TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Kapten Tim, 9 Pemain Ini Justru Juara Liga di Klub Rival

Pindah klub ternyata keputusan tepat

twitter.com/EuropaLeague

Sosok kapten tidak cuma sebagai perwakilan tim dalam pelemparan koin saat memulai pertandingan. Mereka dipilih karena dianggap bisa menjadi pemimpin yang baik dan perantara pelatih. Tidak jarang, kapten akan menjadi ikon sebuah klub.

Sayangnya, tidak semua kapten dapat membawa klubnya meraih kesuksesan walau berstatus bintang sekalipun. Justru ketika memutuskan ganti seragam, mereka malah bisa mengecap gelar juara liga. Siapa saja mereka?

1. Gabriel Batistuta 

thesun.co.uk

Berbicara mengenai Batistuta, pasti tidak lepas dari Fiorentina. Yup, penyerang asal Argentina ini memang menjadi ikon dan kapten La Viola, membela tim mulai 1991 hingga 2000. Sayangnya, walaupun subur, Batigol gagal membawa klubnya juara Serie A.

Ingin merasakan manisnya scudetto, sang striker lalu memutuskan menerima pinangan AS Roma pada tahun 2000. Batistuta langsung mengantarkan klub ibukota menjadi jawara Italia musim 2000/2001, sekaligus satu-satunya gelar scudetto sepanjang kariernya.

2. Rui Costa 

thesefootballtimes.co

Selain Batistuta, pemain lain yang identik dengan Fiorentina adalah Rui Costa. Gelandang asal Portugal ini membela La Viola dalam kurun waktu 1994 hingga 2001 dan menjadi kapten tim ketika Batigol pindah. Namun, ia juga gagal membawa klub meraih scudetto.

Pindah ke AC Milan pada 2001, Rui Costa langsung meraih banyak gelar. Ia merebut titel Serie A musim 2003/2004, Coppa Italia 2002/2003, dan Supercoppa Italiana 2004. Tak cuma itu, Rui Costa juga merasakan manisnya gelar Liga Champions Eropa 2002/2003.

3. Roberto Nestor Sensini

facebook.com/parmagianiindonesiapage

Karier Roberto Nestor Sensini di Parma sebenarnya cukup gemilang. Bergabung pada 1993, ia adalah kapten tim ketika merebut Coppa Italia dan UEFA Cup pada musim 1998/1999. Namun, bek berkebangsaan Argentina ini gagal membawa klubnya meraih scudetto.

Pada musim 1999/2000, Sensini memutuskan pindah ke Lazio. Di Aquilotti, ia langsung sukses menggondol gelar Serie A dan Coppa Italia. Yang unik, setelah merasakan scudetto, Sensini balik kucing ke Parma pada tahun 2001 dan sempat meraih Coppa Italia.

Baca Juga: Kontroversial, Ini 5 Pemain yang Malah Menyeberang ke Klub Rival 

4. Cesc Fabregas

twitter.com/officialfpl

Membela Arsenal sejak 2003, Fabregas dipilih menjadi kapten tim pada 2008 ketika usianya baru menginjak 21 tahun. Sayangnya, walau memiliki skill olah bola yang mumpuni, gelandang Spanyol gagal mengantarkan Meriam London meraih gelar Premier League.

Yang lebih ironis, ia malah menyabet titel Liga Inggris saat berseragam tim rival, Chelsea. Yup, Fabregas berseragam The Blues pada 2014 setelah sempat hijrah ke Barcelona. Klub London Biru dibawanya meraih juara liga musim 2014/2015 dan 2016/2017.

5. Robin van Persie

sportsmole.co.uk

Ketika Fabregas hijrah ke Barcelona pada tahun 2011, Robin van Persie menyandang ban kapten Arsenal. Tampil sangat baik musim itu, striker Belanda ini tetap gagal membawa klubnya meraih gelar liga. Ia lantas menerima pinangan Manchester United.

Di klub rival, Van Persie justru langsung membawa timnya meraih gelar Premier League musim 2012/2013. Bahkan, ia juga menggabungkan titel tersebut dengan raihan top skor kompetisi. Kenyataan yang sangat menyesakkan bagi pendukung The Gunners.

6. Rio Ferdinand

sportsmole.co.uk

Saat diboyong Leeds United pada tahun 2000, Ferdinand kala itu memecahkan rekor transfer untuk seorang bek. Ia merupakan sosok penting bagi tim dan menjadi kapten menggantikan Lucas Radebe. Namun, Ferdinand gagal meraih gelar apa pun di The Whites.

Cuma bertahan dua musim, ia memutuskan pindah ke Manchester United. Di sinilah Ferdinand menancapkan dirinya sebagai pemain bintang. Selama 12 tahun berseragam Setan Merah, ia meraih enam trofi Liga Inggris dan sekali Liga Champions Eropa.

7. Gareth Barry

expressandstar.com

Barry bisa dibilang sebagai legenda Aston Villa. Pasalnya, ia lama membela klub kota Birmingham tersebut, mulai 1998 hingga 2009, dan sempat menjadi kapten tim. Namun, Barry cuma mampu membawa The Villa merebut Intertoto Cup tahun 2001.

Pada Juni 2009, Barry sepakat pindah ke Manchester City dengan kontrak berdurasi lima tahun. Tak butuh waktu lama, ia sukses membawa The Cityzen meraih gelar Premier League musim 2011/2012. Sebelumnya, Barry turut menyumbangkan FA Cup musim 2010/2011.

8. David Villa

de.uefa.com

Villa pernah membela Valencia pada tahun 2005 hingga 2010. Tak hanya tajam di depan gawang, ia juga berjiwa pemimpin sehingga sempat menjadi kapten tim. Namun, tidak banyak gelar yang berhasil disumbangkan, cuma Copa del Rey musim 2007/2008.

Pada Mei 2010, Villa hijrah ke Barcelona dan meraih sukses di sana. Ia merasakan dua titel LaLiga, sekali Copa del Rey, dan Liga Champions Eropa. Bertahan hingga 2013, Villa pindah ke Atletico Madrid dan kembali merebut juara Liga Spanyol musim 2013/2014.

Baca Juga: 5 Pemain yang Mengakhiri Karier di Klub Masa Kecilnya, Legenda Klub!

Verified Writer

Binar

Penggemar Radiohead dan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya