Alvaro Morata Ungkap Rahasia di Balik Kebangkitannya Bersama Juventus

Penampilan cemerlang pada awal musim ini jadi obat bagi Alvaro Morata. Dia sempat disebut bakal habis, karena sudah empat musim tak bisa berkembang dan menunjukkan ketajamannya sebagai seorang bomber, baik saat membela Chelsea sampai Atletico Madrid.

"Saat kembali ke sini [Juventus], saya merasa jadi seorang pemain yang lebih matang dan punya kemampuan lebih lengkap setelah melewati masa sulit dalam karier. Semua itu saya jadikan pengalaman untuk terus melakukan perbaikan," kata Morata dikutip Sky Sport.

"Saya memiliki keinginan yang serupa dengan orang lain. Ketika bermain sepak bola, saya punya motivasi untuk terus dibutuhkan dan dicintai. Saya merasa itu semua bisa saya dapatkan setelah kembali ke Juventus. Saya optimis bisa semakin meningkat dan membawa tim terus berkembang," lanjut dia.

Adaptasi Alvaro Morata bersama Juventus terbilang sukses. Dia mengaku bisa cocok dengan gaya permainan yang diusung Andrea Pirlo dan para penggawa Juventus lainnya, termasuk rekannya di lini depan, yakni Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.

Sejauh ini, pemain berusia 28 tahun itu tak memiliki kendala berarti selama tampil di lapangan. Hal tersebut bisa terjadi lantaran Morata memilih beradaptasi dengan dua rekannya itu, ketimbang Ronaldo dan Dybala yang harus mengikuti gaya mainnya.

"Mereka adalah pemain yang punya karakter. Saya melakukan penyesuaian agar mereka mengeluarkan kemampuan terbaiknya dengan mencoba memberikan segalanya baik itu umpan sampai gol. Prioritas saya adalah tim, saya tak keberatan harus mendukung Ronaldo dan Dybala," ujar mantan pemain Real Madrid itu.

Penampilan Morata jelas memberi angin segar bagi Juventus. Pirlo dengan jeli bisa memaksimalkan potensinya hingga Si Nyonya tua memiliki lagi mesin gol berbahaya untuk membobol gawang-gawang lawannya baik di Serie A, Liga Champions, sampai kompetisi lainnya.

Juventus berhasil bangkit usai kalah menyakitkan pekan lalu dari Barcelona di Liga Champions 2020/2021. Mereka kini berhasil menduduki peringkat dua dengan poin enam hasil dari dua kali menang, sekali kalah. Mereka hanya terpaut tiga poin dari pemuncak klasemen Grup G, Barcelona.