TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain yang Direkrut Klub Papan Atas meski Jarang Tampil

Keberuntungan atau hasil dari kerja keras?

Eric Maxim Choupo-Moting (bundesliga.com)

Membela klub papan atas tentunya merupakan impian bagi banyak pemain. Namun, menggapai hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Dibutuhkan performa apik dan konsistensi dalam waktu lama. Tak hanya itu, mereka juga harus siap bersaing dengan pemain lain.

Meski begitu, dalam beberapa situasi, ada pemain sepak bola yang seolah dinaungi keberuntungan. Mereka sebenarnya tak berstatus pilihan utama, bahkan jarang tampil, tetapi justru mampu menarik minat klub papan atas Eropa. Siapa saja pemain yang direkrut klub papan atas meski jarang tampil? Mari gulir sampai tuntas untuk mengetahuinya!

1. Kenedy

Kenedy (twitter.com/ChelseaFC)

Talenta muda dari Brasil kerap dipandang punya prospek yang cerah. Namun, itu tak mencakup semuanya. Sebut saja Kenedy yang direkrut Chelsea pada musim panas 2015. The Blues menilainya sebagai pemain potensial. Namun, kiprah Kenedy sebelumnya tak begitu menjanjikan. Bersama Fluminense, ia bahkan hanya bermain 31 kali.

Keraguan yang muncul itu akhirnya terbukti. Kenedy tak punya perjalanan karier yang mentereng bersama The Blues. Ia memang berseragam Chelsea selama 7 musim. Meski begitu, Kenedy lebih banyak dipinjamkan ke klub lain. Secara beruntun, ia sempat dilepas ke Watford, Newcastle United, hingga Flamengo untuk mendapatkan menit bermain.

2. Bouna Sarr

Bouna Sarr (instagram.com/bounasarr)

Keputusan mengejutkan dibuat Bayern Munich pada musim panas 2020. Die Roten merekrut bek kanan milik Marseille, Bouna Sarr. Padahal, sang pemain tak punya rekam jejak yang menjanjikan. Ia hanya membela beberapa klub medioker Ligue 1 Prancis. Selain itu, Sarr juga tak cocok dalam proyek jangka panjang Die Roten karena sudah berusia 29 tahun.

Hasilnya pun terlihat. Sarr tak mampu berkontribusi lebih selama berseragam Bayern Munich. Ia hanya mampu mengantongi 28 penampilan di semua ajang. Nasibnya pun makin tidak jelas. Apalagi Die Roten memiliki banyak opsi bek kanan lainnya, seperti Benjamin Pavard, Noussair Mazraoui, hingga Josip Stanisic.

3. Matheus Fernandes

Matheus Fernandes (twitter.com/FCBarcelona)

Matheus Fernandes bisa dibilang sebagai salah satu pembelian teraneh Barcelona. Bergabung pada musim dingin 2020, Fernandes bak cadangan mati. Ia datang dengan catatan yang kurang impresif. Bersama klub sebelumnya, Palmeiras, Fernandes juga tak menjadi pilihan utama sebab hanya tampil 18 kali.

Sempat dipinjamkan ke Real Valladolid, Fernandes akhirnya menghiasi skuad utama Barcelona pada 2020/2021. Namun, ia tak pernah tampil penuh. Fernandes hanya bermain sekali, itu pun sebagai pemain pengganti. Ia tampil selama 17 menit kala Barcelona menghadapi Dynamo Kyiv pada fase grup Liga Champions Eropa.

4. Rafinha

Rafinha (twitter.com/Rafinha)

Reputasi Rafinha sebenarnya tak terlalu mencolok. Meski berstatus jebolan La Masia, kariernya malah angin-anginan. Ia lebih sering dipinjamkan karena kekurangan jam terbang di skuad utama Barcelona. Setelah berulang kali dipinjamkan ke klub lain, Rafinha pindah secara permanen pada musim panas 2020.

Tujuannya bukanlah klub sembarangan, yaitu Paris Saint-Germain (PSG). Les Parisiens tetap merekrutnya walaupun tak punya catatan yang menjanjikan. Hasilnya pun biasa-biasa saja. Rafinha hanya dipercaya sebagai pelapis yang bermain sebanyak 39 kali. Setelah membela PSG selama 2 musim, ia hengkang ke klub Qatar, Al Arabi SC.

Verified Writer

Alvin Pratama

@alvnprtm21

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya