Aliou Cisse, Sukses sebagai Pemain maupun Pelatih di Timnas Senegal

Aliou Cisse lahir di Ziguinchor, Senegal, pada 24 Maret 1976. Cisse pindah ke Paris, Prancis, pada umur sembilan tahun. Di sanalah ia kian akrab dengan sepak bola. Selama karier profesionalnya, dia bisa bermain sebagai gelandang bertahan maupun bek tengah.

Sejumlah klub Prancis pernah dibela Cisse, di antaranya adalah Lille (1994-1997), SC Sedan (1997-1998 dan 2006-2008), Paris Saint-Germain (1998-2002), Montpellier (2001-2022 sebagai pinjaman), dan Nimes Olympique (2008-2009). Dia juga sempat menjajal berkarier di kompetisi Inggris dengan membela Birmingham City (2002-2004) dan Portsmouth (2004-2006).

Di level klub, Cisse hanya sekali meraih gelar juara. Itu tercipta saat membela Paris Saint-Germain dengan memenangi trofi Piala Intertoto 2001.

Saat masih aktif bermain, Aliou Cisse juga menjadi langganan di Timnas Senegal. Secara keseluruhan dia mengoleksi 35 caps medio 1999-2005. Bahkan, pada tahun 2002, Cisse yang menjabat sebagai kapten tim berhasil membantu negaranya melaju hingga partai final Piala Afrika (AFCON). Sayang, Senegal ketika itu hanya jadi runner-up karena kalah adu penalti lawan Kamerun.

Masih di tahun 2002, Cisse berhasil membantu Senegal lolos ke Piala Dunia. Itu merupakan kali pertama Senegal bermain di turnamen empat tahunan tersebut. Secara mengejutkan, Senegal yang berstatus sebagai tim debutan mampu melaju sampai perempat final. Di babak delapan besar, mereka kalah dari Turki dengan skor 0-1.

Setelah pensiun sebagai pemain pada 2009, Aliou Cisse melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Awalnya, dia menangani Timnas U-23 Senegal dari 2013-2015. Karena kinerjanya memuaskan, Cisse kemudian diangkat menjadi pelatih Timnas senior Senegal pada 2015.

Pria berusia 46 tahun itu membawa Senegal lolos ke Piala Dunia 2018. Ini merupakan penampilan kedua The Lions of Teranga di turnamen akbar itu. Selepas pergelaran Piala Dunia 2018, performa Senegal di bawah asuhannya terus menanjak.

Tangan dingin Aliou Cisse kembali berlanjut. Kali ini Senegal berhasil dibawanya mencapai final Piala Afrika 2019. Sayangnya, Senegal kembali tidak mampu memenangi final Piala Afrika 2019 karena kalah 0-1 dari Aljazair di final. Alhasil, anak asuh Cisse itu harus puas hanya jadi runner-up.

Pada tahun 2021, Cisse lagi-lagi membawa Senegal ke final Piala Afrika. Kali ini Sadio Mane dan rekan-rekannya berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan Mesir di final dengan skor 4-2 lewat adu penalti.

Tidak berhenti sampai di situ, Aliou Cisse kembali menorehkan prestasinya pada 2022. Ia sukses membawa kembali Senegal ke Piala Dunia 2022. Pencapaian itu tentunya juga melewati perjuangan yang luar biasa.

Pada fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika, Senegal harus menghadapi tim kuat, Mesir. Pertandingan berlangsung dua leg. Leg pertama Mesir menang 1-0, sedangkan leg kedua Senegal menang 1-0. Karena agregat imbang 1-1, laga dilanjutkan ke extra time dan akhirnya adu penalti. Senegal menang adu penalti dari Mesir dengan skor 3-1. Mereka pun berhak lolos ke Piala Dunia 2022.

Jelang bergulirnya Piala Dunia 2022, Senegal justru mendapatkan berita buruk. Mereka tidak bisa diperkuat salah satu pemain bintangnya, Sadio Mane, karena mengalami cedera tulang kering. Tapi, lagi-lagi Cisse kembali menunjukkan kelasnya. Meski tidak diperkuat Mane, Cisse sukses membawa Senegal lolos ke babak 16 besar.

Dengan pencapaian luar biasa sebagai pemain dan pelatih, Aliou Cisse sangat layak dinobatkan sebagai legenda hidup sepak bola Senegal. Menarik dinantikan racikan strategi Cisse saat Senegal melawan Inggris pada babak 16 besar, Senin (5/12/2022) pukul 02.00 WIB.