TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengingat Insiden Kelam Accra yang Mirip Tragedi Kanjuruhan

Tewaskan ratusan korban jiwa

Tragedi Accra Sports Stadium. (devastatingdisasters.com)

Jakarta, IDN Times - Insiden tragis di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) lalu menelan ratusan korban jiwa. Insiden tersebut mengingatkan publik dengan peristiwa serupa yang terjadi di Accra, Ghana, pada 9 Mei 2001 silam.

Saat itu, dua tim paling sukses di kompetisi domestik Ghana saling berhadapan. Accra Hearts of Oak dan Kumasi Asante Kotoko bertemu di Ohene Djan Stadium, Accra, Ghana, yang sekarang telah berganti nama menjadi Accra Sports Stadium. Namun, duel panas tersebut berubah menjadi bencana ketika dilaporkan ada 127 orang tewas.

Pada hari itu, Kumasi Asante Kotoko sempat memimpin 1-0. Namun, Accra berhasil mencetak dua gol di penghujung pertandingan. Hingga pertandingan berakhir, kedudukan tidak berubah untuk kemenangan 2-1 Accra. Hasil tersebut tidak diterima dengan baik oleh para pendukung Kumasi Asante Kotoko. Alhasil, mereka mulai melemparkan kursi dan botol plastik ke lapangan.

Baca Juga: Janji Menpora: Investigasi Tragedi Kanjuruhan Transparan

1. Polisi gunakan gas air mata

Ilustrasi kerusuhan di stadion sepak bola. (chaseyoursport.com)

Hampir serupa dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan, peristiwa di Accra, Ghana, juga melibatkan gas air mata yang digunakan oleh pihak kepolisian. Polisi berusaha mengendalikan situasi dengan menembakkan gas air mata dan peluru plastik ke arah para penonton.

Namun, hal itu malah yang memperburuk situasi. Dilansir situs Chase Your Sport, penonton mulai berhamburan mencari pintu keluar yang kabarnya jumlahnya sedikit. Hal itu menimbulkan situasi yang padat dan sesak sehingga menyebabkan sesak napas. Akhirnya, situasi itu merenggut nyawa ratusan penonton.

2. Jumlah korban tak pasti

Accra Sports Stadium. (experienceafrica.today)

Ada simpang siur mengenai berapa jumlah pasti korban yang meninggal pada tragedi ini. Tak sedikit menyebut 126 dan ada juga yang menyatakan 127 korban.

Namun, sesak napas dan trauma dikabarkan menjadi penyebab utama dari berjatuhannya ratusan korban jiwa. Tak hanya itu, ratusan penggemar lainnya terluka parah selama insiden, dan dianggap sebagai bencana stadion terburuk di Afrika dan ketiga dunia.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan yang Mengulang Insiden Pilu di Peru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya