pemain Kawasaki Frontale (instagram.com/kawasaki_frontale)
Dari yang dahulu identik dengan institusi komersial, mereka mulai merangkul kearifan lokal. Sumitomo Metal Industries Factory FC yang berbasis di Kashim, Ibaraki memilih nama Kashima Antlers karena populasi rusa mereka yang prominen. Vissel Kobe (Kawasaki Steel Soccer Club) singkatan dari Victory Vessel dipilih karena ingin merangkul identitas Kobe sebagai kota pelabuhan. Yokohama F Marinos dipilih Nissan Motor FC karena status markas mereka, Yokohama, sebagai kota maritim.
Beberapa juga memilih mengadopsi istilah asing seperti Jubilo Iwata (Yamaha Motor FC) yang mengadopsi kata kebahagiaan dalam bahasa Portugis (jubileu). Kawasaki Frontale (Fujitsu SC) mengadaptasi bahasa Italia. Cerezo Osaka (Yanmar Diesel FC) diambil dari bahasa Spanyol untuk cherry tree blossom atau pohon sakura yang jadi ciri khas kota Osaka.
Ada pula yang masih mempertahankan identitas perusahaan secara implisit. Macam Urawa Red Diamonds yang terinspirasi dari warna logo perusahaan pendiri mereka, Mitsubishi. Yokohama Marinos tak lagi mengusung nama perusahaan pendiri mereka, Nissan, tetapi masih menyertakan logo perusahaan induknya itu di jersey sebagai salah satu sponsor utama. Hal serupa juga bisa diamati di jersey Cerezo Osaka dan Kawasaki Frontale.
Apa yang terjadi di Jepang memang unik, tetapi sebenarnya bukan peristiwa endemik. Beberapa klub Eropa juga punya afiliasi serupa, seperti Bayer 04 Leverkusen yang terafiliasi dengan perusahaan farmasi Bayer, PSV Eindhoven yang didirikan pegawai perusahaan listrik Phillips, dan WfL Wolfsburg yang terafiliasi dengan Volkswagen. Di tanah air, afiliasi serupa juga umum ditemukan di berbagai cabor, baik sepak bola, voli, dan basket.