Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Chelsea terkenal karena pencarian bakat muda mereka. Meskipun mereka sama-sama dikenal karena meminjamkan banyak pemain daripada memanfaatkannya sendiri, itu sudah mulai berubah saat ini. Beberapa tahun terakhir The Blues telah melahirkan beberapa lulusan akademi terbaik dan dipromoasikan ke tim utama
Akademi Chelsea tiap tahunnya memberikan anugerah pemain terbaik dengan tajuk Academy Player of the Year. Berikut ini adalah 5 pemenangnya dan perjalanan kariernya saat ini.
1. Fikayo Tomori
Fikayo Tomori (milanreports.com) Tomori memenangkan penghargaan tersebut setelah mencetak gol di Youth Cup dan kemenangan final UEFA Youth League pada musim 2015/2016. Dia kemudian membuat debut tim utama sebagai pemain pengganti pada menit ke-60 di pertandingan terakhir musim itu. Demi mendapatkan pengalaman, Tomori kemudian dipinjamkan ke Brighton pada Januari 2017 sebelum dipinjamkan selama satu musim berturut-turut di Hull dan Derby.
Saat Frank Lampard datang sebagai manajer pada 2019, ia memutuskan untuk mempertahankan Tomori. Tomori kemudian mencetak 2 gol dalam 22 penampilan pada musim 2019/2020. Tomori tersingkir saat Tomas Tuchel datang yang membuatnya dipinjamkan ke AC Milan. Tampil memukau, Rossoneri menebusnya secara permanen dengan harga 28 juta euro atau sekitar Rp482 miliar.
Baca Juga: 10 Potret Memesona Mason Mount, Bintang Chelsea yang Bikin Jatuh Hati
2. Mason Mount
Mason Mount (football.london) Mason Mount adalah kapten tim Youth Cup Chelsea ketika meraih kesuksesan keempat berturut-turut pada tahun 2017 dan menyelesaikan musim yang fantastis dengan membawa Inggris menjuarai Piala Eropa U-19. Ia dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen tersebut. Dia bergabung dengan Vitesse dengan status pinjaman musim panas itu dan mencetak 14 gol serta membantu mereka lolos ke Liga Europa.
Seperti Tomori, ia kemudian menghabiskan musim 2018/2019 dengan status pinjaman di Derby yang diasuh Lampard. Dia terlibat dalam 16 gol kala itu sebelum kembali ke Stamford Bridge untuk menandatangani kontrak baru berdurasi lima tahun. Musim keduanya di tim utama Chelsea berakhir dengan dia menjadi penentu kemenangan pertandingan di final Liga Champions.
3. Reece James
Reece James (premierleague.com) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Reece James memenangkan penghargaan tersebut setelah menjadi kapten tim U-18 ketika meraih juara Youth Cup pada 2017/2018. Dia kemudian menandatangani kontrak empat tahun musim panas itu sebelum dipinjamkan ke Wigan selama satu musim. Luar biasanya, Reece tampil moncer dengan mencetak 3 gol dari 46 laga, bahkan dianugerahi Pemain Terbaik Wigan versi fans.
Reece kemudian pulang pada musim 2019/2020 dan menjadi andalan Lampard di posisi bek sayap. Dia tampil dalam 37 laga di semua ajang dan menjadi pencetak gol termuda Chelsea di Liga Champions ketika menghadapi Ajax dengan skor 4-4. Tampil apik, The Blues memperpanjang kontraknya pada 2020 lalu. Di bawah pelatih anyar, Tomas Tuchel, Reece tetap menjadi andalan dan puncaknya berhasil membawa Chelsea juara Liga Champions musim ini.
4. Billy Gilmour
Billy Gilmour (bleacherreport.com) Sejak kemunculannya, performa Billy Gilmour langsung menarik perhatian. Dia dijuluki sebagai Andres Iniesta-nya Skotlandia. Gilmour belum mendapatkan menit bermain yang banyak di bawah asuhan Thomas Tuchel, tetapi dia selalu tampil luar biasa di hampir setiap kesempatan yang diberikan kepadanya.
Hebatnya lagi, dia pernah menjadi Man of the Match pada debut penuhnya di Liga Premier, Piala FA, dan Liga Champions untuk The Blues, bahkan start internasional pertamanya untuk Skotlandia di Piala Eropa. Dia tampil impresif ketika Skotlandia berhasil menahan imbang Inggris dengan skor 0-0.
Baca Juga: 5 Pemain yang Berpeluang Hengkang dari Chelsea pada Musim Panas Ini
