Hugo Lloris, Keturunan Miliarder yang Berubah Haluan Jadi Pesepak Bola

Kehidupan Lloris sudah mapan sejak belia

Pesepak bola papan atas identik dengan perjuangannya bangkit dari keterpurukan pada masa lalu. Situasi ini menimpa banyak pemain yang berasal dari keluarga kelas bawah. Meski begitu, hal yang berbeda justru menghampiri kiper nomor satu Tottenham Hotspur, Hugo Lloris.

Dedikasinya di dunia sepak bola telah terjalin sejak masih anak-anak. Namun, tak hanya itu, Lloris sejatinya berasal dari keluarga yang hidup mapan dan berkecukupan di Prancis. Ia bisa saja mengikuti jejak orangtuanya, tetapi Lloris memilih sepak bola sebagai tujuan hidupnya.

1. Berasal dari keluarga kaya raya

Hugo Lloris, Keturunan Miliarder yang Berubah Haluan Jadi Pesepak BolaHugo Lloris (twitter.com/Spurs_MAS)

Hugo Lloris lahir dan besar di French Riviera, sebuah kawasan terpandang di Nice, Prancis, pada 35 tahun silam. Dilansir Mirror, Luc Lloris, sang ayah, merupakan seorang bankir di Monte Carlo, Monako. Sementara itu, ibunya, yaitu Marie Lloris, berprofesi sebagai pengacara yang sukses dan punya reputasi besar.

Dari namanya saja, Hugo Hadrien Dominique Lloris, ia sudah terlihat seperti kaum konglomerat. Kedua orangtuanya menamai sang anak yang terinspirasi dari sastrawan Prancis kenamaan pada abad ke-19 silam, Victor Hugo. Sosok ini dikenal melalui karyanya yang sangat populer, yaitu The Hunchback of Notre-Dame.

Tak mengherankan kehidupan masa kecil Lloris begitu terjamin. Menjalani gaya hidup serba mapan, Lloris bahkan dimasukkan ke sekolah unggulan demi mendukung pembelajarannya yang lebih maksimal, sebagaimana dikutip The Daily Star.

2. Memiliki minat yang tinggi terhadap olahraga

Hugo Lloris, Keturunan Miliarder yang Berubah Haluan Jadi Pesepak BolaHugo Lloris sempat menekuni olahraga tenis hingga usia 13 tahun. (twitter.com/Spurs_ID)

Alih-alih mengikuti jejak orangtuanya, baik di bidang perbankan maupun politik, Lloris justru sama sekali tak tertarik. Ia memiliki ketertarikan yang kuat terhadap dunia olahraga. Keseriusannya terlihat jelas lantaran Lloris langsung menekuni dua olahraga yang cukup berbeda, tenis, dan sepak bola.

Dilansir Givemesport, mantan kiper Olympique Lyon ini mengikuti pelajaran olahraga tenis setiap harinya. Rutinitas tersebut berlangsung selama beberapa tahun yang membuatnya punya peluang besar untuk berkarier di ajang olahraga kelas atas itu. 

Di samping itu, Lloris juga bergabung dengan salah satu klub sepak bola lokal di Nice. Ia membela CEDAC Cimiez sejak usia 7 tahun. Potensi Lloris bersama klub amatir ini dipantau oleh salah satu pencari bakat, Dominique Baratelli. Berkat eksplorasi itu, langkah Lloris ke karier profesional makin terbuka.

Baca Juga: Tertangkap Mabuk Saat Mengemudi, Hugo Lloris Ditahan

3. Mengawali karier sepak bola bersama klub lokal

Hugo Lloris, Keturunan Miliarder yang Berubah Haluan Jadi Pesepak BolaHugo Lloris saat berseragam OGC Nice (passed.fr.com)

Klub ternama Ligue 1, OGC Nice, mendatangkan Lloris ke tim akademi saat usianya masih 10 tahun. Hal tersebut menjadi sebuah dilema tersendiri bagi Lloris yang juga menekuni dunia tenis. Alhasil, ia terpaksa harus meninggalkan salah satunya. 

Pada usia 13 tahun, Lloris membulatkan tekad untuk meninggalkan tenis. Ia memilih untuk fokus meniti perjalanan baru dengan sepak bola sebagai prioritas utama. Sejak saat itu, karier Lloris makin berkembang menjadi salah satu kiper potensial Prancis.

Puncak kariernya saat membela Nice terjadi pada musim 2005/2006. Lloris sukses dipromosikan ke tim utama Nice menyusul pensiunnya Bruno Valencony dari lapangan hijau. Ia membuat debut profesional perdana melawan La Berrichonne de Châteauroux yang berlangsung pada 26 Oktober 2005.

4. Melejit bersama Lyon hingga dipercaya jadi kapten utama Tottenham Hotspur

Hugo Lloris, Keturunan Miliarder yang Berubah Haluan Jadi Pesepak BolaHugo Lloris (twitter.com/Squawka)

Mekar bersama Nice membukakan jalan Lloris untuk terus tampil ke level yang lebih tinggi. Sinar itu akhirnya datang usai Olympique Lyon mendatangkan Lloris pada musim 2008/2009 lalu. Sempat jadi pelapis, kiper berusia 35 tahun itu berhasil menjadi kiper utama Les Gones selama 3 musim beruntun.

Tren apik itu kian mengantarkan namanya di atas angin. Pada akhirnya, Lloris menapakkan kariernya di kompetisi paling sengit, Premier League. Ia direkrut Tottenham Hotspur pada musim 2012/2013 dan dengan cepat menyegel kiper nomor satu The Lilywhites. Lloris sudah mengoleksi ratusan penampilan bersama klub London utara tersebut.

Tak hanya diandalkan saja, kontribusinya juga berlanjut dengan dipilih sebagai kapten utama The Lilywhites. Ia telah membawa Spurs menjadi runner-up Premier League 2015/2016 dan ke final Liga Champions 2018/2019 meski belum mampu mempersembahkan satu trofi apa pun.

5. Menjadi andalan Timnas Prancis yang sukses merengkuh sejumlah gelar

Hugo Lloris, Keturunan Miliarder yang Berubah Haluan Jadi Pesepak BolaHugo Lloris mengantarkan Timnas Prancis meraih gelar Piala Dunia 2018. (twitter.com/FIFAWorldCup)

Seperti pesepak bola pada umumnya, penampilan apik Lloris membawanya tampil membela Timnas Prancis. Dilansir Mirror, Lloris membuat debut perdana pada 19 November 2008 saat Prancis bersua Uruguay di sebuah laga persahabatan. Sejak laga itu, Lloris selalu dipanggil Prancis di berbagai kompetisi.

Dimulai dari Piala Dunia 2010, Lloris memantapkan dirinya sebagai kiper utama Timnas Prancis. Tren positif tersebut terus bertahan sampai sekarang lantaran tak ada satu pun kiper lain yang mampu meruntuhkan dominasinya.

Capaian terbaik Lloris bersama Prancis tentu saat menjuarai Piala Dunia 2018 lalu. Tak berhenti sampai di situ, koleksi gelarnya bertambah pada tahun 2021 lalu. Lloris beserta kolega sukses mempersembahkan titel UEFA Nations League.

 

Terlahir dari keluarga yang sejatinya sudah mapan, Lloris mengambil jalan tak biasa dengan berkarier di dunia sepak bola. Keputusannya itu akhirnya berbuah manis dan profil Lloris telah dikenal luas oleh khalayak ramai.

Baca Juga: Antonio Conte Ingin Geser Hugo Lloris, Jordan Pickford Dibidik

Alvin Pratama Photo Verified Writer Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya