TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demonstrasi Fans Manchester United Berakhir Ricuh, 6 Polisi Terluka

Satu pendukung diamankan polisi

Pendukung Manchester United melakukan aksi menentang pemilik klub keluarga Glazer di Manchester, Inggris, Minggu (2/5/2021). Mereka menuntut pemilik klub untuk mundur. (ANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble)

Jakarta, IDN Times - Aksi unjuk rasa para pendukung Manchester United di Stadion Old Trafford dan sekitarnya berakhir ricuh. Satu pendukung Setan Merah diciduk serta enam polisi mengalami cedera usai kejadian. 

Sebelumnya, ribuan pendukung United melakukan aksi protes pada akhir pekan lalu, Minggu, 2 Mei 2021. Mereka hilang kesabaran kepada pemilik klub, Malcolm Glazer, yang dinilai gagal membawa United berprestasi.

Aksi tersebut semakin meluas usai fans United mendapatkan momentum besar dalam beberapa pekan terakhir, termasuk karena bergabungnya United dengan European Super League yang kontroversial.

Baca Juga: Jelang Manchester City Vs Manchester United Di Premier League, Ini 3 Faktanya!

1. Anggota polisi mengalami cedera serius dalam aksi di Old Trafford

Para pendukung Manchester United yang melakukan demonstrasi Anti-Glazer, Minggu (2/5/2021). (tehguardian.com).

Aksi demontrasi itu memanas. Para pendukung Manchester United yang berusaha merangsek ke dalam Old Trafford dihalang-halangi. Walhasil, aksi anarkistis terjadi, seperti merusak fasilitas stadion, hingga baku hantam dengan petugas. 

Laporan Sky Sport menyebutkan enam polisi terluka. Dalam laporannya, mereka menyebut beberapa anggota mengalami cedera serius, seperti retaknya tulang tengkorak, lebam di seluruh wajah usai dikeroyok, hingga cedera ringan lain.

“Hingga saat ini, enam petugas dilaporkan cedera, mulai dari yang ringan hingga serius. Mereka butuh perawatan lebih lanjut dari pihak medis. Banyak luka terjadi akibat lemparan kaleng dan botol di kerumunan aksi,” tulis pernyataan resmi itu.

2. Alasan pihak keamanan lakukan tindakan represif kepada fans

Pendukung Manchester United melakukan aksi menentang pemilik klub keluarga Glazer di Manchester, Inggris, Minggu (2/5/2021). Mereka menuntut pemilik klub untuk mundur. (ANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble)

Deputy Head of Greater Manchester Police, Nick Bailey menuturkan, aksi yang dilakukan para pendukung klub sudah di luar batas normal. Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa polisi melakukan tindakan represif.

Hal itu dinilai Bailey jadi bukti sahih demonstrasi berlangung anarkistis. Tindakan tegas kepada para pendukung itu dilakukannya demi menjaga stabilitas keamanan, agar kerusuhan yang terjadi tak meluas hingga bisa rampung. 

“Petugas sudah berusaha melakukan dialog dengan demonstran, tapi aksi anarkis membuat polisi tak punya pilihan melakukan tindakan tegas. Padahal itu merupakan keputusan pamungkas jika lobi-lobi yang dilakukan berakhir nihil,” ujar Bailey.

Baca Juga: Jelang Manchester United Vs Manchester City Di Premier League, Ini 3 Faktanya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya