5 Alasan Mengapa European Super League Harus Ditiadakan, Dampak Buruk!

Sepak bola adalah permainan yang indah, olahraga tempat keajaiban bisa terjadi dengan sebutan "bola itu bundar". Salah satu keajaiban yang pernah terjadi adalah Leicester City yang bisa memenangkan liga terberat di dunia, Premier League. European Super League mengancam akan menghilangkan keindahan olahraga tersebut.

Jika 12 klub pendiri disingkirkan dari liga masing-masing, dongeng Leicester City tidak akan pernah ada lagi. Setelah pengumuman ESL, keajaiban beberapa laga langsung terjadi. Klub-klub pendiri, seperti Arsenal, Juventus, Real Madrid, dan Liverpool gagal meraih poin penuh. Padahal, lawan yang dihadapi adalah klub yang ada di bawahnya. Hal tersebut seperti menunjukkan bahwa itulah sepak bola sebenarnya.

Format European Super League saat ini terdapat 12 anggota pendiri dengan tiga klub lagi diharapkan segera bergabung. Dalam liga yang beranggotakan 20 tim, lima tempat tersisa akan diberikan kepada klub-klub yang lolos tergantung pada hasil dari musim sebelumnya. Ini berarti bahwa tidak akan ada degradasi atau promosi dan format liga ini akan diulangi setiap musim dengan 15 klub pendiri yang akan tetap berada di dalamnya.

Hal ini tidak akan menyajikan persaingan, tetapi memastikan bahwa klub pendiri menjadi terlena. Dengan tidak takut kehilangan tempat mereka, tidak ada insentif untuk klub dan rasa puas diri pasti akan terjadi.

Uang dikatakan menjadi alasan penting pembentukan European Super League. Dikatakan bahwa klub-klub pendiri akan menerima jumlah yang tidak masuk akal untuk ambil bagian. Ada laporan bahwa bank Amerika, JP Morgan, telah berkomitmen menyediakan uang miliaran untuk ESL. Nantinya, setiap klub akan menerima 290 juta pounds untuk ambil bagian dalam kompetisi tersebut.

Ini akan menjadikan klub-klub yang kata menjadi lebih kaya. Dengan demikian, mereka akan mudah memburu pemain dari tim-tim yang lebih kecil. Liga yang memisahkan diri ini jelas akan memiliki implikasi finansial yang buruk dalam sepak bola. Jika rencana ESL tetap berjalan, sepak bola tidak akan pernah tetap sama.

Ada kehebohan atas terciptanya European Super League dari para penggemar di seluruh dunia. Media sosial membara setelah pengumuman tersebut. Banyak penggemar yang mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan mereka.

Legenda Manchester United, Gary Neville, sangat mengkritik mantan klubnya dan mengakui bahwa enam klub Liga Premier yang terlibat harus mendapatkan sanksi di liga. Fans adalah bagian penting klub mana pun dan jika pendapat mereka diabaikan, ini tidak bisa diterima dengan baik. Pandemi telah membatasi aktivitas pendukung dan saat stadion dibuka, responsnya akan lebih parah.

Sistem liga merupakan bagian penting dari sepak bola Eropa dengan setiap musim berjalan di setiap divisi. Berbagai liga telah mengumumkan bahwa klub-klub yang mengikuti European Super League tidak akan diizinkan bermain di liga negaranya.

Jika enam klub Liga Inggris, yakni Manchester United , Manchester City, Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur disingkirkan dari Premier League, bisa dimaklumi akan terjadi penurunan jumlah penonton. Kualitas liga juga terpengaruh, sementara klub pendiri bersikeras bahwa mereka ingin bermain sepak bola liga juga.

Tentu saja akan selalu ada pro dan kontra dari usulan baru yang mengubah sistem yang sudah tertata. Namun, gagasan European Super League memang benar-benar tidak masuk akal dan mematikan klub-klub kecil Eropa. Patut kita nantikan drama selanjutnya dari ESL.