TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Timnas Turki Gagal Raih Poin di Piala Eropa 2020

Mengapa timnas Turki gagal raih satu poin di Piala Eropa?

potret pemain Turki di sebuah pertandingan Piala Eropa 2020(voicepress.com)

Timnas Turki dipastikan tidak akan lanjut ke babak 16 besar Piala Eropa 2020. Di fase grup, Turki harus mengakui keunggulan Italia 3-0, Wales 2-0, dan Swiss 3-1. Hanya ada 1 gol yang berhasil Turki ciptakan dan mereka sudah kebobolan 8 gol di fase grup.

Turki menjadi negara pertama yang dinyatakan tidak lolos ke Piala Eropa 2020. Kira-kira mengapa skuad Turki gagal meraih poin satu pun di fase grup Piala Eropa 2020? Berikut 5 alasan timnas Turki gagal raih poin di Piala Eropa 2020. 

1. Lini pertahanan yang rapuh

potret Caglar Söyüncü dan Merih Demiral bersama Timnas Turki(asistanaliz.com)

Di Piala Eropa 2020, terdapat 3 bek yang menjadi tumpuan timnas Turki, yaitu Caglar Söyüncü, Merih Demiral, dan Kaan Ayhan. Di klub masing-masing, mereka bertiga berhasil tampil memukau yang mana Demiral membela Juventus, Ayhan membela Sassuolo, dan Söyüncü membela Leicester City.

Sayangnya, ketiga pemain tersebut kurang mampu tampil solid di lini belakang Turki. Lini belakang Turki dapat dikatakan rapuh ketika mendapatkan serangan balik atau bola-bola lambung.

Ayhan yang posisinya dirotasi menjadi gelandang bertahan juga tak mampu membaca pola serangan lawan dengan baik. Pertahanan Turki juga tidak terlalu rapat sehingga kerap membiarkan para pemain lawan menendang bola dari jarak jauh dan kerap berbuah gol.

Baca Juga: Misteri Tragisnya Sang Kuda Hitam Turki di Piala Eropa 2020

2. Lini tengah yang kurang kreatif

potret Hakan Calhanoglu bersama Timnas Turki(teamtalk.com)

Dengan menggunakan formasi 4-1-4-1, seharusnya Turki mampu menguasai lini tengah dengan baik. Sayangnya, tidak ada kreativitas yang diciptakan ketika lini pertahanan lawan sangat solid. Hal tersebut dapat dilihat dari laga pertama Turki saat melawan Italia yang mana tidak ada tembakan on target yang mengarahkan ke gawang Donnarumma pada saat itu.

Saat melawan Wales dan Swiss, lini tengah Turki juga kerap kehilangan bola. Lini tengah Turki juga gagal memberikan umpan-umpan berbahaya kepada penyerang andalan mereka, yaitu Burak Yilmaz. Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa Turki hanya mampu mencetak 1 gol di fase grup Piala Eropa 2020.

3. Formasi 4-1-4-1 yang tak berjalan dengan baik

potret Senol Gunes bersama Timnas Turki(sporx.com)

Pelatih Turki, Senol Gunes, selalu memakai formasi 4-1-4-1 di fase grup Piala Eropa 2020. Memang, formasi ini dapat menjadi fleksibel menjadi 4-3-3 dengan menjadikan pemain sayap mereka menjadi winger saat ingin menambah daya dobrak lini serang. Sayangnya, Turki sendiri kerap kehilangan dominasi di lini tengah sehingga para pemain sayap mereka tidak bisa bermain dengan optimal.

Saat melawan Wales, memang Turki unggul dalam hal penguasaan bola. Namun, ketika bola dikuasai oleh tim lawan, lini tengah mereka begitu mudah untuk dibaca pola pertahanan mereka.

4. Terlalu mengandalkan Burak Yilmaz sebagai ujung tombak

potret Burak Yilmaz bersama LOSC Lille(ligue1.com)

Dari formasi yang diterapkan, sudah terlihat hanya akan ada satu target man di lini depan Turki, yaitu Burak Yilmaz. Memang, keputusan tersebut seharusnya sudah tepat mengingat pemain LOSC Lille itu sudah tampil gemilang bersama klub. Selain berhasil membawa LOSC Lille sebagai juara Ligue 1 musim 2020/2021, dia sudah mencetak 16 gol dan 5 assists di liga tersebut.

Sayangnya, para pemain belakang Italia, Swiss, dan Wales sudah tahu bahwa pemain berusia 35 tahun itu akan menjadi ujung tombak Turki. Alhasil, Yilmaz berhasil terkunci pergerakannya oleh para pemain belakang lawan. Seharusnya, terdapat satu striker lagi untuk dimainkan sebagai pemecah kebuntuan di lini depan. 

Baca Juga: Tersingkir dari Piala Eropa, Bintang Turki Akui Berkhianat

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya