TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 5 Alasan Mengapa Neymar Nyaris Mustahil Meraih Ballon d'Or

Keinginan Neymar untuk menggondol penghargaan Ballon d'Or membuatnya pindah dari Barcelona menuju PSG.

psg.fr

Tidak diragukan lagi, Neymar adalah salah satu pemain terbaik dunia. Penampilan gemilangnya terus membuat opini publik tentang penghargaan Ballon d'Or mengerucut pada namanya. Pujian tersebut tentulah tidak sembarangan. Pasalnya, Neymar telah membuktikan dirinya bisa beradaptasi sekaligus menaklukkan sepak bola Eropa.

Meskipun Neymar mengalami cedera yang cukup parah bulan lalu, kita tentu berharap bersama dia mendapatkan cukup keberuntungan untuk bisa tampil di perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia pada bulan Juni mendatang.

Pada usia 26, dia secara bertahap telah mendekati puncak tahun karirnya. Dan sebagai hasilnya, penghargaan Ballon d'Or adalah sesuatu yang harus dicapainya. Meski begitu, penghargaan Ballon d'Or selalu meleset dari genggamannya. Penghargaan itu masih menjadi dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Walaupun usia CR7 dan La Pulga sudah berkepala tiga, mereka tak kunjung menunjukkan penurunan performa. Inilah lima alasan mengapa Neymar tidak akan memenangkan Ballon d'Or.

1. Ballon d'Or tidak melulu soal gol dan assist

psg.fr

Di seluruh kompetisi, Neymar telah mencetak 29 gol dan menciptakan 19 assist untuk Paris-Saint Germain musim ini. 

Setelah membuat debut internasional seniornya sebagai pemain berusia 18 tahun, penting untuk ditunjukkan bahwa ia juga memiliki 53 gol dan 36 assist dalam 83 caps-nya untuk timnas Brasil. 

Meskipun Ballon d'Or diberikan kepada pemain terbaik dunia, salah satu kriterianya adalah pemain tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap klub maupun negaranya.

Apakah peran Neymar kurang signifikan bagi klub? Ada nama-nama penting lainnya di PSG yang tak kalah penting perannya seperti Thiago Silva yang juga merupakan kapten tim sekaligus kapten timnas Brasil. Kemudian ada nama lain seperti Edinson Cavani, Angel Di Maria dan Marco Veratti yang memiliki pengaruh sama besarnya.

Referensi:
http://www.goal.com/en/news/neymar-will-win-ballon-dor-after-ronaldo-and-messi-kaka/13jf2pq1qenji1ax456whvzuvz
http://www.bbc.com/sport/football/42252241

2. PSG dan liga yang kurang kompetitif

psg.fr

Publik sepak bola dunia terkejut dengan kabar yang menyebut PSG mengaktifkan klausul pelepasan Neymar Jr dari Barcelona. Pasalnya, pemain dengan kualitas di atas rata-rata malah menurunkan level dirinya ke liga yang kurang kompetitif seperti Ligue 1.

Entah bagaimana Neymar memutuskan hal tersebut bisa berimbas positif bagi karirnya? Setiap dia bermain apik, orang mesti menyebut dia memang melawan tim yang lebih lemah. Dia mestinya mencari tantangan yang lebih besar.

Contohnya bisa dilihat jika PSG bertemu Bayern Munchen atau bahkan Real Madrid sekali pun. PSG sudah dua kali tersingkir di Liga Champions dengan mudah dari lawan-lawannya itu.

Dia adalah sepertiga kekuatan dari trio penyerang MSN yang terkenal di Spanyol. Memutuskan untuk meninggalkan Barcelona tampaknya semakin kontraproduktif.

Referensi:
https://theworldgame.sbs.com.au/article/2017/11/17/why-leave-barca-play-ligue-1-cantona-baffled-neymar-move
http://bleacherreport.com/articles/1450469-why-ligue-1-in-france-is-underrated-for-quality-and-entertainment

3. Masih terlalu egois

psg.fr

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Ballon d'Or bukan hanya soal gol dan assist atau data statistik lainnya. Sepak bola sebagai sebuah olahraga yang melibatkan kerjasama tim, Neymar tampak kurang berperan dalam hal ini.

Penampilannya melawan Real Madrid di Liga Champions adalah sebuah pertunjukkan tentang kecemerlangan individu yang dibayangi oleh keputusan yang cacat.

Selama pertandingan, ada banyak posisi rekan-rekannya yang lebih menjanjikan untuk diberi bola. Neymar bisa saja melihat ke kiri, kanan, bahkan atas maupun bawah. Dia memiliki pilihan dan mampu menciptakan sebuah peluang dengan memberi bola ke rekan satu timnya seperti Mbappe dan Cavani. Alih-alih berbuat demikian, Neymar lebih suka mencoba dan melakukannya sendiri.

Referensi:
https://www.theguardian.com/football/2017/oct/23/neymar-arrogant-psg-marseille-ligue-1
http://www.sportbible.com/football/news-fails-neymars-actions-straight-after-full-time-whistle-against-real-mad-20180215

4. Duopoli Messi dan Ronaldo belum usai

wikimedia.org

Ronaldo berusia 33 bulan lalu, sementara Messi akan berusia 31 pada Piala Dunia di Rusia. Di antara duo penyerang itu, terdapat 10 penghargaan Ballon d'Or sejak 2008. Baik CR7 dan La Pulga masing-masing mengoleksi lima Ballon d'Or. Tidak diragukan lagi bahwa pasangan itu adalah dua pemain terhebat sepanjang masa.

Keduanya pun memiliki pengaruh yang sangat besar bagi klub maupun negara. Ronaldo membawa Portugal juara Piala Eropa 2016 sementara Messi menyelamatkan Argentina dari eliminasi Piala Dunia.

Neymar juga berpengaruh? Tentu saja. Tapi dia masih punya banyak waktu untuk bersaing dengan duopoli Messi-Ronaldo yang berpotensi memperpanjang performa bagus mereka beberapa musim berikutnya hingga pensiun. Lalu apa yang terjadi? Mungkin ketika itu usia Neymar sudah  30 tahun.

Referensi:
http://bleacherreport.com/articles/2761551-cristiano-ronaldo-on-ballon-dor-i-still-have-hope-and-strength-to-win-again
http://www.goal.com/en/news/neymar-will-win-ballon-dor-after-ronaldo-and-messi-kaka/13jf2pq1qenji1ax456whvzuvz

Verified Writer

Rangga Putra

Lahir di Kota Pahlawan Surabaya dan besar di Kota Santri Gresik. Suka Bismillah dan Alhamdulillah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya