TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Ini Bukti Final Piala Dunia 2018 adalah yang Paling Sempurna!

#WorldCup2018 Banyak cerita hanya dalam 90 menit

FIFA.com

Final Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Kroasia adalah 90 menit penuh drama. Meski dimenangi Les Blues dengan skor 4-2, laga yang berlangsung di Luzhniki Stadium Moskow pada Minggu (15/7) malam tersebut memberi cerita berbeda dari masing-masing tim.

Kita singkirkan dulu perkara Pussy Riot beserta "gangguannya" yang tak berhubungan dengan Piala Dunia. Edisi ke-21 ini memberi para penonton (baik langsung atau melalui layar kaca) sajian paling menarik. Tak salah jika Presiden FIFA Gianni Infantino menyebutnya sebagai "sempurna", dan semua terangkum di partai pamungkas. Berikut ini delapan momen menarik sepanjang laga.

1. Gol bunuh diri, yang pertama sejak 1930

FIFA.com

Gol bunuh diri di pertandingan lain adalah hal yang biasa. Namun beda ceritanya dalam partai puncak Piala Dunia.

Prancis membuka keunggulan pada menit ke-18. Berawal dari sepakan bebas Antoine Griezmann, bola kemudian membentur kepala Mario Mandzukic yang turun untuk membantu pertahanan. Arah bola pun berubah tanpa bisa dicegah oleh kiper Danijel Subasic.

Kerap andalkan senjata bernama eksekusi bola mati, Kroasia akhirnya kecolongan melalui situasi serupa.

Sekadar info, inilah gol bunuh diri pertama yang terjadi di final turnamen empat tahunan tersebut sejak diselenggarakan pada tahun 1930.

2. Penggunaan Video Assistant Referee

FIFA.com

Sejak awal turnamen, suara-suara sumbang tertuju kepada penggunaan Video Assistant Referee. Tuduhan menghilangkan unsur "manusia" dalam sepak bola mengalir deras. Namun justru VAR-lah yang meningkatkan akurasi keputusan wasit, sesuatu yang kerap dikeluhkan.

VAR hadir pula dalam laga puncak. Bola sepak pojok Antoine Griezmann pada menit ke-39 membentur tangan gelandang Kroasia, Ivan Perisic, sebelum keluar lapangan.

Wasit Nestor Pitana kemudian mengecek tayangan ulang demi pastikan ada hal tak beres baru saja terjadi. Keputusan diambil, penalti diberikan kepada Prancis.

3. Gol penalti, Griezmann sang pewaris Zidane

FIFA.com

Dapat hadiah penalti, Les Blues tak sia-siakan kesempatan. Antoine Griezmann yang menjadi algojo sukses tuntaskan tugas dengan baik. Benteng Danijel Subasic pun jebol untuk kali kedua pada menit ke-38.

Eksekusi dari titik duabelas pas tersebut jadi yang pertama di final Piala Dunia sejak 2006. Dan sang eksekutor terakhir adalah Zinedine Zidane dengan "Panenka Kick"-nya yang percundangi kiper Italia waktu itu, Gianluigi Buffon. Semua makin lengkap dengan selebrasi "Take the L" khas Grizzie.

4. Ivan Perisic, dari pahlawan ke pesakitan

FIFA.com

Apes, itulah satu kata yang mewakili Ivan Perisic. Menjadi pahlawan berkat sontekan keras kaki kirinya di menit ke-28 yang seimbangkan kedudukan, nasib penggawa Inter Milan tersebut berbalik dalam waktu amat singkat.

Handball-nya 10 menit berselang berujung pada gol penalti Griezmann. Skor pun kembali berubah menjadi 2-1 untuk Prancis.

5. Pog-boom! Dan kritik pun lenyap

FIFA.com

Kerap dicibir akibat "menghilang" dalam enam laga Prancis sebelumnya. Padahal situs statistik WhoScored mencatat Paul Pogba telah melakukan lima operan kunci pembuka ancaman, lima kali memotong serangan juga aktif membantu lini pertahanan.

Namun dirinya tahu cara tepat untuk membungkam kritik dalam sekejap. Sepakan pada menit ke-59 adalah momen pembuktian jika si gelandang Manchester United masih ada, "berkeliaran dan menghangatkan" lapangan hijau Stadion Luzhniki. Jadi satu-satunya gol yang bisa dia koleksi dari tanah Rusia. Sayang, tak ada selebrasi "Dab".

6. Pele akhirnya mendapat "teman"

FIFA.com

Sensasi remaja 17 tahun bernama Pele akan tercatat dalam sejarah. Sumbangan sepasang angka saat kontra Swedia tahun 1958 menahbiskan O Rei alias Sang Raja sebagai remaja pertama yang mampu menjaringkan gol di laga pamungkas Piala Dunia.

Rekor ciamik tersebut butuh waktu enam dekade untuk kembali pecah. Dan si pemuda beruntung adalah Kylian Mbappe (19 tahun). Satu golnya di menit ke-65 lambungkan winger milik Paris Saint-Germain tersebut ke langit penuh puja-puji. Raihan makin lengkap dengan gelar Pemain Muda Terbaik.

Pele hanya berkomentar singkat melalui akun Twitter pribadinya @Pele : "(Aku) merasa senang, akhirnya ada rekan sejawat!"

7. Blunder kiper Lloris 'Karius'

FIFA.com

Jelas bukan pengalaman menyenangkan bagi kiper mana pun di seluruh dunia. Belum lekang Loris Karius dan Willy Caballero dari ingatan, muncul lagi Hugo Lloris. Timing kelirunya berhasil dimanfaatkan Mandzukic yang bergerak maju menutup ruang tembak. Hrvatska perkecil defisit angka jadi 4-2. Sekali lagi, sebenarnya tak ada yang rela meng-Karius-kan diri.

Verified Writer

Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya