia secara mengejutkan mampu tampil luar biasa sebagai bek kanan menggantikan Trent Alenxander-Arnold yang mengalami cedera. Bradley bermain sebagai starter dalam laga Piala Liga Inggris leg pertama saat Liverpool melawan Fulham pada 10 Januari 2024 dan English Premier League atas AFC Bournemouth pada 21 Januari 2024.

Hal tersebut tidak lepas dari krisis cedera yang tengah mendera skuad utama Liverpool. Bek kiri utama Liverpool, Andy Robertson dan Kostas Tsimikas, mengalami cedera yang cukup panjang. Sementara itu, bek kanan utama, Trent Alexander-Arnold, menderita cedera otot dan diperkirakan absen sampai akhir Januari 2024. Joe Gomez yang biasa mengisi posisi Alexander-Arnold akhirnya dipasang sebagai bek kiri.

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mempercayakan posisi bek kanan kepada pemain akademi, Conor Bradley. Pemain asal Irlandia Utara ini telah membuktikan bahwa dirinya punya potensi besar untuk menjadi bek kanan papan atas.

Berikut tiga alasan Conor Bradley bisa menjadi bek kanan terbaik Liverpool.

1. Memiliki ketenangan ketika bertahan

Conor Bradley (liverpoolfc.com)

Conor Bradley punya ketenangan yang membuatnya tidak gegabah saat bertahan. Ia tidak takut saat mendapatkan tekanan atau beradu fisik dengan pemain lawan. Bradley tetap bersikap tenang sehingga pengambilan keputusan dan penempatan posisinya cukup bagus.

Ketenangannya dalam bertahan terlihat dari catatan penampilannya saat menghadapi Fulham dan Bournemouth. Dilansir Fotmob, Bradley sukss memenangi 10 duel fisik dengan 53 persen tercatat sebagai duel bola bawah ketika menghadapi Fulham. Sedangkan, ia berhasil unggul 7 kali dalam duel fisik dan 36 persen menang duel bola bawah dalam pertandingan kontrak Bournemouth.

Statistik di atas menjadi kabar gembira bagi Liverpool. Sebab, Bradley dinilai memiliki kemampuan bertahan lebih baik daripada Alexander-Arnold yang sering melakukan kesalahan di lini belakang. Jika Bradley mampu tampil konsisten, maka tidak menutup kemungkinan ia akan mengambil alih posisi Alexander-Arnold saat sang pemain lebih sering dimainkan sebagai seorang gelandang bertahan.

2. Agresif saat menyerang dari sayap kanan

Conor Bradley (kiri) (liverpoolfc.com)

Selain bertahan, kemampuan Conor Bradley saat menyerang dari sisi kanan cukup menarik. Ia terbilang cepat dalam transisi bertahan ke menyerang. Hal tersebut menyebabkan Bradley selalu siap untuk mendapat operan dan menusuk dari sisi kanan dengan kecepatan serta kemampuan dribelnya.

Menurut catatan Fotmob, Bradley 87 kali menyentuh bola dengan rincian persentase dribel suksesnya 33 persen, operan sukses 88 persen dalam laga melawan Fulham di semifinal Piala Liga Inggris. Sedangkan, ia melakukan 76 sentuhan dengan bola dan tercatat 25 persen dribel sukses, 64 persen operan berhasil, dan 1 operan berbuah assist untuk gol Diogo Jota dalam laga Premier League melawan Bournemouth. Statistik ini cukup membuktikan dirinya memiliki kualitas menyerang yang cukup baik.

3. Bek kanan tradisional pendamping ideal bagi penyerang sayap

Conor Bradley (kanan) saat melawan Bournemouth. (premierleague.com)

Conor Bradley memiliki gaya yang berbeda dengan Trent Alexander-Arnold maupun Joe Gomez sebagai bek kanan. Alexander-Arnold lebih sering naik membantu serangan dan bisa mengambil peran sebagai inverted fullback. Sementara itu, Gomez cukup kokoh saat bertahan, tetapi kemampuannya dalam menyerang tidak begitu mentereng. Di sisi lain, Bradley merupakan tipe bek kanan murni yang cukup seimbang saat bertahan maupun menyerang.

Ia mampu menjadi penyangga bagi winger kanan saat menyerang dengan mengambil posisi lebih melebar. Bradley juga cukup tenang ketika pemain lawan melakukan serangan balik dari sisi kanan pertahanan Liverpool. Ia tidak terlalu sering beroperasi menjadi inverted fullback atau terlalu fokus dalam bertahan. Maka dari itu, Bradley membuat winger kanan bisa lebih fokus dalam menyerang dan tidak perlu takut jika terkena serangan balik lawan.

Kehadiran Bradley mampu memberikan kedalaman lebih untuk skuad utama Liverpool pada 2023/2024. Namun, ia masih membutuhkan waktu lebih banyak agar kualitas permainan dan kedewasaannya makin matang. Dengan terus tampil kosisten, bukan tidak mungkin Bradley akan terus dimainkan sebagai bek kanan dan Alexander-Arnold bisa fokus berganti posisi sebagai gelandang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team