Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bagi sebagian bintang lapangan hijau, mendapatkan hati dari penggemar klub yang dibelanya bukan perkara yang mudah. Banyak pemain yang berganti klub untuk menunjukkan kualitas dan merebut hati para penggemar klubnya sehingga sebutan "legenda" diberikan oleh penggemar kepada pemain tersebut. Lantas bagaimana jika pemain tersebut mampu menjadi "legenda" di dua klub berbeda ? Simak artikel berikut ini.
1. Bambang Pamungkas (Persija Jakarta dan Selangor FA)
Bambang Pamungkas atau biasa kita kenal sebagai Bepe merupakan pemain legenda dari klub Persija Jakarta dan Selangor FA. Pemain kelahiran Semarang, 10 Juni 1980 ini menjadi top skorer di liga Malaysia bersama Selangor FA dengan mengemas 22 gol pada musim 2005. Sedangkan di Persija Jakarta ia mampu mengantarkan klubnya menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2001.
Tidak hanya menjadi pemain legenda di level klub saja. Di level tim nasional, ia juga menjadi legenda dengan 77 penampilan dan 36 gol yang merupakan rekor terbanyak timnas Indonesia hingga saat ini. Bahkan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menobatkan Bambang Pamungkas sebagai ikon Asia.
2. David Beckham (Manchester United dan Real Madrid)
wannabehomesick.blogspot.com David Beckham merupakan jebolan akademi sepak bola Manchester United. Pada musim 1994/1995 banyak yang meragukan keputusan Sir Alex Ferguson untuk mempromosikan David Beckham ke tim utama. Namun ia mampu menjawab keraguan penggemarnya. Bahkan pada musim 1998/1999 ia mempersembahkan trofi liga Inggris, piala FA, dan liga champions eropa bagi Manchester United. Pada musim 2003/2004 ia dijual ke Real Madrid dengan mahar 35 juta euro. Kepindahannya ini disebabkan karena perselisihan dengan pelatihnya, Sir Alex Ferguson.
Di Real Madrid, David Beckham langsung menjadi idola baru para Madridista. Pada saat itu Real Madrid dijuluki Los Galacticos karena diperkuat banyak pemain bintang. Pada tahun 2006/2007 ia berhasil mempersembahkan gelar la liga bagi klub ibu kota, Real Madrid.
3. Zinedine Zidane (Juventus dan Real Madrid)
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Zinedine Zidane atau yang akrab dengan sebutan Zizou merupakan bintang lapangan hijau yang berposisi sebaga gelandang serang. Pemain asal Prancis tersebut pernah berkarir di Serie A Italia bersama Juventus pada tahun 1996 hingga 2000. Selama menjadi pemain Juventus, Zidane berhasil mempersembahkan dua gelar Serie A dan merebut gelar Ballon d'Or pada tahun 1998 setelah menjuarai Piala Dunia 1998. Hal itulah yang membuat Zidane mendapat tempat khusus di hati Juventini, sebutan fans Juventus.
Pada tahun 2001 Zidane hijrah ke Real Madrid dengan memecahkan rekor transfer dunia. Real Madrid merogoh kocek sebesar 66 juta euro untuk mendapatkan sang pemain dari Juventus. Di Real Madrid karir Zidane semakin bersinar. Pada musim 2001/2002 ia berhasil mempersembahkan gelar liga champions Eropa bagi Real Madrid setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor 2-1. Ia bahkan turut mencatatkan namanya di papan skor.
Tidak hanya sebagai pemain, saat ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid, Zidane berhasil mempersembahkan gelar La Liga dan liga champions Eropa secara back-to-back pada musim 2015/2016 dan 2016/2017. Luar Biasa !
4. Thierry Henry (Arsenal dan FC Barcelona)
Thierry Henry merupakan salah satu striker tajam yang pernah ditemukan oleh Arsene Wenger, pelatih Arsenal. Bersama Arsenal, Henry mampu mencetak 174 gol dalam 254 pertandingan. Pada musim 2001/2002 ia berhasil mempersembahkan double winner bagi Arsenal setelah memenangi Premier League dan Piala FA. Pada musim tersebut Henry juga berhasil menjadi top skorer dengan koleksi 32 gol. Musim selanjutnya ia kembali berhasil mengantarkan Arsenal menjuarai Piala FA.
Pada tahun 2007 Henry pindah ke FC Barcelona dengan biaya transfer 24 juta euro. Ia menjadi bagian dari trisula maut di Barcelona bersama dengan Lionel Messi dan Samuel Eto'o. Pada tahun 2009 Henry berhasil membersembahkan piala Copa del Rey, Super Copa de Espana, La Liga, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antar Klub.
