Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Old Trafford (pixabay.com/nmoodley)
Old Trafford (pixabay.com/nmoodley)

Jakarta, IDN Times - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menyadari situasinya saat ini sedang tak bagus. Amorim merasakan hal tersebut usai aktivitas MU yang kurang memuaskan di bursa transfer musim dingin 2025.

Memang, selama periode Januari 2025, MU mengambil keputusan berisiko di bawah Amorim. Ada dua pemain di lini serang yang dilepas dengan status pinjaman, Marcus Rashford dan Antony.

Slot kosong keduanya tak ditambal oleh MU. Dengan begitu, stok juru gedor Setan Merah makin minim.

"Saya paham ketika datang ke sini, melihat jadwal, tim, dan mengerti keputusan akan mengubah segalanya di tengah musim. Tanpa perekrutan, itu berbahaya buat pelatih," ujar Amorim dilansir Daily Mirror.

1. Lini depan masalah akut MU

Sebenarnya lini depan menjadi masalah pelik buat MU. Saat ini, MU punya Rasmud Hojlund dan Joshua Zirkzee yang bisa berperan sebagai nomor sembilan. Tapi, keduanya baru memproduksi lima gol sejauh ini.

Statistik secara keseluruhan, MU juga menjadi klub kelima yang produktivitasnya minim. Mereka cuma bisa mencetak 28 gol dari 24 laga.

Ketika masalah sudah ketahuan, MU malah beli pemain di sektor lain, pertahanan. Ada dua pemain bertahan yang dibeli MU di musim dingin, Patrick Dorgu dan Ayden Heaven.

"Saya punya ide yang jelas tentang apa yang mau dilakukan. Saya juga mengambil risiko karena pada akhirnya akan terbayar," kata Amorim.

2. Direksi MU sudah tahu

Keputusan tak membeli striker, diklaim Amorim, sudah diketahui oleh manajemen klub. Saat bicara dengan manajemen MU, Amorim mendapatkan restu dan dukungan untuk membangun skuadnya sendiri.

"Direksi tahu dan saya jelaskan risikonya. Segala yang terjadi, saya jelaskan ke mereka. Jawabannya, mereka menyetujuinya," kata Amorim.

3. Manajemen punya alasan juga gak mau beli striker

Sebenarnya, manajemen MU punya alasan finansial mengapa tak mau membeli striker di musim dingin 2025. Mereka harus menyeimbangkan neraca keuangannya, sehingga tak bisa jor-joran beli pemain.

Kemudian, Amorim juga sudah menjelaskan stok striker top di musim dingin tak banyak. Jika dapat pula, ada potensi akan merusak keseimbangan tim.

Editorial Team