Henderson dan Jinx Tentang Pemain Bernomor Punggung 8 Inggris
#WorldCup2018 Untung nasib Henderson tak sesial pendahulunya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jinx yang menyebutkan pemain bernomer punggung delapan Inggris selalu gagal jika menjadi algojo adu penalti masih menjadi kenyataan. Kegagalan Henderson menunaikan tugas menjadi penendang pada adu tendangan 12 di babak 16 besar kontra Kolombia, Rabu (4/7), jadi salah satu indikatornya.
Menjadi algojo ketiga, sepakannya mampu dimentahkan David Ospina. Beruntung kegagalan Henderson tak berakhir dengan petaka. The Three Lions mampu hentikan kutukan gagal dalam adu penalti setelah mengakhiri kemenangan 4-3 atas Kolombia.
Tentunya, pemain Liverpool itu musti berterimakasih kepada kedua rekannya Jordan Pickford (kiper) dan Eric Dier yang sukses menjadi penendang penentu kemenangan. Terutama untuk sang kiper yang dengan heroik bisa menggagalkan tendangan Carlos Bacca.
"Saya akan selalu berhutang kepadanya (Pickford). Saya ucapkan terima kasih berkali-kali dan itu tak pernah cukup," kata Henderson, dikutip dari Sky Sports.
Kegagalannya dalam drama tos-tosan itu pun semakin mensahihkan jinx pemilik nomer punggung delapan akan gagal menendang di babak adu penalti untuk Timnas Inggris.
Berikut tiga pemain The Three Lions bernomor punggung delapan yang gagal jadi eksekutor di babak penalti sebelum dialami Henderson.
1. Chris Waddle
Editor’s picks
Pemain bertahan Inggris di era 90-an, Chris Waddle jadi orang pertama yang meninggalkan jejak buruk di jersey nomer 8. Saat pertama kali Inggris melakukan adu tendangan penalti di PD 1990, Waddle gagal menjalankan perannya dengan baik. Ia dan koleganya Stuart Pearce menjadi kambing hitam kekalahan Inggris dari Jerman di semifinal karena kalah 3-4.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.