Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
‘Hanya’ menjuarai LaLiga di musim 2002/2003, Vicente Del Bosque, pelatih Real Madrid kala itu, diklaim gagal membawa kesuksesan kepada Madrid. Beberapa pihak menginginkan Madrid seharusya bisa lebih dari sekedar menjuarai liga. Perginya Del Bosque justru membuat performa Madrid menurun, alhasil tim mega bintang ini sering tersungkur di perdelapan final Liga Champion (UCL).
Walaupun El Real, sebutan untuk tim yang berkandang stadion Santiago Bernabeu ini, sekarang menempati peringkat teratas klub terkuat di dunia. Hal itu tidak terlepas dari jasa 5 pelatih ini:
5. Fabio Capello
Di saat paceklik gelar, Capello datang di musim 2006/2007 dengan harapan mampu mengubah permainan Madrid yang monoton. Kedatangan Capello, selain mengembalikan mental juara yang telah pudar, membuat pertahanan Real semakin kuat. Perubahan gaya Madrid dari yang terlalu menyerang sehingga sering kebobolan menjadi lebih seimbang atau setidaknya sulit kemasukan gol. Meskipun hasilnya dia dapat merebut juara liga Spanyol, Capello dipaksa bekerja hanya semusim karena penggemar Madrid kurang menyukai gaya defensif El Real.
4. Bernd Schuster
Mantan pemain Madrid sekaligus Barcelona ini didatangkan untuk mentransformasi Madrid menjadi lebih menyerang, namun tidak melupakan pertahanan. Schuster sebenarnya tidak terlalu mengubah gaya sepakbola ala Capello, hanya saja ia berhasil menciptakan serangan balik yang lebih garang dan meningkatkan produktifitas Madrid. Eks pemain timnas Jerman ini juga sempat menghapus dominasi Barcelona dengan mengalahkan tim itu dua kali, baik di kandang maupun tandang.
3. Jose Mourinho
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Selepas menjuarai Liga Champion bersama Inter Milan di musim 2010/2011, Madrid mendatangkan Mourinho dengan harapan tim kebanggaan ibukota Spanyol ini mampu melakukan hal yang sama seperti Inter. Kedatangan Mourinho mengembalikan mental inferior Madrid di pentas sepakbola Eropa sekaligus memunculkan identitas Madrid sebagai tim serangan balik yang mengerikan dengan Mesut Oezil sebagai playmaker. Keberadaan Mou tidak sia-sia karena Madrid berhasil meraih juara Copa del Rey di tahun 2011 dan pemuncak LaLiga setahun berikutnya. Sejak era Mourinho juga, Madrid selalu lolos ke semifinal Liga Champion.
2. Carlo Ancelotti
Di akhir era Mourinho ruang ganti Real Madrid cukup panas karena pelatih kebangsaan Portugal itu berkonflik dengan pemain-pemain penting seperti Sergio Ramos, Cristiano Ronaldo, dan kapten Iker Casillas. Datangnya Ancelotti berimbas dengan kondusifnya suasana ruang ganti. Selain itu, permainan Madrid dibawah Ancelotti terlihat aktraktif dengan mengandalkan pemain-pemain cepat seperti Ronaldo, Angel Di Maria, Marcelo, hingga Gareth Bale.
Setelah lebih dari 10 tahun tidak mengangkat trofi UCL, dengan bantuan Ancelotti, Madrid membawa pulang piala tersebut kembali ke Bernabeu untuk disandingkan dengan trofi Copa del Rey yang diraih pada musim yang sama.