Kisah Wasit Perempuan Pertama Pimpin Piala Dunia 2022
Terjadi pada pertandingan Jerman vs. Kosta Rika
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Fase grup Piala Dunia 2022 Qatar telah usai, tetapi ada beberapa hal menarik yang bisa kamu petik selama kurang lebih dua minggu terakhir. Selain berbagai polemik dan perkenalan teknologi baru, ada satu inovasi mencolok di turnamen ini.
Apalagi kalau bukan kehadiran wasit perempuan dalam pertandingan sepak bola laki-laki. Fenomena ini jadi sejarah baru yang tercetak sepanjang penyelenggaraan turnamen sepak bola internasional, khususnya ajang Piala Dunia. Bagaimana proses sampai momen emansipasi ini terwujud?
1. Keterlibatan perempuan dalam olahraga cukup terlambat dibanding laki-laki
Sejak lama keterlibatan perempuan dalam olahraga terlambat dibandingkan laki-laki. Melansir liputan Maya Wei-Haas dan Jackie Mansky untuk majalah Smithsonian, pemrakarsa International Olympic Committee, Pierre de Coubertin, bahkan pernah berseloroh bahwa olimpiade (kompetisi olahraga) seyogyanya diciptakan untuk laki-laki. Perempuan dianggapnya sebagai gender yang lebih lemah dan cukup menonton saja.
Padahal, sebenarnya perempuan dan laki-laki bisa disatukan dalam satu cabang olahraga, seperti lari maraton misalnya. Namun, memang harus diakui kultur bias gender dalam olahraga sangat kuat. Dalam sepak bola saja, pertandingan dan turnamen untuk perempuan baru ditemukan pada 1930-an. Sementara, struktur untuk sepak bola pria sudah terbentuk bahkan pada akhir abad ke-19.
Belum lagi banyak stereotip buruk yang melekat pada perempuan yang menggemari olahraga. Contohnya saja anggapan bahwa mereka memiliki orientasi seksual berbeda hingga kekhawatiran akan memiliki bentuk tubuh yang tak menarik karena terlalu berotot dan lain sebagainya.
Baca Juga: Segini Bayaran Wasit di Piala Dunia 2022, Tembus Miliaran!
Baca Juga: 6 Wasit Utama asal Asia yang Bertugas di Piala Dunia 2022
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.