Terlepas dari beban berat yang didapatnya, Fabio Grosso sukses tampil luar biasa selama turnamen dengan memainkan 6 dari 7 laga yang dijalani Timnas Italia. Nama Fabio Grosso pertama kali meledak ketika menjadi pemecah kebuntuan dari laga ketat antara Italia dan Jerman pada babak semifinal.
Kala itu, Grosso mencetak 1 gol pada menit 120 yang membuat seisi Fritz Walter Stadion bergemuruh. Ia pun dielu-elukan karena permainan gemilangnya membuat Timnas Jerman panik. Mereka akhirnya kalah di semifinal dengan skor 0-2. Sementara itu, Italia melaju ke final.
Sensasi Fabio Grosso di Piala Dunia 2006 tak sampai di situ. Pada laga ketat nan panas antara Italia dan Prancis di final, sang pemain terpilih sebagai salah satu penendang penalti.
Dengan namanya yang tak terlalu populer di antara deretan pemain bintang, Grosso justru mendapatkan beban berat sebagai penendang penalti kelima Italia. Untungnya, ia mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Gol tersebut membawa Italia merengkuh gelar juara Piala Dunia keempat mereka. Sedangkan, untuk Grosso, momen tersebut menjadi momen ikonik. Ia banyak diidolai, bahkan disebut sebagai cult hero.
Sejak itu, namanya dikenal publik secara luas. Tim-tim besar juga mulai meliriknya. Itu perlahan mengubah kariernya.