Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Alexander Isak vs Darwin Nunez, Siapa yang Lebih Ideal bagi Liverpool?

potret logo Liverpool
potret logo Liverpool (pexels.com/jaralol)
Intinya sih...
  • Darwin Nunez tidak mampu memenuhi harapan sebagai striker utama Liverpool
  • Alexander Isak diakui sebagai salah satu striker berbahaya berkat catatan impresifnya
  • Profil Alexander Isak lebih cocok ketimbang Darwin Nunez dalam skema Arne Slot
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Liverpool dikenal sebagai klub yang selalu menaruh ekspektasi besar kepada penyerang utama mereka. Dari Fernando Torres, Luis Suarez, hingga Mohamed Salah, publik Anfield terbiasa menuntut konsistensi dan efektivitas. Harapan itu kembali menyala ketika Darwin Nunez datang pada 2022, tetapi 3 tahun kemudian posisinya digantikan Alexander Isak yang ditebus dengan rekor transfer fantastis.

Situasi ini memunculkan pertanyaan mengenai arah baru serangan Liverpool. Nunez yang dikenal penuh energi meninggalkan kenangan unik, tetapi inkonsistensi performanya membuat The Reds perlu berbenah. Kehadiran Isak dengan label transfer termahal menandai niat serius Liverpool untuk mencari kestabilan sekaligus efisiensi di lini depan. Namun. mungkinkah ia melakukannya?

1. Darwin Nunez dianggap tak mampu memenuhi harapan sebagai striker utama Liverpool

Liverpool mendatangkan Darwin Nunez dari Benfica pada Juni 2022 dengan biaya mencapai 85 juta pound sterling (Rp1,88 triliun). Rekor transfer saat itu menggambarkan besarnya harapan klub terhadap striker Uruguay tersebut. Nunez sempat menunjukkan potensinya dengan torehan 40 gol dan 23 assist dari 143 laga, tetapi catatan itu tidak cukup menutupi kelemahannya di depan gawang.

Statistik BBC mencatat, Nunez menjadi salah satu penyerang dengan tingkat konversi peluang terburuk di English Premier League (EPL). Ia hanya membukukan tingkat konversi peluang 11,1 persen disertai underperformance expected goals (xG) di angka -8,5 selama membela Liverpool. Momen-momen krusial seperti brace ke gawang Newcastle United pada Agustus 2023 dan gol penentu kemenangan melawan Nottingham Forest pada Maret 2024 memang menghadirkan euforia, tetapi performa tersebut tidak berulang secara konsisten.

Di bawah asuhan Pelatih Arne Slot, Nunez kehilangan tempat sebagai starter reguler. Ia hanya tampil sebagai starting line-up dalam delapan laga Premier League 2024/2025, dengan kontribusi minim berupa 5 gol dan 3 assist. Ketidakmampuannya menjaga konsistensi serta kesulitan bangkit dari tekanan mental membuat kepercayaan manajemen hilang. Pada Agustus 2025, Nunez kemudian dilepas ke Al-Hilal dengan biaya 53 juta euro (Rp1,016 triliun) sekaligus menutup perjalanannya di Anfield yang penuh pasang-surut.

2. Alexander Isak diakui sebagai salah satu striker berbahaya berkat catatan impresifnya

Usai menjual Darwin Nunez, Liverpool langsung menginvestasikan dana besar untuk mendatangkan Alexander Isak. Striker asal Swedia tersebut ditebus dari Newcastle United dengan biaya 125 juta pound sterling atau setara Rp2,764 triliun,  yang menjadikannya transfer termahal sepanjang sejarah sepak bola Inggris. Angka itu bukan tanpa alasan, karena Isak mencatatkan konsistensi luar biasa dalam 2 musim terakhir di Premier League. Ia membukukan 44 gol, hanya kalah dari Mohamed Salah (47) dan Erling Haaland (49).

Lebih dari sekadar pencetak gol, Isak juga tampil kreatif dalam membangun serangan. Menurut Opta Analyst, bersama Newcastle United pada 2024/2025, ia mencatat 50 peluang dalam situasi open-play, meningkat drastis dibanding musim sebelumnya. Catatan itu memperlihatkan evolusi perannya sebagai penyerang yang tidak hanya menunggu peluang, tetapi juga menciptakannya untuk rekan setim.

Mobilitasnya menjadikan Isak lebih terlibat dalam skema serangan ketimbang Nunez. Ia mencatat rata-rata 36,8 sentuhan per 90 menit, lebih tinggi dibanding Nunez yang hanya 33,2. Efisiensi finishing-nya pun sangat menonjol dengan konversi tembakan nonpenalti mencapai 26,4 persen, lebih baik daripada Haaland (21,6 persen) dan Salah (21,1 persen). Data tersebut membuktikan, selain membeli nama besar, Liverpool juga mendapat jaminan kestabilan performa di lini depan.

3. Profil Alexander Isak lebih cocok ketimbang Darwin Nunez dalam skema Arne Slot

Perbedaan gaya bermain Darwin Nunez dan Alexander Isak sangat memengaruhi strategi Liverpool di bawah arahan Arne Slot. Nunez dikenal sebagai striker penuh energi yang mampu membuat kekacaun bagi pertahanan lawan. Ia sering memanfaatkan kecepatan untuk menekan lawan, tetapi kegagalannya menuntaskan peluang mengurangi efektivitas perannya.

Alexander Isak justru menawarkan profil yang lebih komplet. Ia bisa turun menjemput bola, bergerak luwes di sayap, dan tetap tajam saat berada di kotak penalti. Kembali mengutip Opta Analyst, terdapat perbedaan tipis keduanya dalam hal pressing, Nunez unggul tipis dengan 0,7 keberhasilan dalam perebutan bola di sepertiga akhir per 90 menit, sementara Isak mencatat 0,6. Namun, kontribusi Isak dalam kontrol bola dan distribusi serangan menjadikannya lebih sesuai dengan kebutuhan tim.

Selain membutuhkan striker yang bisa menekan lawan, Slot juga menginginkan striker yang mampu menjaga efektivitas di depan gawang. Isak memenuhi dua aspek tersebut sekaligus menawarkan transisi mulus menuju era transisi setelah Mohamed Salah. Dengan usia yang hampir sama, Nunez 26 tahun dan Isak 25 tahun, perbedaan terbesar mereka terletak pada konsistensi eksekusi. Jika Nunez kerap inkonsisten, maka Isak menghadirkan kestabilan yang selama ini dirindukan di Anfield.

Liverpool pada akhirnya harus memilih jalan baru dalam proyek jangka panjangnya. Kepergian Darwin Nunez ke Al-Hilal sekaligus kedatangan Alexander Isak menjadi bukti pergeseran strategi klub menuju striker yang lebih klinis dan konsisten.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

Timnas U-23 Wajib Tekuk Korsel, tapi Vanenburg Punya Rapor Buruk

07 Sep 2025, 20:36 WIBSport