Kante Berlian di Lini Tengah Prancis yang Jauh dari Sorot Kamera
#Worldcup2018 Bisa jadi kunci Prancis melawan Kroasia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
N'Golo Kante hanya tersenyum tipis saat Prancis memastikan diri lolos ke final Piala Dunia. Tidak banyak bicara dan jauh dari sorot kamera. Setidaknya itulah yang menggambarkan pemain berusia 27 tahun ini.
Namun, kita semua pasti sepakat bahwa perannya di lini tengah Les Bleus sangatlah vital. Ia bersama Paul Pogba bahu membahu menjaga bola agar tak memasuki daerah pertahanan timnya.
Kini, selangkah lagi ia berkesempatan mengantar negaranya menjuarai Piala Dunia untuk kedua kalinya. Di partai final, Prancis akan menghadapi Kroasia, malam nanti.
1. Gelandang bertahan mungil dengan banyak kelebihan
Biasanya gelandang bertahan memiliki postur yang tinggi besar dan fisik yang kuat. Namun, Kante hanya bertinggi 168 sentimeter. Fisiknya memang kuat karena ia hampir selalu terlihat saat tim lawan mengusai bola.
Tapi, kemampuan membaca permainan adalah kelebihan utama sang pemain. Ia seperti tahu ke arah mana lawan akan memulai serangan dan bagaimana harus menghentikannya. Selain itu, Kante juga berperan dalam memulai serangan Prancis dengan umpan-umpan suksesnya. Perannya di setiap laga juga selalu mendapat pujian dari sang pelatih, Didier Deschamps.
"Ya, Kante adalah bagian terpenting tim kami. Bagiamana ia bisa merebot dari bola lawan dan posisinya. Selain itu, ia juga punya banyak cara untuk memulai penyerangan melalui umpannya," puji Deschamps, dikutip dari FIFA.
Dalam dua tahun terakhir, Kante menjelma menjadi gelandang terbaik di dunia. Statistik menjelaskan semuanya. Ia paling rajin memotong serangan lawan, melakukan tackle bersih, dan menyapu bola dari area pertahanan timnya.
Musim lalu bersama Chelsea, Kante juga bermain sangat baik sebagai gelandang bertahan. Dikutip dari laman remsi Premier League, Kante melakukan tackle bersih sebanyak 415 dan presentasi keberhasilannya 68 persen. Itu menjadikannya yang terbaik nomer tiga setelah Wilfred Ndidi (Leicester City) dan Idrissa Gueye (Everton).
Editor’s picks
Selain itu, ia juga melakukan intersep sebanyak 323 kali, memenangi duel 665 kali, dan menggagalkan tembakan lawan sebanyak 27 kali. Jadi, tak salah jika ia disebut sebagai kunci keberhasilan Prancis di Piala Dunia kali ini.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.