TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lika-liku Hidup Georgina Rodriguez, Calon Istri Cristiano Ronaldo

Tidak dalam waktu singkat Gina mampu jadi model papan atas

Twitter/@MirrorFootball

Jakarta, IDN Times - Beberapa tahun silam, tampaknya tak banyak yang tahu nama Georgina Rodriguez. Model berusia 25 tahun ini memang bukan supermodel seperti Irina Shayk, mantan kekasih Cristiano Ronaldo. Namun, sejak berpacaran dengan Ronaldo pada 2016 lalu, nama Gina, sapaan akrabnya, langsung melejit ke permukaan.

Baru-baru ini, nama Gina menjadi buah bibir setelah sang kekasih menyebut namanya di sebuah wawancara khusus dengan Piers Morgan. Dalam wawancara tersebut, Ronaldo memuji sang kekasih yang telah memberinya satu putri dan mengatakan bahwa ia sangat menantikan untuk segera bisa menikahi sang kekasih.

Siapa sangka, perempuan kelahiran Buenos Aires, Argentina ini, dahulunya berasal dari keluarga tak mampu. Semasa kecil, Gina yang bercita-cita menjadi penari balet ini, bahkan tak mampu untuk sekadar mengikuti les dansa demi mengejar cita-citanya. Sadar akan kondisi keluarganya yang pelik dan rumit, Gina muda lalu hijrah ke Huesca, Spanyol, untuk mengubah nasib.

Baca Juga: 10 Potret Georgina Rodriguez, Model 24 Tahun Kekasih CR7

1. Hidup di tanah rantau dan mengais rezeki

twitter.com/Daily_Star

Pindah ke Spanyol, tak serta merta membuat hidup Gina muda langsung berubah membaik. Dalam suatu wawancara dengan salah satu majalah ternama Spanyol, XLSemanal, Gina mengingat bagaimana dulu ia harus tinggal di indekos dengan kamar yang sempit dan berbagi ruangan dengan perempuan-perempuan muda lainnya.

Sadar bahwa ia tidak bisa stagnan, Gina lalu memutuskan bahwa ia harus belajar bahasa Inggris. Harapannya untuk mengubah taraf hidupnya agak mampu hidup layak dan berkecukupan membuatnya dengan gigih mau belajar bahasa Inggris.

"Saya ingin bekerja dalam kemewahan dan mengerti kalau untuk melakukan itu (hidup mewah), saya harus bisa bahasa Inggris," ujar Gina dikutip dari XLSemanal.

Menyadari hal itu, ia lalu memutuskan bahwa Inggris adalah destinasi selanjutnya. Tempat terbaik untuk belajar bahasa Inggris, tentu, dengan menyambangi langsung negara tempat bahasa itu dulu lahir.

2. Bekerja sebagai pengasuh di Bristol, Inggris

theworldgame

Pindah ke Inggris, Gina saat itu baru berusia 17 tahun. Di Bristol, kota maritim di Inggris, Gina muda bekerja sebagai pengasuh bayi dan anak kecil. Di sela waktunya bekerja, ia juga rutin belajar dan memahami bahasa Inggris, sesuatu yang memang jadi misinya sejak ia memutuskan hijrah ke Negeri Ratu Elizabeth.

Cukup lama Gina muda mengais pundi-pundi paun di Inggris. Butuh waktu cukup lama juga bagi ia untuk menguasai bahasa Inggris, yang ketika akhirnya mampu ia kuasai, sang gadis ini lalu kembali ke Spanyol, namun kali ini ia tak ke Huesca, namun ke ibu kota, Madrid.

Baca Juga: Berkelas, Ini Dia Gol yang Jadi Favorit Ronaldo Sepanjang Kariernya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya