Imbas Wabah Virus Corona, Persita Hanya Bayar 10 Persen Gaji Pemain
Persita tetap wajibkan pemain latihan mandiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Klub Liga 1 Persita merasakan dampak virus corona atau COVID-19 yang memukul industri sepak bola Indonesia. Kompetisi yang terhenti membuat mereka hanya mampu membayar 10 persen gaji pemain dimulai pada April-Juni 2020.
Pandemik yang meluas tersebut memang membuat klub tak memiliki pilihan lain. Mereka berusaha keras membuat neraca keuangan klub tetap stabil di tengah kondisi tak menentu.
Induk sepak bola Indonesia (PSSI) sebelumnya telah mengimbau agar klub membayar maksimal seperempat kontrak pemain atau 25 persen saja selama kompetisi ditangguhkan akibat wabah virus corona.
1. Persita potong gaji pemain demi keberlangsungan tim
Keputusan yang dirilis oleh pihak manajemen klub dan ditandatangani oleh Presiden Klub Persita, Ahmed Rully Zulfikar, pelatih, pemain, dan official mendapatkan gaji penuh hingga Maret 2020, namun setelahnya mereka hanya mengantongi 10 persen dari total gaji normal sampai Juni mendatang.
Manajer Tim Persita, I Nyoman Suryanthara, menyebut keputusan berat ini memang harus diambil. Menurut dia, pemangkasan gaji dilakukan semata-mata demi memastikan kelangsungan operasional klub ke depannya. Terlebih, mereka sedang tak mendapatkan pemasukan akibat kompetisi terhenti.
“Memang berat, tapi kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih dan ofisial sebelum keputusan ini diambil. Kami juga sudah membayarkan gaji bulan Maret secara penuh meski arahan PSSI bahwa klub bisa membayar gaji tim maksimal 25 persen sejak Maret,” kata Nyoman dalam rilis yang diterima IDN Times.
Baca Juga: Laga Persita Tangerang Vs PSM Diwarnai Pemeriksaan Suhu Tubuh Suporter