Mengenal Sejarah UEFA Nations League, Terobosan Sepak Bola Eropa
Berhubungan dengan Piala Eropa 2020, lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musim pertama UEFA Nations League resmi bergulir pada Rabu (6/9/2018) mendatang. Sebanyak 55 tim terbagi dalam 4 divisi, Liga A jadi yang tertinggi dengan kontestan (hHmpir) semua jawara Eropa. Sementara Liga D adalah tingkatan terendah yang berisi 16 kesebelasan dengan koefisien terendah.
Namun banyak orang belum tahu persis riwayat terobosan baru sepak bola Eropa tersebut. Mulai dari seluk beluk turnamen dua tahunan tersebut, hingga pengaruhnya kepada Piala Eropa 2020 mendatang.
Berikut hal-hal menarik di balik Nations League, seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
1. Usaha menjembatani perbedaan kualitas
Cerita bermula dari keluhan banyak timnas level gurem. Bertahun-tahun jalani kualifikasi Piala Eropa dan Piala Dunia, mereka hanya jadi lumbung gol. Mereka tidak pernah berkesempatan mencicipi kompetisi dengan level persaingan setara.
Maka digodoklah sebuah ajang di mana seluruh anggota UEFA terbagi ke dalam divisi berdasarkan level dan kemampuan mereka. Tak ada lagi kesenjangan kualitas. Promosi dan degradasi pun diterapkan sebagai usaha memacu seluruh tim bermain total.
Sejak dicetuskan pada 2013 lalu, konsep Nations League menjadi warna dan semangat baru untuk kancah sepak bola Benua Biru. Semua demi misi meningkatkan kualitas/standar secara menyeluruh dan sekaligus.
Jerman akhirnya bisa "sungguh-sungguh" mengasah kemampuan ketika bersua Prancis dan Belanda. Sementara liliput macam San Marino dan Luksemburg siap ladeni kompetisi tanpa khawatir bakal kebobolan 7 gol dalam satu pertandingan.
Baca Juga: Mengintip UEFA Nations League A 2018/19, Ajang Pertemuan Para Raksasa
Editor’s picks
Baca Juga: Catat! Ini Dia Jadwal Lengkap UEFA Nations League A 2018/19
Nations League hadir sebagai usaha UEFA, induk sepak bola Eropa, memberi kesempatan tim-tim "pinggiran" untuk unjuk gigi. Kontestan di Liga B macam Rusia, Swedia, Turki, Wales, dan Denmark punya kans naik kelas ke "tempatnya harus berada" yakni Liga A.
Di Liga C, perhatian publik tertuju pada Skotlandia, Yunani dan Serbia. Ketiganya punya riwayat yang cukup mentereng di ajang internasional. Liechstenstein, Kepulauan Faroe, Latvia hingga Andorra akhirnya merasakan sensasi kejuaraan yang pertemukan tim-tim sepantarannya.
"Para suporter menyadari bahwa sebagian besar pertandingan uji coba gagal memberikan iklim sepak bola kompetitif. Sekarang, mereka akan punya kesempatan menyaksikan tim mereka bermain dalam iklim lebih ketat, jadi bagian pada lahirnya kompetisi baru dan mendapatkan kesempatan kedua untuk lolos ke turnamen besar," tulis UEFA di situs resminya.
Alur waktu Nations League 2018/19 hingga Euro 2020:
- Penyisihan grup UEFA Nations League : September 2018 - November 2018
- Awal babak kualifikasi Euro 2020 : Maret 2019
- Final UEFA Nations League : 5-9 Juni 2019
- Akhir babak kualifikasi Euro 2020 : November 2019
- Play-off Euro 2020 (peserta dari Nations League) : Maret 2020
- Putaran final Euro 2020 : Juni 2020
Catatan: Hingga artikel ini ditulis, belum ada stasiun televisi Indonesia yang mengonfirmasi akan menayangkan UEFA Nations League.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.