TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Borneo FC Vs Persebaya: Djanur dalam Tekanan

Mario Gomez sempat dikalahkan Djanur musim lalu

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Jakarta, IDN Times - Alih-alih bersaing di papan atas kompetisi Liga 1 2019, Persebaya Surabaya belum mampu menunjukkan langkah yang tepat dalam usahanya itu. Di tiga laga awal, tim yang dijuluki Bajul Ijo itu hanya mampu mengoleksi dua poin saja.

Dua kali tampil imbang dan sekali menderita kekalahan 2-1 dari tuan rumah Bali United pada pekan perdana menjadi catatan Persebaya. Teranyar, mereka kembali gagal mempersembahkan kemenangan karena kembali bermain imbang 1-1 melawan Madura United saat tampil di babak perempat final Piala Indonesia 2018/2019 tengah pekan kemarin.

1. Tak mudah bagi Persebaya bisa meraih kemenangan atas Boreno FC

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Menatap pekan kelima, Misbakus Solikin dan kolega berharap mendapatkan momentum untuk mengobati kekecewaan Bonek --sebutan suporter Persebaya. Mereka menargetkan kemenangan saat bertandang ke markas Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda pada Minggu (23/6).

Namun, lawan yang akan dihadapi Persebaya bukanlah klub sembarangan. Tim yang bisa dibilang memiliki performa buruk di ajang pramusim Piala Presiden 2019 ini perlahan sudah menemukan pakemnya setelah mantan pelatih Persib, Mario Gomez masuk jelang sepak mula Liga 1 musim ini.

Baca Juga: Tumbangkan Mantan Tim, Gomez: Perang Belum Berakhir

2. Posisi Djanur sebagai pelatih Persebaya di ujung tanduk

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Dengan waktu yang minim, pelatih berpaspor Argentina itu  bisa menunjukkan magi dengan membawa Borneo FC tampil apik dalam dua laga awal, walau akhirnya sedikit tercoreng pada pekan ketiga sebelum jeda Idulfitri. Hasil sekali menang, sekali imbang, dan sekali kalah tampaknya bukan hal yang jelek-jelek amat bagi pelatih yang menangani tim anyar.

Akan tetapi, kondisi Persebaya sendiri sedang tidak solid. Terlebih, Bonek sudah hilang kesabaran dan menuntut klub asal Jawa Timur tersebut untuk segera bangkit. Jelas itu bakal jadi tekanan besar bagi pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman dalam laga nanti karena tak ada pilihan lain untuk bisa meraih poin penuh untuk bisa meredam tuntutan Bonek dan membuat posisinya di kursi pelatih tetap aman.

3. Stadion Segiri dikenal angker

Twitter/@PusamaniaBorneo

Faktor lain juga jadi penghambat. Sebab, Persebaya punya catatan kurang apik dalam dua pertemuan terakhir jika bentrok dengan Borneo FC. Hal itu diperberat dengan status Stadion Segiri yang dinilai 'angker' bagi tim tamu yang menyambanginya. Kans Persebaya meraih poin penuh pun penuh kendala.

"Sangat jarang tim yang away ke sana bisa membawa pulang poin penuh. Tapi kami tak akan menyerah, kami akan berjuang mendapatkan tiga poin penuh dari sini. Apalagi, ini merupakan laga penting bagi kami," kata pria yang kerap disapa Djanur, Sabtu (22/6), dilansir laman resmi klub.

4. Mario Gomez sempat dikalahkan Djanur musim lalu

www.borneofc.id

Sementara, tuan rumah pantang kehilangan kemenangan di laga kandang ketiganya ini. Pelatih Boreno FC, Mario Gomez pun mengingatkan bahwa duel kali ini amat penting bagi Skuat Pesut Etam, karena di laga terakhir mereka tak bisa menang atas Madura United. Maka, tiga poin jadi hukum yang wajib.

Hanya saja, rekor pertemuan pelatih berusia 62 tahun itu kala bertemu Djanur bisa jadi penghalang misinya kali ini. Sebab, di pertemuan terakhir saat masih menangani Persib, Mario Gomez harus mengakui keunggulan Djanur karena Persib kalah 3-4 dari Persebaya.

"Saya mengingat Persebaya musim lalu ketika kami kalah 4-3 di Bali. Kala itu mereka tim yang kuat, tapi semua itu adalah masa lalu. Karena yang terpenting saat ini adalah sekarang, dan saya sekarang sudah ada Borneo FC. Persebaya yang sekarang adalah tim yang berbeda," ujar dia.

Baca Juga: Sempat Tertinggal, Persebaya Tahan Imbang Madura United 1-1

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya