TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pemain Muda yang Bisa Menggantikan Robben & Ribery di Muenchen

Nomor 2 bahkan dijuluki 'David Beckham'-nya Jerman

Youtube.com/FC Bayern Munich

Saat ini Bayern Muenchen masih mengandalkan dua pemain sayapnya Arjen Robben dan Frank Ribery di lini sayap mereka. Robben-Ribery masih sangat mumpuni buat Muenchen dalam mengacak-acak pertahanan lawan di sisi flank baik di kanan ataupun di kiri.

Arjen Robben di setengah perjalanan musim 2017-2018 sudah mencetak 4 assist dan 3 gol dari 18 penampilan di seluruh kompetisi yang diikuti FC Bayern. Sementara Ribery baru mengemas 1 gol dan belum menciptakan assist di 14 penampilanya di seluruh seluruh kompetisi.

Tapi walaupun Robben dan Ribery masih kuat berlari kencang dan jadi andalan Bayern Muenchen, mereka tidak bisa terus-terusan diandalkan. Mengingat usia keduanya yang sudah mencapai 33 tahun untuk Robben dan Ribery 34 tahun.

Melihat fakta tersebut, mengharuskan Muenchen untuk mencari dan mempersiapkan pengganti mereka berdua di sisi sayap jika mereka sudah tidak lagi bermain bersama Die Roten. Artikel ini mencoba mengajukan dan memaparkan para pemain sayap muda berkualitas yang bisa jadi pengganti Robben dan Ribery di masa depan bersama Muenchen.

Siapa saja para pemain sayap muda berbakat tersebut. Berikut nama-namanya.

1. Cristian Pulisic

bvb.de

Cristian Pulisic adalah warga negara Amerika Serikat keturunan Kroasia yang sudah direkrut Borussia Dortmund sejak usianya baru menginjak 17 tahun tahun 2015. Di awal kariernya di Dortmund, Pulisic bermain di tim U-17 dan U-19, tapi bakat besarnya membuat hanya membutuhkan waktu setahun untuk dipromosikan ke tim senior di tahun 2016.

Pelatih Dortmund saat itu, Thomas Tuchel sangat terkesan dengan kemampuanya dalam menyisir sisi pertahanan lawan. Selain cepat, Pulisic juga piawai melewati pemain dengan kemampuan akselerasinya yang baik.

Kreativitasnya juga bagus sebagai kelebihan Pulisic dalam membuka ruang, mencari celah, serta memperbanyak alternatif untuk tim dalam upaya membongkar pertahanan lawan. Tapi kekurangan pemain ini adalah lemah dalam membantu pertahanan dan sering telat turun ketika timnya diserang balik lawan.

Bayern Muenchen tentu sangat membutuhkan pemain seperti Pulisic untuk menggantikan Robben-Ribery di posisi sayap. Apalagi usianya yang dibawah 20 tahun, bisa menjadi investasi jangka panjang Muenchen di masa depan.

Soal kekurangan masih bisa diperbaiki karena umurnya baru 19 tahun. Dengan bergabung bersama Muenchen yang sering dilatih pelatih hebat dan bermain bersama pemain terbaik Jerman akan membantunya memperbaiki kekurangan dan membuatnya menjadi pemain luar biasa nan matang.

2. Julian Brandt

bayer04.de

Julian Brandt adalah pemain Bayern Leverkusen bertipe pemain sayap modern yang selain memiliki kecepatan dan akselerasi tapi juga pandai dalam mencari ruang kosong dan mengiris pertahanan lawan dari sisi sayap. Selain itu, Brandt memiliki umpan silang yang akurat.

Di awal bergabung dengan Leverkusen tahun tahun 2014, pemuda pirang ini mencatat kesuksesan 100% umpan silang dari lima kali percobaan di Bundesliga. Sejak itu ia dijuluki oleh media Jerman sebagai “David Beckham dari Jerman” karena akurasi umpan silangnya seperti Beckham.

Kebetulan tanggal lahir Brandt dan Beckham sama-sama di tanggal 2 Mei. David Becham lahir pada tanggal 2 Mei 1975 dan Brandt lahir tanggal 2 Mei 1996.

Total, Julian Brandt sudah membuat 32 assist dan 25 gol bersama Leverkusen di semua ajang selama 3 musim memperkuat klub yang bermarkas di Bay Arena tersebut. Sementara bersama Timnas Jerman, Brandt sudah memiliki 13 caps dengan mencetak 1 gol dan telah mempersembahkan medali perak untuk Jerman di Olimpiade di Brasil 2016 dan Piala Konfederasi 2017.

Di Olimpiade 2016 bersama tim U-23 Jerman, Brandt menjadi pilar utama di posisi sayap dan membawa Uber Alles masuk ke babak final walau di partai puncak harus dikalahkan Brasil lewat adu tendangan penalti.

Dengan kualitas tersebut, sangatlah layak buatnya sebagai kandidat yang akan menggantikan Robben-Ribery di Muenchen plus usia mudanya yang baru berusia 21 tahun bisa menjadikanya sebagai proyek jangka panjang Die Roten.

3. Leroy Sane

mancity.com

Leroy Sane sekarang bermain untuk Manchester City dan jadi pemain kunci bagi The Cityzen dalam mengarungi kerasnya Liga Premier Inggris musim ini dimana Man. City menjadi pemuncak klasmen unggul jauh dari klub peringkat dua Manchester United, serta belum terkalahkan hingga pekan-22 Liga Inggris.

Capaian pribadi Sane di musim 2017-2018 juga lumayan, mantan pemain Schalke 04 sudah mencetak 8 gol dan 11 assist di seluruh kompetisi. Kekuatan dari pemain berusia 21 tahun ini adalah kecepatanya yang luar biasa.

Hal itu yang membuat ia menjadi andalan City dalam melakukan serangan balik. Seperti yang ia lakukan saat melawan Napoli di Liga Champions musim ini. Sane berlari dari belakang ke depan sebelum bola dioper ke Sergio Aguero untuk dikoversikan menjadi gol pengunci kemenangan 3-1 City di kandang Napoli.

Jika melihat prestasi bagusnya itu, agak sulit bagi Muenchen untuk merebutnya dari Man. City. Harganya juga sekarang ini mencapai angka 50 juta Euro. Tapi bukan berarti tidak bisa kalau melihat cara Muenchen merekrut Kevin Prince Boateng yang pindah dari City tahun pada 2011 karena ketatnya persaingan antar pemain di Manchester Biru.

Dari gaya bermain dan kualitasnya itulah yang membuat Sane pantas untuk menggantikan Robben dan Ribery. Kehadiranya di Muenchen pasti membuat lini serang Muenchen dari sisi sayap menjadi sangat buas dan siap melumat siapa saja yang jadi lawan The Bavarian di Bundesliga.

4. Sergei Gnabry

achtzehn99.de

Kalau Sergei Gnabry sudah resmi milik Muenchen di awal musim 2017 lalu yang dibeli dari Werder Bremen. Namun karena masih ketatnya persaingan di posisi sayap yang masih diisi Robben dan Ribery memaksa Muenchen meminjamkan pemain 22 tahun ini ke Hoffenheim untuk menambah jam terbang.

Kualitas Gnabry bermain di sisi sayap tidak perlu diragukan lagi, lihat saja peforma pemain keturunan Pantai Gading ini di Olimpiade 2016. Bersama Julian Brandt, Sergei bahu-membahu di sisi sayap yang membawa Der Panzer Muda melangkah ke final Olimpiade.

Mantan pemain Arsenal ini sangat bertenaga jika sedang bermain. Jarang sekali ada pemain sayap yang memiliki badan kekar yang membantu Sergei memenangi duel dengan full back lawan. Intensitas kerja dari Gnabry juga tinggi, dia tidak pernah berhenti berlari atau merebut bola dari lawan saat bermain 90 menit.

Selain itu ia memiliki akeselerasi bagus dan tendangan keras bak roket dari luar kotak penalti. Bahkan bersama Hoffenheim, Gnabry baru saja mencetak gol dari tengah lapangan kala melawan RB Leipzig di Bundesliga pekan ke-17 Desember 2017 lalu.

Bersama Hoffenheim Gnabry memang baru mencetak 2 gol dan 1 assist. Sedikitnya capaian pribadi tersebut dikarenakan cedera panjang yang menimpanya musim ini. Dari 17 pertandingan Bundesliga, Sergei baru bermain sebanyak 8 kali.

Berbeda sekali dengan golnya di musim lalu bersama Werder Bremen yang telah melesakkan 11 go dalam 27 pertandingan di Liga Jerman. Hal itu membuktikan bahwa pemain jebolan akademi Stuttgart ini mempunyai kualitas sehingga Muenchen kepincut untuk merekrutnya dan panas menjadi suksesor Robben-Ribery.

Verified Writer

Dwiki Libra

https://serigala-bola.blogspot.com/

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya