TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pelajaran Hidup yang Bisa Kita Ambil dari Seorang Bambang Pamungkas

Legends never die, they just fade away

Bambang Pamungkas dalam laga perpisahannya. Instagram.com/Bepe20

Legenda hidup Indonesia, Bambang Pamungkas akhirnya resmi gantung sepatu. Ia menjalani laga terakhirnya saat Persija kalah melawan Persebaya 1-2 dalam lanjutan Liga 1 2019 di stadion Gelora Bung Karno, Selasa (18/12). Usai laga, pemain Persija dan Jak Mania menggelar acara perpisahan dengan pria 39 tahun itu. Tak hanya pemain, pendukung, dan manajemen, Gubernur Jakarta Anies Baswedan juga hadir dan memberikan sambutan dalam acara itu.

Sebaliknya, Bepe, begitu ia kerap disapa, juga menyampaikan sambutan perpisahan. "Lelaki sejati tak pernah menangis, tapi berdarah dalam hati," katanya diiringi tepukan meriah seisi stadion. Selama berkarier, Bepe tercatat sudah mencetak 297 gol, baik di klub maupun di Timnas. Ia juga dua kali meraih gelar juara Liga Indonesia bersama Persija. Di Malaysia, sang legenda juga pernah menorehkan treble winner bersama Selangor FA. 

Peninggalan Bepe tak cuma angka dan trofi. Sikapnya, baik di dalam maupun luar lapangan akan selalu dikenang. Berikut adalah 5 pelajaran yang bisa diambil dari seorang Bambang Pamungkas.

1. Kesetiaan

Bambang Pamungkas saat bersalaman dengan Boaz Solossa. Instagram.com/bepe20

Bepe memang bukan one man one club. Selama karier profesionalnya, top scorer sepanjang sejarah Timnas Indonesia ini pernah membela empat yaitu Pelita Bandung Raya, Selangor FA, EHC Norad (Swis), serta Persija. Nama terakhir adalah klub yang paling lama, sekaligus identik dengan Bepe. Maklum, jika ditotal, Bepe membela Persija lebih dari 15 tahun. Ia bahkan menutup kariernya bersama klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut.

Baca Juga: 10 Potret Bambang Pamungkas Bareng Sang Istri, Selalu Tampil Kompak!

2. Mencintai tanpa dendam

Bambang Pamungkas memegang bendera saat merayakan ultah Persija beberapa waktu lalu. Bambang Pamungkas dalam pertandingan terakhirnya, Selasa (17/12). Instagram.com/bepe20

Cinta Bepe kepada Persija tak main-main. Hatinya nampak sudah benar-benar tertambat pada klub ibu kota tersebut. Dalam sambutannya semalam, ia menceritakan bagaimana dirinya pernah menjadi pesakitan saat main di GBK. Kala itu, ia bermain bersama Pelita Bandung Raya yang harus melawat ke Jakarta. "Saya pernah juara di sini, saya pernah patah kaki di ini. Bahkan, saya pernah dicap pengkhianat di stadion ini," katanya.

Namun, cap miring itu tak lantas membuat cinta Bepe pada Persija luntur. Usai membela Pelita Bandung Raya pada musim 2015-2016, ia kembali berseragam Persija dan menutup kariernya di sana.

3. Jiwa kepemimpinan

Bambang Pamungkas dalam pertandingan terakhirnya, Selasa (17/12). Instagram.com/bepe20

Berbicara soal Bepe rasanya tak lengkap rasanya jika tak membahas soal kepemimpinannya. Semasa masih menjadi pemain Timnas, ia adalah pemegang ban kapten pada tahun 2011-2012. Saat di Persija, Bepe bisa dibilang sebagai "kapten abadi". Kapan pun ia main, hampir bisa dipastikan ban kapten akan menempel di lengannya. 

4. Sosok ayah ideal

Di luar lapangan, sosok Bepe adalah ayah ideal bagi sang anak. Ia kerap mengunggah video keakraban dengan putri semata wayangnya. Salah satunya saat mereka nge-jam bareng. 

Baca Juga: Putuskan Pensiun, Kekalahan Persija Warnai Laga Pamungkas Bepe

Verified Writer

Kuncoro

Penikmat tanggal muda

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya