TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Pemain Feyenoord Wajib Diwaspadai AS Roma di Final Conference League

Dessers dan Sinisterra penyerang mematikan Feyenoord

Pemain Feyenoord Rotterdam merayakan kemenangan. (instagram.com/marcosenesi)

Jakarta, IDN Times - AS Roma semakin dekat dengan gelar perdananya di Eropa. Tim Serigala Ibu Kota punya kans besar untuk bisa meraih gelar juara Europa Conference League 2021/22. Dengan catatan, mereka bisa mengalahkan Feyenoord Rotterdam di laga final.

Roma memang diunggulkan dalam duel yang digelar di Air Albania Stadium, Tirana, Kamis (25/5/2022). Apalagi mereka punya rekor cukup baik ketika bersua klub Belanda. Belum lagi faktor Jose Mourinho yang punya catatan sempurna saat memimpin klub di final kompetisi Eropa.

Namun, Feyenoord bukanlah lawan sembarangan. Mereka bahkan sempat jadi juara di European Cup [sekarang Liga Champions] pada 1970. Catatan sejarah itu bahkan lebih baik dari Roma yang nirgelar di Benua Biru.

Tak hanya itu, klub berjuluk De club aan de Maas juga punya penampilan apik musim ini. Selain menawan di kompetisi domestik, mereka juga bisa jadi kuda hitam dengan lolos ke final. Hal itu tak lepas dari pemain-pemain berkualitas yang sejalan dengan taktik Arne Slot.

Tentu pemain-pemain itu patut diwaspadai Roma jika ingin menjadi juara di Europa Conference League 2021/22. 

Lalu siapa saja pemain-pemain Feyenoord yang harus ‘dimatikan’ di lapangan oleh Roma, berikut IDN Times sajikan.

1. Cyriel Dessers

Penyerang Feyenoord, Cyriel Dessers. (pzc.nl)

Kehebatan Feyenoord musim ini tak lepas dari peran mesin golnya, Cyriel Dessers. Dia adalah penyerang haus gol yang sudah menjaringkan bola 10 kali di Europa Conference League 2021/22. Dia bahkan saat ini masih memimpin daftar topskor kompetisi kasta ketiga Eropa tersebut.

Awalnya tak ada yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap Dessers. Apalagi, dia merupakan pemain yang didatangkan dengan status pinjaman dari Genk. Namun, siapa sangka performanya menanjak dan perlahan jadi ujung tombak mematikan Feyenoord musim ini.

Hal ini tentu harus jadi perhatian besar AS Roma. Jika mereka membiarkan saja pemain berusia 27 tahun tersebut, bisa jadi hal itu membuat klub asal Ibu Kota Italia kembali gagal untuk ketiga kalinya meraih gelar di Eropa.

2. Luis Sinisterra

Luis Sinisterra ketika memperkuat Feyenoord di Eredivisie. (instagram.com/luissinisterra_11)

Luis Sinisterra merupakan nama lain yang harus jadi perhatian khusus AS Roma. Maklum, pemain yang mengisi pos penyerang sayap ini punya keunggulan dari berbagai sektor. Selain punya kemampuan skills di atas rata-rata, dia juga paiwai memberikan umpan manja dan mencetak gol.

Pemain berusia 22 tahun ini bahkan sudah mengoleksi 23 gol dan 14 assist musim ini di pelbagai ajang. Sebanyak enam gol dan empat assist di antaranya dia ciptakan di ajang Europa Conference League 2021/22. 

Pesepak bola berkebangsaan Kolombia ini bergabung dengan Feyenoord sejak musim panas 2018 dari klub lokal Kolombia, Once Caldas. Penampilan apiknya pada musim ini membuatnya menjadi pemain paling mahal di skuad Feyenoord dengan banderol 18 juta euro atau Rp275 miliar.

3. Bryan Linssen

Penyerang berbahaya milik Feyenoord, Bryan Linssen (tengah) mencoba melewati kiper lawan. (bd.nl)

Tak hanya Dessers dan Sinisterra, satu penyerang Feyenoord lagi bisa jadi mimpi buruk bagi AS Roma di final Europa Conference League 2021/22. Dia adalah Bryan Linssen, juru gedor yang didatangkan klub dari Vitesse Arnheim pada bursa transfer musim padan 2020.

Penampilan Linssen musim ini juga terbilang sangat impresif. Dia juga jadi salah satu pemain Feyenoord yang paling banyak mencetak gol. Total, sudah 17 gol dan 10 assist berhasil dia sumbangkan di pelbagai ajang musim ini. 

Pengalamannya tampil di Eredivisie juga bakal sangat membantu Feyenoord untuk bisa mengalahkan Roma. Sebelumnya dia juga sempat membela FC Groningen, Heracles Almelo, VVV-Venlo, dan MVV Maastricht.

Baca Juga: Roma ke Final Conference League, Jose Mourinho Catat Rekor

4. Guus Til

Guus Til (instagram.com/guustil)

Keperksaan para penyerang Feyenoord tak lepas dari peran gelandang hebat yang memberikan banyak kontirbusi di lapangan. Salah satu pemain yang paling menonjol adalah Guus Til, yang notebane jadi motor serangan Feyenoord di Eredivisie sampai Europa Conference League.

Gelandang asal Belanda ini dikenal sebagai pemain kreativitas yang memiliki visi bermain istimewa saat menyerang.

Tak hanya itu, dia juga cukup produktif untuk ukuran seorang gelandang. Sebanyak 21 gol [15 di Eredivisie dan enam di Liga Europa] membuktikan dia bisa jadi alternatif lain jika Feyenoord mengalami deadlock

Pemain berusia 24 tahun ini merupakan gelandang pinjaman dari Spartak Moscow. Namun demikian, dia bisa membuktikan layak jadi andalan di Feyenoord dan bisa membuat AS Roma menangis.

5. Orkun Koekcue

dailymail.co.uk

Peran Orkun Koekcue juga tak bisa dikesampingkan dari skuad Feyenoord musim ini. Dia merupakan metronom dan berperan penting menjaga keseimbangan tim. Dia juga piawai memotong serangan lawan yang dapat membahayakan lini pertahanan.

Kontribusinya di lapangan memang samar terlihat, tak seperti para penyerang Feyenoord. Namun, dia bakal jadi kunci agar AS Roma tak bisa bermain leluasa di lapangan. Hal itu bisa menghambat klub besutan Jose Mourinho itu tak bisa mengembangkan permainan dalam laga final. 

Pesepak bola berkebangsaan Turki kelahiran Haarlem, Belanda, itu bisa saja membuat kejutan dengan membobol gawang Roma atau memberikan assist di final Europa Conference League. Sebab, dia juga cukup produktif dengan catatan sembilan gol dan sembilan assist yang sudah ditorehkan musim ini.

Baca Juga: Jose Mourinho Jadi Kunci AS Roma Juara Conference League?

6. Tyrell Malacia

Tyrell Malacia saat membela Feyenoord. (instagram.com/tyrellmalacia)

Tyrell Malacia sejatinya merupakan pemain belakang. Dia biasanya mengisi pos bek kiri bersama Feyenoord. Namun, pemain Belanda berusia 22 tahun itu punya naluri yang sama baiknya saat menyerang.

Dia acap kali ikut membantu serangan saat Feyenoord sedang menggempur lawan-lawannya. Terbukti, lima assist berhasil disumbangkannya sepanjang tampil di Eredivisie dan Europa Conference League musim ini. 

Kecepatan adalah kekuatan utama Malacia saat menyisir sayap. Jika tak bisa dibendung, AS Roma bisa jadi akan kecolongan di sisi pertahanan sebelah kanannya dalam laga final.

7. Marcus Pedersen

Marcus Pedersen saat membela Feyenoord. (instagram.com/marcushpederseen)

Alarm bahaya untuk AS Roma juga terdeteksi di sisi sebelah kirinya. Maklum, di sana ada pemain sayap potensial Feyenoord yang masih berusia 21 tahun, yakni Marcus Pedersen. Pemain mengisi posisi bek kanan ini punya kualitas yang sama baiknya seperti Malacia.

Umpan-umpan matangnya jadi andalan pemain yang sudah berseragam Timnas Norwegia ini. Torehan lima assist-nya menunjukkan jika Pederson bisa jadi kartu truf Feyenoord untuk membungkam Roma di final Europa Conference League.

Baca Juga: Final Europa Conference League: AS Roma Dominan atas Feyenoord

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya