Selain Jerman, 3 Negara Ini Juga Pernah Kena Kutukan Juara Bertahan
#WorldCup2018 Bukan hanya Jerman saja yang mengalami
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kegagalan Jerman melangkah ke babak 16 Piala Dunia 2018 setelah dikalahkan Korea Selatan menegaskan sebuah tren unik: sang juara bertahan selalu tersingkir di penyisihan grup pada 3 Piala Dunia terakhir.
Kekalahan Jerman memang mengejutkan karena terjadi di tangan tim yang secara kualitas dan sejarah berada jauh di bawah mereka. Namun berkaca dari 2 Piala Dunia sebelumnya, tim juara bertahan memang selalu kesulitan di fase grup walaupun diunggulkan.
Bahkan jika mundur lebih jauh, tren tersebut telah menimpa 4 dari 5 juara bertahan Piala Dunia terakhir. Hanya Brasil yang terhindar dari nasib buruk tersebut, di mana mereka melangkah sampai perempat final piala dunia 2006 setelah jadi juara empat tahun sebelumnya. Maka selain Jerman, inilah 3 negara yang telah menjadi korban kutukan juara bertahan sejak tahun 2002, dilansir dari Fifa.com.
1. Piala Dunia 2002 - Prancis
Prancis datang ke Piala Dunia Korea-Jepang 2002 tidak hanya dengan status juara bertahan Piala Dunia, tapi juga juara Piala Eropa tahun 2000. Itulah kenapa mereka termasuk salah satu tim yang diunggulkan untuk mengakhiri turnamen dengan trofi, atau setidaknya melaju cukup jauh.
Namun apa yang terjadi kemudian mengejutkan banyak pihak. Sang juara bertahan langsung kalah pada partai pembuka Piala Dunia melawan Senegal yang kala itu tampil sebagai debutan. Gol tunggal Papa Bouba Diop di menit ke-30 tidak mampu dibalas oleh Thierry Henry cs hingga akhir laga.
Posisi Les Blues makin terjepit ketika di pertandingan kedua hanya bermain imbang 0-0 dengan Uruguay. Prancis pun akhirnya benar-benar harus angkat koper setelah dikalahkan Denmark 0-2 di partai penentuan, sekaligus mengukir rekor buruk sebagai juara bertahan pertama yang gagal mencetak gol di piala dunia.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.